🍂 Part 32 🍂

435 39 0
                                    

🍂🍂🍂 

Matahari muncul di antara gedung pencakar langit Idenville yang terlihat kacau. Pagi telah tiba. 

Dua mobil pasukan Avis yang membawa Danny, James, dan kawan-kawan memasuki wilayah di perbatasan antara Idenville dengan wilayah lain. Terlihat pasukan Avis yang berjaga di sepanjang jalan perbatasan. 

Danny dan James melihat jalanan yang dilalui, memperhatikan para pasukan yang sedang berjaga itu. Jumlah mereka cukup banyak. 

Kedua mobil memasuki jalanan yang memanjang di dalam hutan. Dari kejauhan, terlihat menara tinggi berbentuk tabung, bercat putih yang berdiri di perbukitan tinggi. Ada tiga bendera yang berkibar di puncak bangunan tersebut. Bendera negara dikibarkan di tengah, di tiang yang paling tinggi. Bendera lainnya adalah lambang Avis, yaitu logo huruf A yang khas. Dan satu lagi bendera institut penelitian negara. 

Kedua mobil itu berhenti di depan pintu gerbang besi yang tertutup setinggi dua setengah meter. 

Anggota pasukan Avis yang duduk di kursi depan menekan alat komunikasi yang diletakkan di dashboard. "Kami pasukan yang ditugaskan di Distrik 03 membawa warga yang selamat. Tolong buka gerbangnya."

Beberapa saat kemudian, pintu gerbang terbuka secara otomatis. Kedua mobil pun memasuki markas Avis yang jauh lebih besar saat dilihat dari dekat. 

Danny, James, dan yang lainnya dibawa masuk ke dalam untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih lanjut. Seluruh ruangan bercat biru pudar. Bahkan, beberapa properti dan perabotan lainnya juga berwarna biru pudar. 

"Bagaimana dengan kondisi orang-orang di Distrik 05?" tanya James. "Apakah pasukan Avis sudah mendatangi super market untuk mengevakuasi semua warga?"

Salah satu anggota pasukan Avis menjawab, "Pasukan Avis yang bertugas di Distrik 05 telah memberikan kabar kalau mereka sedang menuju ke super market yang kalian maksud."

James masih terlihat khawatir. Ia sangat mencemaskan kondisi warga di Distrik 05. Meski idenya menampung mereka di super market yang super aman, tapi tetap saja tempat itu tidak selamanya aman. 

"Silakan." Anggota Avis menunjukkan jalan pada James dan yang lainnya agar berjalan masuk ke ruangan. 

Di dalam ruangan, ada beberapa kapsul yang berjejer. Kapsul-kapsul itu berfungsi sebagai alat pemeriksaan canggih. Setiap kapsul menampung satu orang dan akan dilakukan pemeriksaan secara otomatis dan menyeluruh dalam beberapa menit saja. 

Ada dua orang pria berjas biru yang menjalankan mesin-mesin kapsul dalam ruangan. 

Pasukan Avis yang mengantar mereka pun berlalu pergi. 

Giliran kedua pria berjas itu yang memberikan arahan pada Danny, James, dan kawan-kawan untuk memasuki kapsul dan mengikuti prosedur yang ada. 

Sementara itu, para pasukan Avis yang bertugas di Distrik 05 telah tiba di super market dengan enam mobil. Mereka menyisir seluruh ruangan untuk menemukan para warga. Namun, tidak ada siapa pun di super market. 

Para zombie yang berkeliaran langsung ditembak di tempat hingga meledak. Cairan hitam yang berdenyut terciprat ke mana-mana. 

Salah seorang anggota Avis berjalan sendirian di lorong. Ia tak menyadari ada sesuatu yang mengawasi dari plafon. 

Ketika akan memasuki salah satu ruangan, tiba-tiba zombie air melompat ke punggung anggota Avis dan menggigit lehernya yang tertutup pakaian khusus. 

Anggota Avis tersebut langsung membanting si zombie air yang ternyata adalah Sherin. Ia menodongkan senapannya dan menembak perut Sherin hingga meledak seketika. 

Dari suaranya, anggota Avis yang barusan membunuh Sherin zombie adalah perempuan. Ia akan memasuki ruangan di samping, tetapi langkahnya terhenti ketika mendengar suara pergerakan di dalam air dari depannya. 

Anggota Avis perempuan menodongkan senapannya yang ternyata dilengkapi oleh senter. Ia melangkah mendekat menuju ke sumber suara, yaitu tangga menuju ke ruangan di depan. 

Terlihat beberapa zombie air yang sedang berenang. Mereka menyemburkan cairan hitam dari hidung hingga membuat air yang mereka renangi menjadi hitam pekat. 

Melihat kehadiran seseorang, para zombie air itu berenang menuju ke arah anggota Avis. Namun sebelum itu terjadi, anggota Avis perempuan segera menembaki mereka hingga meledak. 

Tidak sampai di situ, anggota Avis menembak dinding. Beberapa saat kemudian, dinding tersebut meledak membuat sebuah lubang yang cukup besar. Air yang bercampur cairan hitam zombie di dalam ruangan mengalir keluar lewat lubang di dinding tersebut. 

Setelah yakin tak ada lagi orang di super market, mereka pun memutuskan untuk pergi. 

Ketika melewati mobil yang mengalami kecelakaan karena tampaknya telah menabrak tiang. Di dalamnya ada zombie yang terjebak. Ternyata itu adalah Tony. 

Jendela mobil pasukan Avis terbuka.  salah satu dari mereka menembak Tony zombie dua kali hingga mobilnya meledak. Cairan hitam mengalir dari mobil tersebut. 

Di markas Avis. 

Danny, James, dan yang lainnya telah selesai diperiksa. Mereka pun dipersilakan untuk makan di kantin markas di mana ada warga lainnya juga __yang diselamatkan oleh pasukan Avis__ di sana. 

Danny dan James masih terlihat bimbang dan khawatir, berbeda dengan empat pemuda lainnya yang terlihat senang karena mereka selamat dan bertemu dengan pasukan Avis yang menyelamatkan mereka. 

"Ayolah, inilah yang kita butuhkan. Kita sudah aman sekarang," kata salah satu dari keempat pemuda itu. 

Danny dan James saling pandang. 

"Lalu, bagaimana dengan yang lainnya? Mereka masih terjebak di super market," ucap Danny. 

"Mungkin saja mereka sudah berubah menjadi zombie. Sekarang nikmati saja apa yang ada di sini. Jangan pernah berpikir untuk kembali ke sana dan menyusahkan diri sendiri," sahut pemuda lainnya. 

Danny menarik bagian depan kaos pria yang barusan bicara. "Ada anak-anak dan wanita di sana. Kau tidak mengkhawatirkan mereka?"

James menahan Danny agar berhenti bertengkar dan membuat keributan. 

Si pemuda menepis tangan Danny. "Bahkan, mereka tak menghubungi kita saat kita kesulitan di Distrik 03. Mereka tak peduli pada kita meski tak kembali. Mereka mungkin berpikir kalau kita sudah menjadi zombie," ucapnya. 

Salah seorang anggota Avis menghampiri mereka. "Ada apa di sini? Kenapa kalian bertengkar?" tanyanya. Dari suaranya, ia adalah perempuan. 

James bersuara, "Maaf atas keributan kecil ini."

Anggota Avis perempuan berkata, "Pasukan Avis di Distrik 05 telah memeriksa dan menyisir seluruh ruangan di super market. Namun, mereka tak menemukan satu pun manusia di sana. Hanya beberapa zombie yang berkeliaran."

"Kalian yakin sudah mencarinya dengan sungguh-sungguh?" tanya James. 

"Ya," sahut anggota Avis. 

Si pemuda angkat bicara, "Sudah kubilang, mereka sudah menjadi zombie."

James tak menghiraukan perkataan si pemuda. Ia kembali bertanya pada anggota Avis, "Apakah di antara para zombie itu ada anak-anak?"

Anggota Avis menjawab, "Ada, sekitar lima orang."

James menghela napas berat. 

Anggota Avis kembali bersuara, "Kalian tidak perlu khawatir. Pasukan Avis masih menyisir seluruh area di Distrik 05."

Setidaknya kalimat itu membuat Danny dan James merasa tenang dan bisa bernapas lega. 

🍂🍂🍂 

Karya asli Ucu Irna Marhamah 

21.28 | 14 Februari 2019 



DISTRIK 05Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang