🍂 Part 17 🍂

480 48 0
                                    

🍂🍂🍂

Kali ini Danny yang menyetir. Edgar duduk di sampingnya. Sementara di kursi tengah, ada James, Devon, dan Sean. Eric di kursi belakang sendirian. 

"Di mana orang tuamu?" tanya Edgar. 

"Mereka di luar negeri. Sebelum jaringan internet bermasalah, aku sempat menghubungi mereka. Tetapi, mereka tidak bisa memasuki negara ini karena pemerintah menutup akses masuk dan keluar demi keamanan," jelas Eric. 

Devon mengernyit mendengar penjelasan Eric.  "Pemerintah menutup akses masuk dan keluar?"

Eric menjelaskan, "Aku menggunakan drone untuk melihat kondisi sekitar. Setelah satu minggu virus ini menyebar, tampaknya ada pasukan berpakaian khusus yang berjaga di setiap perbatasan distrik. Aku pikir, mereka adalah tim penyelamat yang dikirimkan oleh pemerintah atau dari kemiliteran. 

Namun, mereka tak melakukan apa pun selain berjaga di perbatasan. Tadinya aku ingin meminta pertolongan pada mereka menggunakan drone ini seperti yang aku lakukan pada kalian tadi, tapi aku sedikit takut pada mereka."

Eric menunjukkan video rekaman para pasukan berpakaian khusus yang ia ambil dari kamera drone-nya. 

"Mereka sangat banyak," gumam Devon. 

"Tidak ada salahnya menemui mereka untuk meminta bantuan, kan?" usul Sean. 

"Ya, sepertinya mereka berasal dari pemerintahan atau kemiliteran," ujar Edgar. 

"Lokasinya di mana?" tanya Danny pada Eric. 

"Perbatasan antara Distrik 05 dengan Distrik 03, di timur laut," jawab Eric. 

Mereka pun memutuskan untuk pergi ke sana, tetapi tak ada siapa pun di tempat itu, baik manusia atau pun zombie. Para pasukan berpakaian khusus yang dibicarakan Eric juga tak ada. 

"Mungkin mereka tidak setiap hari datang dan berjaga. Bisa jadi, mereka memiliki jadwal tertentu," ujar Devon. 

"Ya, kau benar," sahut Sean. 

"Sepertinya kondisi di Distrik 03 sama saja dengan Distrik 05," gumam Edgar. 

"Bagaimana jika kita berkeliling untuk mencari seseorang yang bisa diselamatkan?" usul Devon. 

"Ya, tidak ada salahnya mencari tahu," sahut Danny sembari melajukan mobilnya memasuki area Distrik 03.

"Kau sepertinya tahu banyak tentang teknologi modern saat ini." Edgar menolehkan kepala pada Eric. 

"Aku suka dengan teknologi canggih dan modern," sahut Eric. 

"Saat ini ada masalah dengan jaringan internet dan telepon. Kita hanya bisa menghubungi orang-orang yang ada di Distrik 05 saja, tak bisa menghubungi orang luar. Bahkan, menonton TV pun tidak bisa karena tak ada yang bisa dilihat di layar selain garis hitam putih," tutur Edgar. 

"Aku rasa, ada masalah dengan menara jaringan yang kebetulan pusat menara jaringan seluruh Idenville ada di Distrik 03. Kira-kira, apakah kau bisa memperbaikinya? Jika bisa, kami akan membawamu ke sana," sambung Edgar. 

"Aku akan mencoba memperbaikinya," sahut Eric. 

"Jadi, kita akan pergi ke menara pusat?" tanya James. 

"Ya, untuk mengetahui kabar terkini di luar sana," jawab Edgar. 

Setelah berkeliling di sekitaran kompleks di Distrik 03, mereka pun pergi ke menara pusat untuk memeriksa masalah jaringan. 

Semua orang ke luar dari mobil, kecuali James yang mengisi ulang peluru pada pistolnya terlebih dahulu. Pria itu mengeluarkan sesuatu dari tas kecilnya yang terpasang pada sabuk. 

DISTRIK 05Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang