🍂🍂🍂
Para pasukan Avis terlihat tengah berjaga di perbatasan antara Idenville dengan wilayah lainnya. Mereka melihat sebuah mobil box di kejauhan yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke jembatan pemisah antar dua wilayah.
"Bukankah itu mobil box milik pasukan Avis Merah? Tapi, kenapa atap box-nya rusak?"
Ketika mobil box itu semakin dekat, para pasukan Avis baru menyadari kalau yang berada di dalam mobil tersebut bukanlah pasukan Avis Merah.
"Sepertinya mobil telah disabotase!"
"Apakah mereka adalah orang Idenville yang masih hidup dan selamat?"
Para pasukan Avis pun menembak ke arah mobil tersebut dengan membabi buta.
Max melajukan mobil dengan zig-zag untuk menghindari tembakan dan mengecoh para pasukan Avis.
Penumpang mobil berpegangan erat. Harsa, Alma, dan Lincoln melindungi anak-anak.
Sebuah drone terbang di atas kepala para pasukan Avis dan menjatuhkan beberapa bom molotov.
Saat bom molotov jatuh ke tanah, ledakan pun tak dapat terelakkan lagi. Asap hitam mengepul di tengah-tengah jembatan.
Rupanya, Eric yang mengendalikan drone dan menjatuhkan bom molotov buatan Max dan Edgar.
Akhirnya, mobil pun berhasil melewati perbatasan.
Sementara itu, di laboratorium negara.
Ketika Ezlyn akan turun lewat jendela, Devon tiba-tiba datang dan menangkapnya.
Ezlyn meronta-ronta. "Lepaskan aku!" teriaknya.
"Ezlyn!" teriak Danny.
Devon memakai helmnya dan membawa Ezlyn kembali masuk ke dalam.
Namun, ketika Devon melewati pintu, sebuah moncong pistol menyambutnya. Devon pun melepaskan Ezlyn dan mengangkat kedua tangan.
Rupanya, James yang datang. "Kau baik-baik saja?" tanyanya pada Ezlyn.
"Iya." Ezlyn mengangguk.
"Cepat pergi," suruh James.
Ezlyn pun melompat lewat jendela. Danny menangkapnya. Mereka berempat (Ezlyn, Danny, Alden, dan si pemuda) pun pergi.
Sementara itu, dari hutan samping laboratorium, para zombie pasif masih beradu tembak dengan para pasukan Avis yang berada di markas.
Terjadi kerusakan parah pada beberapa bagian bangunan markas Avis akibat tembakan yang dilakukan oleh para zombie pasif.
Danny dan yang lainnya menyabotase salah satu mobil milik anggota Avis yang terparkir di pelataran markas. Ia pun melajukannya meninggalkan lokasi.
Ezlyn melihat ada tablet di kursi belakang. Ia pun pindah tempat duduk dan mengotak-atik tablet tersebut.
Di dalam markas Avis, James dan Devon terlibat perkelahian.
Devon membanting tubuh James ke meja hingga meja tersebut hancur. James menarik kaki Devon dan memutarnya membuat kaki Devon terkilir.
"Sialan!" teriak Devon yang langsung menendang dan menginjak dada James.
James terbatuk dan mengeluarkan cairan hitam dari mulutnya. Devon menodongkan pistol ke kepala James, tetapi James segera menghindar ketika peluru dilesatkan. Ia memeluk Devon, lalu berlari ke jendela. Keduanya menabrak kaca jendela hingga pecah dan mereka pun jatuh dari lantai tiga ke tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRIK 05
AdventureKetika zombie menguasai wilayah tempat tinggalmu, apa yang akan kau lakukan? Kau yakin akan bertahan di dalam rumahmu? Mereka sangat peka dengan suara dan bau tubuh manusia.