Hi guys! Terimakasih ya sudah baca AURORA sampai chapter ini!
🥺🥺🥺
Kali ini updatenya panjaaang banget! Anggep aja ini double update ya!
So, enjoy every spectrum of Aurora!***
Setelah Mas Mahen dan Ibu pergi, tinggallah Putera, Tata dan Bang Jeff di ruangan itu. Putera yang tadi terjebak di situasi yang tidak memungkinkan untuk menolak, akhirnya pasrah dan duduk di atas sofa dengan Tata yang duduk di sampingnya. Posisinya tidak terlalu dekat, karena mereka duduk di sofa yang berbeda.
"Fyuuuuh! Aduh pegel-pegel badan gw!" Keluh Tata sesaat setelah memastikan Ibu nya Putera sudah pergi.
"Kenapa lo Ta?" Tanya Bang Jeff diselingi tawa.
"Gw deg-degan ketemu Puteri keraton!"
Putera menoleh ke arah Tata dengan tatapan curiga "Eh, maksud gw bukan deg-degan yang gimana gitu Put! Tapi lebih ke deg-degan karena senang dan segan!"
"Tadi nafas aja gw atur banget, biar jangan sampe melanggar aturan kerajaan!"
Jeff tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Sedangkan Putera yang tadinya cemberut sekarang mulai tersenyum geli.
"Lebay lo! Mana ada aturan nafas di kerajaan!"
"Ya gw kira kan ada! Jalan, makan, berbicara, duduk bahkan ngunyah aja ada aturannya kalo kata eyang Puteri."
"Ibu gw gak sekaku itu!"
"Ibu lo keren banget Put! Padahal beliau anggun begitu, tapi tadi yang pada nunggu dan anter sampe depan aja buanyak banget."
"Ya mereka kan karyawan nyokap gw Ta. Kalo bokap lo di kantor juga pasti pada hormat dan menyambut kan?"
"Oh iya ya? Ini rumah sakit keluarga lo ya?"
Putera hanya terdiam tak mengiyakan, mungkin karena tak mau terkesan sombong.
"Gw masih gak nyangka bisa ketemu sama sahabatnya Mami! Dan besok gw akan liat poto-potonya Mami dengan puas!" Tata memeluk bantal sofa dengan kegirangan.
"Emang lo gak punya foto-foto nyokap lo?"
"Enggak" Jawab Tata sambil tersenyum miris. Mendengar itu Putera merasa iba kepada gadis ini.
"Sorry, gw baru tau kalau nyokap lo udah meninggal. Gw kira nyokap yang selama ini selalu bareng sama bokap lo itu adalah nyokap kandung lo."
"Ih gila kali! Ogah! Nyokap gw pasti cantiknya alami! Gak mungkin oplas semua kayak dia!"
"Hush Tata!"
"Biarin Bang, ini saatnya gw membersihkan nama baik gw. Enak aja gw difitnah jadi anaknya si perempuan itu!"
"Sorry.. Sorry gw gak tau."
"Ok, dimaafin! Besok lo liat foto nyokap gw, pasti lo akan terpesona sama kecantikannya. Kata orang sih 11-12 sama kecantikan gw!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
RomanceSelamat datang di kisah rumit antara Putera, Dinda dan Renata (Tata) yang akan membawa kita pada kenyataan pahit yang harus diterima oleh masing-masing dari mereka. Sudah mencoba sekuat tenaga melawan takdir, tapi tetap saja mereka berujung pada kep...