part 16

401 8 0
                                        

....
Malam harinya

Arya masih belum pulang,entah kemana perginya,mungkin saking marahnya Sampai Arya tak pulang hingga menjelang malam, padahal Adinda sudah mengatakan yang sejujurnya bahwa dia hamil anak Arya _ suaminya,tapi namanya juga si keras kepala tak mungkin mudah dengan mudahnya percaya dengan ucapan istrinya.

Adinda kini hanya bisa memasrahkan diri kepada suaminya, bahkan ia rela andai ia harus bercerai,tapi bagaimana dengan kandungannya?, Anak ini pasti butuh indentitas, pengakuan dari ayah kandungnya, sedangkan ayah kandungnya tak mengakui kandungannya ini .

Akan seperti apa jadinya saat anaknya lahir ,tapi suaminya masih tak mengakui anak ini , anaknya pasti butuh indentitas, keterangan,akte kelahiran.

Untuk saat ini yang terpenting adalah jaga kesehatan agar kandungannya sehat.

_
Adinda melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam,tak ada tanda tanda Pulangnya suaminya, suaminya itu pergi dari sore hingga sekarang belum pulang .

"Nak,sabar ya sayang,suatu saat kamu akan mendapatkan kasih sayang dari ayahmu." Ucapnya sambil mengusap perutnya

Masih ingat tadi saat suaminya itu dengan lantang mengatakan bahwa anak yang dikandungnya adalah anak orang lain,itu adalah kata yang paling menyakitkan yang terlontar dari mulut suaminya.

----
Sementara Arya

Ia terlarut dalam kekecewaan, kemarahan dan benci yang semakin dalam , bencinya terhadap Adinda kini semakin besar, kemarahannya berkali lipat dari biasanya, setelah mengetahui kehamilan Adinda,ia merasa belum pernah melakukan hubungan intim dengan istrinya itu,tapi tiba tiba Adinda hamil , tentu ia marah , kecewa dan semakin benci pada wanita yang ia anggap polos itu ternyata diam diam sedang hamil, bagaimana bisa hamil ia belum pernah menyentuh istrinya itu, bahkan ia merasa belum pernah berdekatan dengan istrinya itu, kenapa bisa tiba tiba hamil?

Itulah yang membuatnya marah dan kecewa.

Setelah mengetahui kehamilan Adinda,ia merasa kasihan pada dirinya sendiri, kenapa harus dijodohkan dengan perempuan seperti Adinda perempuan misterius yang tiba tiba hamil .

Ia pergi ke sebuah klub malam,yang menawarkan banyak jenis minuman keras yang bisa meredakan emosinya, disinilah ia berada sekarang,disana ia bisa melupakan kepelikan hidupnya, emosinya bisa terkendali ketika berada di tempat seperti ini ,Arya merasa tak punya tempat bersandar dan tempat untuk menceritakan tentang hidupnya saat ini ,jadi ia lebih memilih pergi ke klub malam yang bisa membuatnya nyaman ,dan melupakan kegundahan hatinya.

Di tempat seperti ini ,ia merasa paling nyaman dibandingkan pergi ke tempat ramai dikunjungi, karena tempat seperti ini hanya orang orang tertentu yang dapat berkunjung.

Dari remaja ia sudah tak asing dengan yang namanya klub malam, minuman keras, hidupnya berantakan karena hobinya yang aneh ini, merasa paling tersakiti lalu pergi ke tempat ini adalah obatnya.

Jangan ditiru ya guys,hanya Aryan saja..

"Adinda sialan, wanita murahan cuih,aku jijik melihat mu,aku semakin benci padamu." Teriaknya sambil meminum satu gelas minuman keras yang di pesannya

Di tempat itu bebas memesan jenis minuman keras, karena tempat ini tersembunyi ,tapi bisa sewaktu waktu di gerebek polisi.

Arya sudah terlalu banyak meminum minuman keras, hingga ia tak sadarkan diri....

•••••
Tok tok tok tok

Adinda yang sedang merebahkan tubuhnya itu langsung  bangkit dari tidurnya saat mendengar ketukan pintu rumah,ia segera melangkah untuk membuka pintu rumah

Pukul 12 malam,siapa yang datang tengah malam begini,apa suaminya?, Dari tadi ia menunggu kedatangan suaminya, Sampai tak bisa tidur karena memikirkan keberadaan suaminya yang entah dimana.

Ceklek..

Ia membuka pintu rumah,di luar rumah ada dua orang laki-laki sedang memapah suaminya,ya tuhan Arya kenapa sampai harus di antarkan oleh orang lain

"Suami saya kenapa ." Ucapnya panik

"Suamimu tak sadarkan diri karena terlalu banyak meminum minuman keras,aku mengantarnya ke rumah ini,betul ini rumahnya.?"

"Iya ini rumahnya, terimakasih ya mas, tolong bantu masukan suami saya ke kamar."

"Baik ."

Tubuh Arya digotong oleh dua laki laki ke kamarnya

"Sekali lagi terimakasih mas ,"

"Kalo begitu kami permisi."

Dua kali laki itu pergi , setelah membantunya

"Ya Allah mas Arya mabuk lagi,kapan kamu tobat ."

Arya masih tak sadarkan diri

••••


















Ternyata cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang