🍂 Part 40 🍂

397 33 2
                                    

🍂🍂🍂 

James dan Danny melompat dari jendela bagian belakang markas Avis. Ada hutan lebat di belakang markas. Mereka segera berlari ke dalam hutan. 

Para zombie juga melompat dari jendela yang sama untuk mengejar James dan Danny. Beberapa dari mereka mendarat tak mulus ke tanah membuat tubuh mereka terkilir, tapi mereka masih hidup dan melanjutkan pengejaran. 

Kapten tim Avis berseru, "Dapatkan kedua pria itu, hidup atau mati!" 

Dengan motor khusus, para anggota Avis pun melakukan pengejaran. Mereka menembaki para zombie yang berhamburan tadi karena menghalangi jalan. 

James dan Danny berpencar di dalam hutan yang rimbun. 

Para anggota Avis juga berpencar. 

Sementara itu, Danny berhenti berlari saat ia berada di ujung tebing yang tinggi dan curam. 

"Sial," gumam Danny. 

Dua anggota Avis berhasil menemukannya. Mereka menodongkan senapan padanya. Terpaksa Danny mengangkat kedua tangan. Ia melihat senapan yang digunakan kedua anggota Avis itu berbeda dari senapan yang biasanya mereka pakai. 

"Berbalik dan letakkan kedua tangan di atas kepala!" perintah anggota Avis perempuan. 

Danny pun berbalik dan meletakkan kedua tangan di belakang kepala sesuai instruksi. 

Anggota Avis pria menghampiri dan meringkusnya, tetapi Danny bergerak cepat dan membalikkan situasi di mana ia yang meringkus si anggota Avis. 

Anggota Avis wanita berniat menembak tangan Danny yang melingkar di leher rekannya, tetapi malah menembak dada temannya sendiri. Seketika pria itu berubah menjadi zombie. Rupanya peluru yang ditembakkan adalah jenis peluru berjarum yang mengalirkan cairan hitam. 

Tanpa ba-bi-bu, Danny menendang pria anggota Avis ke tebing. Terdengar suara teriakan pria itu yang menggema di bawah sana. 

"Apa yang kau lakukan!" Anggota Avis wanita marah dan menembaki Danny, tetapi Danny dengan cepat bertiarap dan bersembunyi di balik batu besar.

"Kalian juga pembunuh!" bentak Danny. "Kalian telah membunuh teman-temanku!"

Peluru berjarum itu mengikis batu. Danny tak akan bisa bersembunyi lebih lama lagi di balik batu tersebut. Ia pun segera membuka kemejanya. 

Si wanita melihat sesuatu yang ke luar dari balik batu. Ia mengira jika itu adalah Danny dan menembaknya, tetapi ternyata itu adalah kemeja Danny. 

Saat si anggota Avis lengah itulah, Danny ke luar dari tempat persembunyian, lalu menyerangnya. 

Terjadi perkelahian di antara keduanya. Senapan si anggota Avis terlempar. Helm wanita itu tak sengaja terbuka. 

"Kau benar-benar membuatku marah," ucap wanita cantik itu. 

Keduanya melanjutkan perkelahian di mana si wanita rupanya sangat pandai berkelahi. Danny cukup kesulitan karena tenaga si wanita yang cukup kuat. 

Danny melihat sarung tangan yang digunakan wanita itu. Tampaknya itu adalah sarung tangan khusus yang bisa mengeras dan mengikis tenaga orang yang terkena pukulannya. 

Secara keseluruhan pakaian dan helm yang digunakan oleh anggota Avis memang pakaian dengan desain khusus dan berteknologi canggih. Ya, meski pakaian itu tidak bisa melindungi tubuh dari tembakan peluru berjarum. 

Saat si wanita menyerang, Danny menarik sarung tangan si wanita dan membuangnya. Kali ini, si wanita yang terpojok. 

Danny meringkus wanita itu, tetapi si wanita memukul dadanya. Danny meringis karena dadanya terluka dan berdarah. Rupanya, si wanita menggunakan cincin berjarum __yang mengalirkan cairan hitam__ di jarinya. 

Wanita itu tersenyum penuh kemenangan saat melihat Danny jatuh tertekuk. Rupanya cairan hitam itu sedang bereaksi. 

Urat-urat muncul di leher dan wajah Danny. Selaput menutupi kedua bola matanya. 

Sementara itu, seorang anggota Avis bertubuh besar sedang mencari James di dalam hutan. Tanpa disadari olehnya, James berada di atas pohon dan langsung melompat ke atas tubuh pria tinggi besar itu, lalu memukulnya dan membuatnya tak sadarkan diri. 

James mengambil senapan anggota Avis yang bertubuh tinggi besar itu, kemudian pergi. 

Masih di dalam hutan, para anggota Avis terlihat sibuk mencari keberadaan James. 

Sebuah peluru berjarum melesat dan mengenai lengan salah satu dari mereka. Anggota Avis pria berubah menjadi zombie seketika. Dua temannya datang menghampiri. Dua peluru berjarum melesat dan membuat kedua anggota Avis itu juga berubah menjadi zombie. 

Dari balik semak-semak, James terlihat bersembunyi dan membidik mereka. Ia kebingungan karena baru menyadari jika senapan yang mereka gunakan kali ini bukanlah senapan yang bisa meledakkan zombie, tetapi membuat orang menjadi zombie. 

Ketiga anggota Avis yang sudah menjadi zombie itu pun berlari ke arah semak-semak tempat James bersembunyi ketika mereka sudah mendeteksi keberadaannya. 

James segera pergi meninggalkan tempat itu. Di dalam hutan, James tersesat dan tak tahu harus pergi lewat mana. Namun, setidaknya tak ada lagi anggota Avis yang mengejar. 

"Di mana Danny? Apakah dia baik-baik saja?" gumam James. 

Terdengar suara langkah kaki mendekat. James bersiap dengan senapannya. Ia membidik ke arah sumber suara. 

Kapten Avis yang muncul. Pria tinggi besar itu memakai pakaian khusus berpolet merah __yang membedakannya dengan para anggota Avis sebagai kapten. 

Tanpa basa-basi, James menembak dada pria itu. Namun, peluru berjarum tak dapat menembus pakaian khusus yang dikenakan oleh si kapten Avis. 

Kapten Avis menodongkan pistol yang memiliki peluru berjarum ke arah James. 

Dengan segera, James menghindari tembakan. Ia berguling dan bertiarap, lalu bersembunyi di balik pohon. 

"Gawat," batin James. 

Kapten Avis menembaki pohon itu. Anehnya, pohon yang terkena tembakan peluru berjarum justru tumbuh menjadi semakin besar dan rimbun dalam beberapa detik saja. 

"James Wilson, bagaimana jika kita membuat kesepakatan?" tanya Kapten Avis. 

James mengernyit mendengar perkataan si kapten. 

"Kita sama-sama aparat yang bertugas untuk negara. Jadi, kenapa kita tidak bekerja sama saja? Aku akan menjelaskan semuanya. Ini semua adalah untuk negara," kata Kapten Avis. Ia melemparkan pistolnya ke tanah sebagai tanda damai. 

"Untuk negara? Dengan membunuh warga tak berdosa setelah membuat mereka menjadi zombie?" sahut James. 

"Terkadang, harus ada sesuatu yang dikorbankan untuk mencapai sesuatu yang besar," sahut Kapten Avis. 

"Mengorbankan warga? Apa kau gila? Perlu aku tegaskan mengenai materi pendidikan kewarganegaraan? Pemegang tahta tertinggi di negara kita adalah rakyat," 

Kapten Avis terkekeh. "Kau salah. Pemegang tahta tertinggi di negara kita adalah kepala negara dan kepala pemerintah yang menguasai di setiap wilayah." Ia melangkah menghampiri pohon di mana James berada. 

James muncul dari balik pohon dan menodongkan pistol yang membuat Kapten Avis berhenti melangkah. 

"Dan pelayan rakyat yang tidak taat pada aturan harus dihakimi." James menarik pelatuknya. 

Peluru melesat mengenai dada Kapten Avis dan membuatnya tumbang seketika. 

James pun melangkah untuk pergi, tetapi Kapten Avis kembali bangun dan menusuk leher James dengan jarum suntik berisi cairan hitam. 

"Sayang sekali... kau berada di pihak yang tak berdaya," ucap Kapten Avis yang ternyata pakaiannya anti peluru. 

🍂 Flashback Off 🍂 

Karya asli Ucu Irna Marhamah 

21.28 | 14 Februari 2019 

DISTRIK 05Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang