🍂 Part 58 🍂

156 22 0
                                    

🍂🍂🍂

Video baru kembali viral di sosial media. Di mana kamera yang diambil dari atas menunjukkan kondisi enam wilayah yang menjadi zona putih. Video tersebut diambil oleh drone milik Eric. 

Dalam bawah video tersebut, Eric menuliskan caption: "Setelah membunuh para warga yang terinfeksi Arexofetal dan menjadi zombie, jasad mereka yang sudah terkontaminasi Arexofetal disebarkan di seluruh tanah zona putih untuk kemudian dijadikan ladang pertanian."

Orang-orang dari luar wilayah Idenville, Rolanburg, Retemolla, Decanta, Loraluna, dan Hamesaland pun memenuhi perbatasan keenam wilayah itu untuk melihat secara langsung kondisi wilayah zona putih. 

"Apakah video itu benar adanya? Rumput-rumput subur di padang luas ini tumbuh di atas jasad warga yang terinfeksi?"

"Mengerikan. Bayangkan jika itu mayatmu atau mayat keluargamu."

Sementara itu, Halland pulang ke rumahnya. Sekarang, ia benar-benar khawatir dan takut karena semua orang telah mengetahui kejahatannya. Pria paruh baya itu melihat ke jendela. 

Terlihat beberapa bodyguard yang berjaga di depan rumah. Mereka tengah berbincang-bincang dan sesekali melihat ke arah kamar di mana Halland berada sekarang. 

Halland menutup gorden karena cemas. Ponselnya di meja bergetar. Ada banyak notifikasi yang bermunculan, termasuk pesan dari istrinya yang kecewa dan marah atas apa yang dilakukan oleh Halland. 

Tak ingin mati sendirian, Halland menelepon orang-orang berpengaruh yang sering berhubungan dengannya. Entah itu hubungan bisnis haram yang dilindungi Halland atau permainan uang korupsi antara mereka. 

"Jika kalian tak membantuku, aku akan menyebarkan semua kebusukan kalian. Aku tak ingin jatuh sendirian!" ancam Halland. 

"Pak Kepala Negara, yang sekarang ini sudah keterlaluan. Kami tak bisa membantu banyak," ucap orang yang ditelepon. 

"Persetan! Lakukan apa yang aku perintahkan!" Halland menutup panggilan dengan sepihak. Ia menelepon orang-orang lainnya. 

"Pak Kepala Negara, Anda memang sangat membantu di masa lalu. Tetapi, aku tidak pernah terlibat dengan masalahmu saat ini."

"Pak Kepala Negara, aku sarankan Anda menyerahkan diri pada organisasi dunia."

"Zat Arexofetal sangat berbahaya dan menakutkan. Untung aku tidak terlibat."

Halland mendengus kesal. Ia lanjut menelepon orang lain. 

Hingga di satu titik, Halland menemukan orang yang bersedia menolongnya. 

"Pak Kepala Negara, kami benar-benar berterima kasih atas bantuanmu di masa lalu. Jadi, kami akan membantumu pergi ke luar negeri untuk melarikan diri," ucap pria dari seberang sana. 

Halland menghela napas lega. Lututnya terasa begitu lemas. "Tidak sia-sia aku meneleponmu."

"Aku akan mengirimkan lokasinya padamu. Bersiaplah jam 4 dini hari untuk datang ke lokasi ini. Jet pribadiku sudah dipersiapkan," kata pria di telepon. 

"Aku mengerti!" sahut Halland. "Aku akan datang tepat waktu."

Halland menyuruh kepala bodyguard agar semua bodyguard yang berjaga di rumahnya diberhentikan. 

Kepala bodyguard menatap Halland dengan tatapan dingin. Tak ada lagi tatapan rasa hormat pada seorang Kepala Negara. Ia pun berlalu pergi setelah mendapatkan perintah tersebut. 

Jam 4 dini hari, diam-diam Halland pergi meninggalkan rumah menuju ke luar wilayah ibukota. 

Sampailah Halland di depan sebuah rumah mewah. Ada jet pribadi di lapangan luas belakang rumah. 

DISTRIK 05Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang