Angry 🔞

764 48 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ta, tunggu!" Putera mengejar Tata dari belakang dengan setengah berlari agar bisa menyamai langkah cepat gadis bertubuh mungil itu.

Tata menoleh dan seperti sudah mengetahui kalau Putera akan mengejarnya, dia hanya melihat lelaki itu dengan tatapan malas dan kembali melanjutkan langkah nya.

"Ta!" Panggil Putera lagi yang akhirnya berhasil menyamai langkah sang gadis.

"Udah mau ngomong sama gw?" Tanya Tata dengan sinis.

"Loh, siapa yang gak mau ngomong sama lo?"

"Lo kan terakhir marah sama gw! Terus selama 4 hari ini gak hubungin gw sama sekali." Mereka masih terus berdebat sambil berjalan keluar dari backstage menuju ke parkiran VVIP.

"Iya, gw memang marah sama lo."

"Tuh kan! Udah sana marah aja!"

"Ayo gw anter pulang."

"Gak usah! Gw bisa minta jemput supir kok."

"Supir? Lo berangkat ke sini sama siapa?"

"Dijemput Kak Don!"

"Jadi beneran lo pergi berdua sama Don ke sini?"

"Kenapa? Gw kenal Kak Don lebih dulu dari pada kenal lo!"

"Tapi kan kita punya komitmen Ta, kan udah janji gak boleh pergi berdua sama cowok!"

"Gak berdua Put! Lo gak liat kalo konsernya tadi rame banget?"

"Orang-orang itu gak diitung! Lo tetap aja dari tadi berdua sama Kak Don, kan?"

"Apa sih? Kok ribet banget? Lo gak boleh ngelarang-ngelarang gw kayak gini!"

"Gw calon suami lo Ta!" Putera terdengar geram, tetapi masih mencoba berbicara dengan intonasi rendah.

"Iya, terus kenapa? Lo cemburu kalau gw pergi berdua dengan Kak Don?" Tata menghentikan langkahnya tepat saat mereka sudah sampai di area parkiran. Dia tatap mata Putera dengan tajam. Lelaki itu hanya diam tak mampu menjawab. "Enggak kan? Terus alasannya apa?"

"Ta, kita bentar lagi mau nikah. Kalau sampe kita nikah, lo tetep sembarangan pergi keluar berdua dengan laki-laki lain gini, gw harus gimana? Rumah tangga kita mau dibawa ke mana? Lo mau open relationship, gitu?"

"Gw gak segila itu!" Tata menatap Putera dengan geram.

"Ya makanya latihan dari sekarang! Tolong buat gw yakin kalau lo bisa gw percaya menjadi seorang istri dan ibu."

"Lo terlalu berharap banyak sama gw deh kayaknya Put!"

"Bukan berharap, tapi gw percaya sama lo Ta. Lo adalah calon partner gw sekarang. Sama partner bisnis aja kita harus saling percaya dan menjaga, kan? Apalagi sama partner hidup!?"

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang