🍂🍂🍂
Markas Avis.
Kapten Avis menatap layar di mana titik-titik merah di Distrik 02 masih bergerak menuju ke Distrik 01.
"Mereka berniat pergi ke Distrik 01? Tapi, untuk apa? Di sana ada lebih banyak zombie karena sekarang Distrik 01 menjadi zona hitam," ujar Kapten Avis.
Seorang anggota Avis memasuki ruangan. "Kerusakan di Distrik 02 sudah dibersihkan. Sekarang statusnya kembali menjadi zona putih," jelasnya. Dari suaranya, ia adalah wanita.
"Bagus. Sekarang panggil perwakilan anggota pasukan Avis yang bertugas di Distrik 01," suruh Kapten Avis.
Anggota Avis pun berlalu pergi. Tak lama kemudian, seorang wanita berambut merah curly memasuki ruangan dengan menenteng helm di tangannya.
"Kapten," panggil wanita itu.
"Ashley, aku belum mendapatkan laporan mengenai Distrik 01 darimu," ucap Kapten Avis.
"Ada banyak kendala, Kapten. Secepatnya aku akan memberikan laporan," jawab Ashley.
"Kalian (pasukan Avis yang berjaga di Distrik 01) pasti kesulitan karena ada banyak zombie yang lebih kuat di sana." Kapten Avis menatap Ashley.
Ashley menganggukkan kepala.
"Baiklah, ada orang-orang yang sekarang menuju ke Distrik 01. Jadi, musnahkan mereka," suruh Kapten Avis.
"Dimengerti." Ashley berlalu pergi sembari memakai helmnya.
Sementara itu, mobil Max dan mobil Harsa telah melewati perbatasan antara Distrik 02 dan Distrik 01. Kini mereka telah sampai di Distrik 01.
Tampaknya kondisi Distrik 01 tidak jauh berbeda dengan Distrik 05 yang mereka tinggalkan. Mobil Harsa dan mobil Max memasuki jalan raya. Terlihat beberapa zombie yang berkeliaran. Mereka melihat ke arah mobil yang melaju di jalanan.
"Jadi, di mana lokasi yang dikirimkan oleh pria misterius yang menelepon waktu itu?" tanya Max.
Alma mengeluarkan ponsel Edgar dan meletakkannya ke penyangganya ponsel di dashboard. "Ini," ucapnya sembari mengaktifkan mode bicara pada Google Maps.
Mereka perlu menempuh beberapa kilometer lagi untuk sampai di tempat tujuan.
"Kita harus mencari pom bensin untuk mengisi bahan bakar," kata Harsa saat melihat parameter bahan bakar yang mulai menipis.
Eric melihat ke sekeliling. "Di sini tidak ada pom bensin."
Di mobil belakang, kepala Max muncul dari jendela. "Ada pom bensin di dekat sekolah di depan sana," ucapnya.
Harsa pun melajukan mobil menuju ke gedung sekolah yang sudah terlihat. Sesampainya di pom bensin mini, Eric keluar untuk mengisi bahan bakar. Begitu pula dengan Max.
Terlihat beberapa zombie yang berkeliaran. Sebelum mereka datang menyerang, Eric dan Max segera masuk. Kedua mobil pun melaju meninggalkan tempat tersebut.
Pandangan Max tertuju pada luka gigitan di tangan Alma. "Apakah Edgar sempat menggigitmu?" tanyanya.
Alma mengangguk.
Ekspresi Max berubah menjadi tegang setelah mendengar jawaban Alma. "Dan... kau tak terinfeksi seperti Ezlyn dan Alden?" tanyanya lagi.
"Iya," jawab Alma.
Max tampak berpikir. "Jadi, apakah kau sudah bisa menyimpulkan apa yang membedakanmu, Ezlyn, dan Alden dengan orang lain yang terinfeksi setelah terkena gigitan?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTRIK 05
AdventureKetika zombie menguasai wilayah tempat tinggalmu, apa yang akan kau lakukan? Kau yakin akan bertahan di dalam rumahmu? Mereka sangat peka dengan suara dan bau tubuh manusia.