🍂 Part 60 🍂

416 39 2
                                    

🍂🍂🍂

Halo, semuanya. Terima kasih sudah membaca novelku sampai sejauh ini. Terima kasih atas vote dan komentar yang kalian tinggalkan. 

Selamat datang kepada para pembaca baru. Semoga kalian suka dengan novel-novelku yang memiliki beragam genre. 

Untuk mendukung penulis, silakan follow, vote, comment, dan add this story to your reading list. 

Follow juga instagram penulis @ucu_irna_marhamah dan promotor @novellova untuk mendapatkan kabar terbaru tentang novel. 

Lanjut ke Part 60.

🍂🍂🍂

Jam 1 siang. 

Alma duduk di bangku taman, menunggu taksi yang lewat. Namun, beberapa taksi yang lewat terlihat sudah memiliki penumpang. 

Sebuah motor berhenti di depannya. Ternyata Edgar yang tampaknya baru saja menjemput Alden pulang dari sekolah. 

"Kau menunggu taksi?" tanya Edgar. 

"Iya," jawab Alma. 

"Ajak Kak Alma, ya, Kak," pinta Alden pada Edgar. 

"Iya, naiklah. Kita menuju ke arah yang sama," ucap Edgar. 

"Apakah kau tak keberatan?" tanya Alma dengan wajah memerah. 

"Tidak masalah," sahut Edgar. 

Alden turun dari motor dan pindah duduk ke depan. 

Alma pun naik ke motor dan berpegangan pada pinggang Edgar. "Okay, pelan-pelan saja, ya."

"Kau belum pernah naik motor, ya?" tanya Edgar. 

"Iya. Aku lebih suka jalan kaki. Atau paling tidak, aku naik taksi," jawab Alma. 

"Kalau begitu, pegangan," suruh Edgar yang kemudian menyalakan mesin. 

Alma terkejut dan refleks memeluk perut Edgar. Sesaat Edgar menunduk melihat tangan Alma yang melingkar di perutnya. 

Edgar hanya tersenyum dan mempercepat laju motornya. 

Sementara itu, di tempat lain. 

Max terlihat sedang menyemprot tanaman aeroponik yang menggantung, memenuhi dinding pembatas halaman rumahnya. 

Tidak hanya Max, para tetangga juga memiliki perkebunan kecil di halaman rumah mereka. 

Bibit-bibit pohon ditanam di sepanjang pinggir jalan. Beberapa gedung besar yang memiliki atap luas dijadikan perkebunan kecil. 

Tampaknya, sejak beberapa minggu terakhir, telah terjadi banyak perubahan positif pada negara itu. snya adalah semua warga ikut serta berpartisipasi untuk perubahan tersebut. 

Di kantor polisi. 

James menatap beberapa foto polisi yang berjejer dengan karangan bunga pada setiap bingkainya. Para polisi dalam foto itu adalah rekan-rekan James yang telah gugur selama virus zombie menyebar. James mengangkat tangan dan memberikan penghormatan. 

Seorang polisi yang lewat berhenti sejenak untuk memberikan penghormatan pada para polisi dalam bingkai-bingkai tersebut. Setelah itu, ia menepuk bahu James, kemudian berlalu pergi. 

Sore harinya setelah selesai bertugas, James pun pulang. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Dari kejauhan, ia melihat Harsa sedang mengangkat jemuran di halaman rumah. James menghentikan motornya di depan rumah Harsa dan membantu kekasihnya itu mengangkat jemuran. 

DISTRIK 05Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang