Broken

587 48 13
                                    

Hai gaes! Aurora update lagi! Cuma mau pesen, sebelum baca part ini tolong siapin tisu dulu ya! 😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai gaes! Aurora update lagi!
Cuma mau pesen, sebelum baca part ini tolong siapin tisu dulu ya!
😇

Jujur, Aku nulis ini sambil nangis woy! Kalau kalian ada yang sampe nangis juga please komen ya! Kita nangis bareng!
🥺🥺🥺

----------------------------------------------------------

Putera kini berada di dalam pesawat pribadinya yang sedang terbang membawanya dari bandara Soekarno Hatta menuju ke LA. Di depannya sudah ada Raka, lelaki yang menurut Tata harus Putera hindari. Tapi yang kini terjadi malah sebaliknya, Putera dengan khusus bahkan sedikit memaksa, mengajak Raka untuk ikut dengannya ke LA.

Kepergian Putera ke LA yang sangat mendadak ini, adalah untuk menyusul Tata yang diam-diam sudah pergi sendiri ke sana untuk menemui Dinda. Gadis itu begitu nekat, dia benar-benar tidak mau melibatkan Putera dalam masalah ini. Hanya berselang dua hari dari tragedi di ulang tahunnya Rangga, tahu-tahu dia sudah kabur duluan menemui Dinda. Untung saja, Putera mendapatkan laporan dari asistennya Tata, Pak Luki. Beliau yang sangat mengkhawatirkan kepergian Tata seorang diri ke Amerika dengan kondisi yang belum stabil, langsung melaporkan semuanya kepada Putera.

Lagi-lagi, Tata berhasil membuat Putera kelabakan. Dia pikir mereka akan pergi berdua untuk menemui Dinda empat hari lagi sesuai dengan rencana mereka di awal. Tapi ternyata gadis itu, memilih pergi meninggalkannya tanpa pesan dan pamit terlebih dahulu dengannya. Putera tidak mau membiarkan Tata menghadapi masalah sebesar ini sendirian, apalagi dia ikut memliki andil besar dalam masalah ini. Kalau semuanya sesuai jadwal, maka Putera akan datang empat jam setelah kedatangan Tata atau malah lebih cepat, karena Putera memilih bandara yang paling dekat dengan West Hollywood.

Tentunya Putera tidak datang dengan tangan kosong, dia sudah menyiapkan sesuatu yang dia yakini akan sangat membantu dalam proses yang sangat menyakitkan dan penuh air mata ini.
Dan salah satu rencananya adalah membawa seorang lelaki berpakaian jas lengkap yang terlihat sangat gagah di depannya sekarang. Beberapa kali Putera mengamati lelaki di depannya itu dan dia semakin yakin kalau lelaki itu sangat cocok dengan Dinda. Begitu ucap pikiran nelangsa seorang Raden Putera Atmadja.

"Saya gak ngerti, kenapa Mas Putera malah membawa saya ke LA?" Ya, ini adalah pertanyaan dari Raka setelah dari tadi dia hanya diam menunggu penjelasan Putera atas penjemputan paksa dirinya di kantor.

"Sebelumnya saya minta maaf karena permintaan saya ini begitu mendadak. Tapi seperti yang sudah saya katakan via telepon, ini berkaitan dengan Dinda."

"Ya, saya juga langsung pergi karena ini berkaitan dengan Dinda. Tapi saya masih tidak mengerti, kenapa harus mendadak seperti ini. Sebenarnya ada apa?"

Putera tersenyum sambil menyesap teh bunga krisan di depannya. "Terimakasih karena Mas Raka sudah mau datang dan ikut dengan saya. Saya melakukan hal ini karena saya merasa Dinda sedang butuh Mas Raka."

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang