Putera, Arga dan Rangga sampai di Universal studio pada pukul 4 sore. Ketiganya bagaikan orang bodoh yang celingukan tanpa arah. Suasananya sangat awkward sekali. Bayangkan tiga orang lelaki dewasa dengan tampilan keren dan berotot, datang bersama-sama ke taman bermain!"Sana lo beli deh tiketnya!" Pinta Arga pada Rangga. Mereka bertiga dari beberapa menit yang lalu seperti orang bodoh berdiri di depan pintu masuk sambil dorong-dorongan agar salah satu dari mereka mau membeli tiket.
"Lo tega sama gw? Nih muka gw lagi bonyok gini!" Rengek Rangga sok manja! Padahal itu alasan saja, dia agak malu harus membeli tiket di taman bermain anak-anak seperti ini. Apalagi bersama dua lelaki dewasa lainnya. Entah apa yang ada di pikiran orang-orang. "Lo aja deh Put!"
"Berdua lah jangan gw sendiri!" Pinta Putera persis anak kecil.
"Iiiih males! Apa kata orang kalo kita beli tiket ke taman bermain gini berduaan cowok sama cowok! Ogah!" Jawab Rangga.
"Argghhh cupu emang lo berdua! Udah sini deh gw aja yang beli! Kelamaan!" Arga yang tak sabar langsung maju ke depan ke loket pembelian.
"Nah gitu dong Ga! Lo kan yang paling pengen ke sini, ya kan?" Sindir Rangga, sambil berjalan mengikuti Arga ke arah loket.
"Three tickets for adult please." Ucap Arga pada pelayan loket.
"It's already 4 PM and about one hour later we will close." Jawab penjaga ticket yang merupakan perempuan paruh baya.
"It's ok, I just want to take my brothers who come from the village to take a photo with sesame street character." Ucap Arga sambil menunjuk Putera dan Rangga yang berdiri agak jauh dari mereka. Kedua orang yang ditunjuk itu hanya tersenyum kikuk sambil membalas lambayan tangan Arga. Mereka tidak tahu kalau Arga baru saja menyebut mereka dari desa.
Ibu-ibu di loket itu terlihat menahan senyuman geli.
"Ok, have fun with your brothers! And please take this map for your guidance!"
"Ok, thank you!" Jawab Arga sambil menahan tawa, jangan sampai Rangga tau kalau dia baru saja menyebutnya anak kampung. Atau si Tuan Muda kaya raya itu bisa ngamuk! Kalau dia sudah ngamuk, bisa dia beli nih Universal Studio, sama penjaga loketnya sekalian.
"Ramah banget ibu-ibu loketnya, Ga. Masa tadi pas gw lewat dibilang have fun terus jangan sampai tersesat. Gitu katanya!" Ucap Rangga polos.
Arga hampir tertawa, tapi dia coba tahan.
"Ya mungkin dia demen ngeliat muka lo yang bonyok-bonyok ganteng gitu!"
"Jelas! Muka gw gantengnya gak akan luntur walau ada biru-biru sama lecetnya begini! Ah mood gw jadi bagus nih, gw jadi pede gak pake topi!" Lelaki itu langsung membalik posisi topinya menjadi ke belakang sehingga wajah tampannya yang masih terdapat beberapa luka memar terlihat dengan jelas. Padahal dari tadi dia berusaha menutupi wajahnya dengan topi yang diturunkan, hingga dia kesulitan melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
RomanceSelamat datang di kisah rumit antara Putera, Dinda dan Renata (Tata) yang akan membawa kita pada kenyataan pahit yang harus diterima oleh masing-masing dari mereka. Sudah mencoba sekuat tenaga melawan takdir, tapi tetap saja mereka berujung pada kep...