Selamat datang di kisah rumit antara Putera, Dinda dan Renata (Tata) yang akan membawa kita pada kenyataan pahit yang harus diterima oleh masing-masing dari mereka. Sudah mencoba sekuat tenaga melawan takdir, tapi tetap saja mereka berujung pada kep...
Bagaimana bila dua orang yang paling kamu percaya di dunia ini tiba-tiba berubah menjadi dua orang yang secara bersama-sama menusuk jantung mu dari belakang? Iya, dari belakang! Dari punggung hingga menembus ke jantung dan mengoyaknya hingga rasnya tak mungkin untuk berdetak lagi. Mungkin itulah yang dirasakan Dinda saat siang itu dia mendapatkan sebuah email dari teman kantornya di Jakarta.
Dinda bekerja sebagai seorang Account Manager yang meng-handle urusan Public Relations dan juga citra bagi sebuah grup besar yang bernama Atmadja. Dulu, Dinda mendapatkan tender itu dari Putera, kebetulan kontrak Atmadja Grup dengan perusahaan Public Relations (PR) Agency sebelumnya sudah berakhir. Dan sesuai dengan peraturan perusahaan, tiap tiga tahun sekali wajib diadakan pitching ulang untuk menentukan PR agency yang baru. Berkat usaha dan kerja keras seluruh tim PR agency tempat Dinda bekerja, akhirnya mereka berhasil memenangkan Atmadja Grup sebagai salah satu client besar mereka. Karena Dinda yang memimpin projectnya saat itu, jadi dia didapuk sebagai Account Manager untuk Atmadja Grup.
Sejak saat itu, semua urusan public relations, press release, perbaikan citra perusahaan atau urusan apapun mengenai Atmadja Grup harus terlebih dahulu diperiksa dan dimintakan persetujuan dari Dinda. Apalagi kalau menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan keluarga inti Atmadja. Maka, Dinda dan tim akan lebih berhati-hati dalam membuatkan press release. Walaupun sekarang Dinda sedang menempuh pendidikan master di LA, tapi setiap sabtu dan minggu gadis itu akan menyempatkan untuk mengecek semua pekerjaan tim nya. Dan dari semua pekerjaan itu, ada satu press release yang dikirimkan oleh salah satu copy writers nya dengan tanda Top Urgent. Yang artinya press release itu menyangkut keluarga inti Atmadja.
Dinda memeriksa file itu tanpa ekspektasi apapun, kebetulan dia juga belum sempat untuk meeting via zoom dengan tim nya untuk membahas Top Urgent case ini, dia berniat untuk membahasnya di hari senin saja saat semua tim nya sudah masuk kerja. Namun, semua pikirannya menjadi kacau dan hatinya hancur berantakan saat dia membaca draft press release yang sudah dikirimkan oleh tim nya dari dua hari yang lalu. Hanya dengan membaca judulnya saja dia sudah terperanjat tak berdaya! Matanya melebar dan semua urat-urat di wajahnya menegang.
Tidak mungkin!
Itu satu-satunya pikiran yang terbesit di benak Dinda. Tidak mungkin! Pasti ada yang salah!
