🍂🍂🍂
Pagi itu di sekolah menengah atas.
Ezlyn sedang duduk di bangkunya. Ia membaca selebaran yang didapat dari seseorang yang membagikannya di jalanan.
Dalam selebaran itu tertulis: "Tes Kecerdasan Level 7. Wajib mengikuti! Kalian akan mendapatkan hadiah jika mendapatkan nilai tinggi! Kalian bisa mendaftar di internet dan mengisi soalnya di mana pun. Atau kalian bisa mendatangi kantor distrik untuk mendaftar dan mengisinya di sana saat itu juga."
Ezlyn tampak berpikir. "Hadiahnya apa, ya? Beasiswa untuk kuliah?" gumamnya.
Karena tertarik, Ezlyn pun mendaftar sendiri di internet setelah memindai kode bar yang tersedia pada selebaran.
Di rumah, Ezlyn mengisi soal-soal esai yang disediakan. Semuanya ada 100 nomor. Kebanyakan pertanyaan berisi tentang pendapat pribadi si pengisi soal.
Dan hasilnya, Ezlyn mendapatkan nilai 100. Di akhir halaman tertulis: "Hadiahnya bisa Anda ambil di kantor distrik."
Ezlyn mendengus kesal. "Jadi, harus tetap pergi ke Kantor Distrik 07? Aku kira, hadiahnya akan tetap didapatkan meski mengisi di rumah," ucapnya ketus.
Keesokan harinya, Ezlyn pergi ke Kantor Distrik 07. Ada beberapa truk makanan dan minuman yang berjejer di pelataran kantor.
Ezlyn memasuki kantor distrik dan memberikan screenshots tanda bukti bahwa ia telah mengikuti TKL7 dan nilainya telah keluar.
"Kau bisa mendapatkan hadiahmu di truk nomor satu," ucap wanita yang bertugas memeriksa hasil TKL7. "Lalu, tunjukkan screenshots-nya."
Ezlyn pun berlalu pergi ke truk nomor satu. Ia menunjukkan screenshots hasil TKL7 pada penjaga truk.
Pria tinggi besar itu memberikan cup besar keripik kentang pada Ezlyn. "Selamat menikmati."
"Oh, terima kasih." Ezlyn menerimanya. Ia pun berlalu sembari membuka kemasan keripik tersebut dan memakannya. "Ah, aku pikir hadiah yang besar, ternyata hanya keripik dalam cup besar."
Sementara itu di Distrik 05, Eric juga mendaftar dan mengisi soal sendiri di rumah. Setelah itu, ia pergi ke Kantor Distrik 05 untuk mengambil hadiah.
Eric mendapatkan minuman karena nilainya 89.
Sebenarnya Sherin juga mengikuti TKL7, bahkan ia mendapatkan nilai 90. Ia juga mendapatkan minuman sebagai hadiah. Namun, karena ia bertemu dengan pasukan Avis di Distrik 02, lalu disuntikkan cairan yang mengandung virus zombie dengan dosis tinggi dari jenis zombie air, jadi ia tidak beruntung dan harus berakhir menjadi zombie air.
Raphael tak mengikuti TKL7 karena malas.
Di tempatnya bekerja, Alma mendapatkan selebaran promosi mengenai tes kecerdasan. Karena tertarik, ia menyempatkan diri datang ke Kantor Distrik 05 untuk mengikuti TKL7. Di sana ia mendaftar dan langsung mengerjakan soal.
Alma mendapatkan nilai 97 dan berhak menerima hadiah berupa keripik singkong dalam cup besar. Ia senang dan langsung memakannya.
Perhatian Alma teralihkan pada Edgar dan Alden yang mendatangi Kantor Distrik 05.
"Oh, kau di sini, Alma?" sapa Edgar.
Alma tersenyum dan menjawab sapaan Edgar, "Iya. Apakah kau berniat mengikuti TKL7?"
"Iya." Edgar mengangguk.
"Bersama Alden?" Alma mengusap lembut rambut Alden.
Alden mengangguk semangat. "Iya."
"Semoga berhasil. Yang mendapatkan nilai tinggi, maka akan diberikan hadiah keripik singkong," kata Alma.
"Benarkah?" Alden tampaknya tidak sabar ingin segera mengisi soal dan mendapatkan keripik singkong. Ia menarik tangan Edgar yang menggenggamnya agar segera masuk ke dalam.
"Baiklah, sampai jumpa nanti." Edgar masuk mengikuti keinginan adiknya.
"Semangat!" sahut Alma. Ia pun berlalu pergi ke rumah sakit untuk menjalankan tugasnya sebagai perawat magang.
Edgar dan Alden telah selesai mengerjakan soal. Hasilnya keluar di mana Alden mendapatkan nilai 96, sementara Edgar 90.
"Wah, kau hebat," puji Edgar.
Alden tersenyum bangga. "Ayo, kita ambil keripiknya." Ia menarik tangan sang kakak menuju ke truk camilan.
Edgar pergi ke truk dua yang menjajakan minuman dan menunjukkan kertas print berisi nilai yang ia dapatkan.
Penjaga truk memberikan satu cup minuman. "Selamat menikmati."
"Terima kasih."
Ketika akan meminumnya, Edgar melihat pria tua yang duduk di trotoar depan sana sembari menyodorkan gelas bekas meminta belas kasihan pada orang-orang yang lewat.
Hati kecil Edgar tergerak merasa iba melihat hal tersebut. Sesaat ia menoleh pada Alden yang sedang memilih rasa dari keripik singkong yang ia inginkan.
Edgar pun menghampiri pria tua itu dan memberikan minumannya. "Ini bukan apa-apa, semoga Anda menyukainya, Pak."
"Terima kasih, Nak." Pria tua itu sangat berterima kasih dan langsung meminumnya.
Edgar kembali pada Alden yang memakan keripik singkong.
"Kakak sudah mendapatkan hadiah?" tanya Alden.
"Iya, sudah," sahut Edgar.
"Mana?" Alden melihat kedua tangan kakaknya yang tidak membawa apa pun.
"Kakak sudah meminumnya," jawab Edgar.
"Sudah habis? Kakak tidak mau berbagi denganku?" gerutu Alden.
Edgar hanya terkekeh sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kakak mau?" Alden menyodorkan keripiknya pada Edgar.
"Tidak usah. Kau makan saja. Itu hadiahmu," tolak Edgar.
Mereka pun pulang.
🍂🍂🍂
Lincoln, Ezlyn, Alden, Max, dan Harsa masih berpikir keras mengenai penyebab Edgar yang menjadi zombie meski sudah mengisi soal dan mendapatkan minuman berisi penangkal virus zombie.
"Tunggu." Ezlyn menatap Lincoln dengan serius. "Anda bilang, pemerintah sengaja membuat soal TKL7 dan memberikan camilan berisi penangkal virus zombie. Artinya, pemerintah yang membuat semua ini terjadi?"
Lincoln menghela napas berat. "Ya, itu benar."
"Sudah aku duga," gumam Ezlyn yang sedari awal sudah curiga terhadap pemerintah.
"Pemerintah yang membuat virus zombie ini?" tanya Alma tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Lebih tepatnya, kami. Kami yang menciptakan mimpi buruk itu. Dan kami juga yang kesulitan mencari solusinya," ujar Lincoln.
Max menarik bagian depan jas Lincoln. "Kau yang membuat masalah ini, tapi kau juga tak bisa menemukan solusinya?!" bentak Max yang terlanjur kesal.
Alma menahan Max agar tak bertindak lebih jauh lagi. "Max, hentikan. Setidaknya Profesor Lincoln telah bertanggung jawab dengan menciptakan alat baru untuk menolong Edgar dan Eric."
Max mendengus kesal.
Lincoln mengusap jasnya yang kusut karena dicengkeram oleh Max. "Tak masalah jika kau ingin menghajarku. Hakmu untuk marah padaku. Aku benar-benar meminta maaf."
"Tapi, kenapa pemerintah tega melakukan ini pada warganya sendiri?" tanya Harsa.
Alma menimpali, "Virus zombie yang sengaja disebarkan dengan tujuan memusnahkan semua orang adalah bentuk genosida."
Ezlyn menyahut, "Apa lagi memang. Pemerintah kemungkinan ingin mengurangi populasi penduduk di Idenville dengan cara instan tanpa mau pikir panjang. Mereka menghancurkan semua distrik di Idenville."
Lincoln mengangguk. "Perkataanmu (Ezlyn) tidak sepenuhnya salah. Namun, pemerintah lebih busuk lagi dari itu."
Semua mata tertuju pada Lincoln.
"Semuanya bermula ketika kebutuhan pangan di negara ini semakin menipis dan mulai langka," tutur Lincoln.
🍂🍂🍂
Karya asli Ucu Irna Marhamah
21.28 | 14 Februari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRIK 05
AdventureKetika zombie menguasai wilayah tempat tinggalmu, apa yang akan kau lakukan? Kau yakin akan bertahan di dalam rumahmu? Mereka sangat peka dengan suara dan bau tubuh manusia.