Selamat datang di kisah rumit antara Putera, Dinda dan Renata (Tata) yang akan membawa kita pada kenyataan pahit yang harus diterima oleh masing-masing dari mereka. Sudah mencoba sekuat tenaga melawan takdir, tapi tetap saja mereka berujung pada kep...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah omongannya yang sembrono di depan Papinya, kini Tata menjadi panik sendiri. Tadi Papinya menantang dirinya untuk memperkenalkan "pacar" nya kepada beliau. Apakah ini berarti kalau Tata bisa memperkenalkan seorang laki-laki yang lebih baik kualitasnya dari Putera, maka Papi bisa mempertimbangkan untuk membatalkan perjodohan mereka? Kalau begitu tugasnya sekarang adalah mencari laki-laki yang kualitasnya setara atau lebih tinggi dari seorang Raden Putera Atmadja untuk dia dekati dan jadikan calon suami. Tapi di mana dia bisa menemukan lelaki dengan spesifikasi seperti itu?
Masalah gaet menggaet laki-laki adalah perkara yang kecil buat Tata. Tapi kalau lelaki itu harus memenuhi standar Papinya yang sangat tinggi, maka itu baru menjadi sebuah perkara besar! Lelaki itu setidaknya harus berada satu level dengan keluarga Adisusilo, tampan seperti Putera, penyabar, berpendidikan tinggi, sopan, pintar, jago di bidang bisnis dan yang paling penting bisa menghadapi Papinya!
Setelah pulang dari kantor, tepatnya pukul enam sore, Tata memutuskan untuk mampir ke apartemen Meta. Dia mau meminta bantuan dari sahabatnya itu.
"Met! Lo tolong cek isi dm Instagram gw ya, lo cari laki-laki yang kualitasnya oke punya! Kira-kira harus setara sama Christian Hanggono, Kak Dery atau Putera Atmadja!" Tanpa basa-basi, Tata langsung masuk kamar Meta dan memberikan tugas yang setara dengan membangun 1000 candi dalam satu malam. Kalau memang mencari lelaki dengan kualitas setara dengan ketiga nama itu adalah perkara mudah, maka sekarang Meta tak mungkin masih menjomblo!
"Hah? Lo lagi kenapa? Dateng-dateng langsung ngasih tugas yang mustahil gini!" Meta yang sedang rebahan di kasurnya langsung terduduk keherana memandang sahabatnya itu.
"Udah please lo bantuin cek aja! Dari cowok-cowok yang kirim dm ke gw, ada gak yang bisa gw jadiin suami?"
"HAH?? LO LAGI NYARI CALON SUAMI? ADA APAAN SIH? GILA YA LO?"
"Aduh Meta! Jangan teriak-teriak dong! Santai aja! Gw bisa budek nih! Gw emang lagi cari calon suami! Jadi lo tolong nyari di dm gw, biar gw cari di Whatsapp sama Imes!"
"Kenapa lo mendadak kebelet nikah gini?"
"Calon suami doang, bukan berarti gw mau nikahin!"
"Sinting!" Meta cuma bisa geleng-geleng sambil menerima ponsel yang Tata berikan kepadanya untuk membuka kolom dm di instagramnya. Tata memiliki lebih dari satu ponsel, ada yang khusus untuk dia bersosial media dan ada juga yang untuk urusan-urusan penting.
"Ya Met? Please bantuin gw cari cowok yang menantu-able banget! Pokoknya yang kalo disodorin ke Papi gw, dia bakal langsung setuju tanpa bisa nolak!"
"Heh Renata! Lo yang bener aja? Masa cari calon suami yang sesuai standar bokap di dm Instagram?!"
"Lo buka aja dulu dm gw! Siapa tau ada yang nyelip serbuk berlian!"
Mendengar itu, Meta hanya tersenyum geli. Dia menuruti permintaan dari sahabatnya itu. Baru saja membuka aplikasi Instagram di dalam ponselnya Tata, di ujung sebelah kiri atas sudah terlihat ada puluhan pesan yang belum Tata buka. Kekagetan Meta semakin menjadi saat dilihatnya isi dm Tata terdapat puluhan nama cowok yang mengirimkannya pesan! Dalam sekali gulir saja bisa disimpulkan bahwa yang mengirimkannya pesan 98% adalah laki-laki! Hal itu terlihat jelas dari foto profil mereka.
