Tata tak berhenti menangis di sebelah ranjang rumah sakit tempat abannya sedang berbaring. Kejadian yang tadi dia saksikan di depan matanya, begitu membuatnya ketakutan. Abangnya yang selama ini tak pernah terlihat sakit sama sekali, tadi terlihat begitu mengerikan dengan nafas yang tersengal-sengal dan tubuh yang lemas. Sekujur tubuhnya dipenuhi keringat dingin, hingga sebagian kemejanya basah.
Dokter bilang, Bang Jeff mengalami panic attack sehingga membuat trauma di masa lalunya kembali terpancing. Panick attack? Tata tidak pernah tahu kalau kakaknya punya penyakit semacam itu. Dan trauma? Trauma apa yang dokter itu maksud? Setahu Tata, abangnya tidak punya trauma apa-apa. Mereka selalu bersama dari kecil hingga sekarang dan tak pernah ada kejadian traumatis yang pernah mereka alami. Apa abangnya selama ini menyembunyikan sesuatu dari dirinya? Ah entahlah! Yang Tata inginkan sekarang adalah agar abangnya itu bangun dan kembali sehat seperti sebelumnya. Dia terus menggenggam erat jemari abangnya, sambil berharap abangnya segera siuman. Dia takut sekali sekarang, tidak pernah dia merasa ketakutan seperti ini.
Perlahan kelopak mata Bang Jeff terlihat bergerak, dan lama-lama kelamaan terbuka.
"Abang? Bang! Bang Jeff udah sadar?" Dengan sigap Tata memencet tombol yang berfungsi untuk memanggil tenaga msdias.
"Tata? Taa.."
"Abang! Ish abang kenapa sih? Kenapa sampe nyeremin kayak tadi? Aku takut banget!" Tanpa ragu-ragu Tata langsung menyeruduk dada abangnya dan memeluknya dengan erat.
"Abang.. Tadi pingsan, gemeteran, terus kelihatan nahan sakit! Apanya Bang yang sakit?"
"Aduuh!" Keluh Bang Jeff hingga membuat Tata yang masih mendekap abangnya itu kembali siaga.
"Kenapa Bang? Apa ada yang sakit? Sebelah mana?" Tanya Tata dengan panik.
"Bukan sakit, tapi kamu berat banget Ta!"
"Ish abang! Nyebelin! Lagi sakit juga masih aja nyebelin!" Rengeknya.
"Kamu nangis?"
"Ya iyalah! Siapa yang gak khawatir kalau liat abangnya sesak nafas kayak tadi! Abang kenapa sih? Apa abang ada riwayat penyakit berat? Atau trauma?"
"Gak, abang gapapa kok!"
"Bohong!" Belum sempat Tata melancarkan protes tiba-tiba ada seorang Dokter lengkap dengan dua orang suster mendatangi ruangan VVIP tempat bang Jeff dirawat.
Dokter itu kembali memeriksa Jeff dan setelah kurang lebih 20 menit pemeriksaan, dokter menyatakan kalau kondisi Jeff semuanya normal. Hasil cek darah juga beberapa menit lagi sudah bisa dilihat. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi ada satu pertanyaan dokter itu yang membuat Tata jadi bertanta-tanya.
"Tuan Jefferson, sebaiknya anda segera menghubungi psikiater pribadi anda untuk bisa mengetahui secara pasti pemicu dari panick attack yang anda alami. Karena dari hasil pengamatan saya, Tuan Jefferson sehat secara fisik. Kemungkinan kondisi yang tadi Tuan alami karena kondisi psikis anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
RomanceSelamat datang di kisah rumit antara Putera, Dinda dan Renata (Tata) yang akan membawa kita pada kenyataan pahit yang harus diterima oleh masing-masing dari mereka. Sudah mencoba sekuat tenaga melawan takdir, tapi tetap saja mereka berujung pada kep...