🍂 Part 51 🍂

376 36 0
                                    

🍂🍂🍂

Beberapa hari kemudian setelah operasi zona putih dilakukan di Distrik 01. Terlihat bibit-bibit yang tumbuh di atas media Arexofetal. Dan lama-lama mereka tubuh menjadi rumput-rumput yang subur. 

Distrik 01 telah menjadi padang rumput seperti distrik-distrik lainnya. 

Dari atas, terlihat jelas jika seluruh Idenville telah rata dan berubah menjadi padang rumput yang luas. 

Tidak hanya Idenville. Rolanburg, Retemolla, Decanta, Loraluna, dan Hamesaland juga berubah menjadi area padang rumput yang luas. 

Selama beberapa hari itu, para pasukan Avis mendatangi rumah Lincoln untuk memastikan jika pria paruh baya itu tidak membuat masalah. 

Bocah perempuan yang waktu itu disuntikkan Arexofetal oleh Kapten Tim juga menunjukkan diri karena memang ia satu-satunya yang tidak ikut bersembunyi di ruang bawah tanah. 

"Apa yang akan kita lakukan setelah semua ini terjadi? Apakah kita akan tetap berada di sini dan merepotkan Profesor Lincoln?" tanya Harsa. 

"Entahlah, aku benar-benar tidak tahu apa yang harus kita lakukan selanjutnya," ujar Edgar. Pria itu terlihat sudah pulih sekarang. 

Setelah para pasukan Avis pergi, mereka ke luar dari ruang bawah tanah menuju ke dapur karena tidak ada dapur di ruang bawah tanah. 

Alma dan Harsa memasak untuk sarapan seperti rutinitas biasa. Lincoln sendiri tengah sibuk menyiram tanaman di dalam pot. 

Sementara itu, Ezlyn sedang berada di kamar tamu dan melatih tangannya menggunakan pistol. Sekelebat bayangan melewati ambang pintu yang sedikit terbuka. 

Perhatian Ezlyn pun teralihkan pada pintu. "Alma?" panggilnya. 

Tak ada jawaban. 

Ezlyn pun bangkit dari ranjang dan menuju ke pintu. Tak ada siapa pun di luar sana. Ketika ia berbalik untuk kembali ke kamar tamu, tiba-tiba seseorang muncul di belakang dan membekap mulut Ezlyn. Rupanya, itu adalah seorang anggota Avis. 

Ezlyn berteriak dalam bekapan anggota Avis. Ia meronta-ronta dan berusaha melawan, tetapi si anggota Avis menyuntikkan cairan ke leher gadis itu. Perlahan pergerakan Ezlyn mulai melemah. Gadis ini pun tak sadarkan diri. 

Anggota Avis mengangkat tubuh Ezlyn dan membawanya pergi. 

Di lorong rumah, Alden dan anak-anak lain sedang bermain petak umpet. 

Amber yang giliran menghitung. Alden berlari untuk bersembunyi. Ia membuka pintu lemari. Bocah laki-laki itu terkejut melihat ada seseorang yang bersembunyi di dalam lemari, ternyata anggota Avis. 

Sementara itu, Alma dan Harsa telah selesai memasak. Mereka menyajikan makanan ke meja. 

"Aku akan memanggil Profesor Lincoln untuk makan bersama," ucap Alma, kemudian berlalu. 

Harsa menemui anak-anak dan mengajak mereka sarapan. "Ayo, kita makan bersama, Anak-anak."

Namun, para bocah itu terlihat kebingungan dan panik. 

"Ada apa? Apakah ada sesuatu yang terjadi?" tanya Harsa. 

"Alden menghilang," jawab Amber. 

"Apa?" Harsa terkejut mendengarnya. 

"Kami bermain petak umpet, tapi Alden tidak ditemukan di mana pun. Dia menghilang," jelas Raphael. 

Eric berjalan gegas di lorong. "Nyonya Harsa, apakah Anda melihat Ezlyn?" tanyanya. 

Harsa menggeleng. "Aku tidak melihatnya. Biasanya dia membantu aku dan Alma memasak."

DISTRIK 05Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang