Broken Heart

543 21 1
                                    

Setelah Putera pergi dari apartemennya, babak baru dalam hidup Dinda dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah Putera pergi dari apartemennya, babak baru dalam hidup Dinda dimulai. Kalau tadi sekuat tenaga dia menahan tangisannya, kini malah dia berusaha keras agar bisa menangis. Tapi hatinya seperti telah membatu dan otaknya berhenti berfikir untuk sejenak. Tidak ada yang dia rasakan, rasanya kosong. Tak ada yang bisa dipikirkan, rasanya hampa. Gadis itu hanya terdiam di balik selimut dengan kalung berliontin Aurora yang masih dia genggam.

"Apa yang harus dia lakukan sekarang? Dari mana dia harus memulai semuanya lagi?"

Gadis itu linglung, bagai sebuah ponsel pintar yang baru saja kena restart. Kosong, hampa. Semuanya harus dimulai dari awal lagi. Tapi dari mana? Sampai beberapa jam berikutnya, tubuhnya masih belum berfungsi dengan sempurna. Dia hanya melakukan rutinitas tanpa bisa merasakan rutinitas itu. Dia mandi, tapi sama sekali tidak merasa segar. Dia makan karna sudah jadwalnya makan, tapi makanan yang dia makan pun tidak terasa apa-apa. Perutnya pun tidak merasakan kenyang.

Dia berkali-kali mengingatkan pada dirinya sendiri bahwa "Hei Din! Putera sekarang sudah pergi! Tidak akan ada lagi seseorang yang memainkan piano dan gitar di kamar ini, tak ada lagi suara berisik di dapur saat pagi-pagi dia menyiapkan sarapan, tidak ada lagi pesan-pesan garing darinya yang selalu berhasil membuatmu tertawa, tak ada! Tak ada lagi Putera sama sekali!"
Maksudnya agar dirinya bisa menangis dan hatinya menjadi lebih lega. Tapi sudah dua hari dan tidak ada yang berubah.

Haruskah dia menghubungi seseorang? Mungkin dia harus bercerita dulu ke orang lain baru dia bisa menangis. Dia sangat butuh menangis sekarang! Dia tidak kuat menahan gumpalan pekat di dalam hatinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang