Extra : California Girl

439 20 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tata bolak balik menatap layar ponselnya, dari beberapa menit yang lalu dia sudah membuka kolom chat nya dengan Dinda. Namun, hatinya ragu. Dia sangat merindukan sahabatnya itu, tapi juga sekaligus merasa tak pantas untuk berinteraksi atau mendapatkan balasan hangat darinya. Lalu ingatannya kembali pada beberapa saat lalu, saat Gisel memeluknya dan meminta dirinya untuk menghubungi Dinda yang katanya mengkhawatirkan dirinya.

Semakin dipikirkan maka semuanya semakin memenuhi kepalanya yang kecil. Tata merebahkan diri di atas kasur empuknya, dia biarkan rambutnya menjuntai ke bawah dan ditatapnya langit-langit kamarnya lekat-lekat. Tidak ada apa-apa di sana, tidak seperti pikirannya yang penuh sesak dengan masalah.

Sebenarnya mana yang lebih baik? Terus menjauh dari Dinda? Atau mengalahkan semua rasa takutnya dan menghubungi sahabatnya itu terlebih dahulu? Kalau nanti Dinda membahas soal Putera, bagaimana? Apa yang harus dia jawab? Tata menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kuat. Tapi dia begitu merindukan sahabatnya itu, dia juga khawtir dengan keadaan Dinda di sana. Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia sudah berhenti menangis? Apakah dia sudah makan dengan rutin? Apakah teman-temannya di sana bersikap baik kepadanya? Semua pertanyaan itu bagaikan sebuah siklus yang terus berputar di kepalanya sejak kepergian sahabatnya itu ke California.

Baiklah! Dia sudah memutuskan kalau Dinda tidak pantas dia hukum dengan sikap diam nya ini. Seberapa sakit dan tidak nyamannya pun perasaan ini, harus dia terima. Ini hanya sebagian kecil dari konsekuensi yang harus dia hadapi.

 Ini hanya sebagian kecil dari konsekuensi yang harus dia hadapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang