⚠⚠⚠
Peringatan Dini!
Cerita kali ini bener-bener isinya manis doang ya gaes! Buat yang gak suka manis atau udah terlanjur manis sampe
dirubungin semut, hati-hati ya!
😜Pokoknya ini isinya konten bucin doang! Yang gak kuat silahkan angkat derjat keluarga masing-masing aja!
Berjanda ya sayaaang hehehehe!
Enjoy lah pokoknya!
Jangan lupa komen ya! Aku selalu suka bacain komen dari kalian!Tilimikicih!
❤❤❤❤--------------------------------------
Percakapan dua pria dewasa pada pukul sepuluh malam - H-2 Putera & Renata Sah!
Putera : Halo, Arga! Ini gw Putera!
Arga : Hah?
Terdengar suara Arga yang seperti orang baru bangun dari tidur. Putera sampai mengecek lagi jam dinding di kamarnya, benar kok ini baru jam 10 malam lewat sedikit.
Putera : Lo udah tidur ya?
Arga : Lo ngapain Put nelpon gw jam segini? Pake nomor asing lagi!
Putera : Gw kan dilarang pegang HP gara-gara masih dalam masa pingit! Jadi gw telpon lo dari nomor kantor.
Arga : Terus kenapa? Ada apa?
Arga terdengar khawatir, tidak biasanya sahabatnya itu sampai menelponnya malam hari begini. Apalagi bela-belain pakai telepon kantor!
Putera : Sorry gw ganggu, tapi ini baru jam sepuluh! Masa lo udah tidur?
Arga : Semenjak nikah, gw tidur jam sembilan!
Putera : Hah?
Ada sedikit kekehan yang terdengar dari Putera.
Arga : makanya nikah! Tidur lo nyenyak kalau ada yang dikelonin! Lebih enak kelonan dari pada keluyuran di luar gak jelas!
Putera : Sialan! Malah pamer!
Arga : Udah buruan, lo kenapa?
Putera : Gw mau minta pendapat lo!
Arga : Apaan? Lo ngomong aja, gw dengerin.
Putera : Kalo lo kangen banget sama seseorang, ini kangennya yang kangen banget ya! Sampe lo gak bisa konsen ngapa-ngapain! Lo bakal gimana?
Arga : Lo beneran nelpon gw malem-malem begini cuma nanya beginian?
Putera : Iya!
Arga : lo lagi kangen sama siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
RomanceSelamat datang di kisah rumit antara Putera, Dinda dan Renata (Tata) yang akan membawa kita pada kenyataan pahit yang harus diterima oleh masing-masing dari mereka. Sudah mencoba sekuat tenaga melawan takdir, tapi tetap saja mereka berujung pada kep...