"mmm, Adinda,bangun ." Dengan ragu ,Arif membangunkan istrinya,tapi sayangnya Adinda tidak kunjung terbangun
"Adinda...bangun, tidurlah di tempat tidur." Sekali lagi ia berucap
Wanita itu tetap seti memenjamkan matanya, tertidur dengan posisi duduk sambil menggendong Alwi
Tangannya terulur untuk menyentuh tubuh istrinya,tapi ragu karena sebelumnya mereka belum pernah bersentuhan , beberapa detik kemudian ia memberanikan diri menyentuh tubuh istrinya, memegang tangan istrinya supaya wanita itu terbangun , matanya terpokus menatap wajah cantik istrinya, rambutnya yang panjang terurai, bibirnya yang tertutup rapatAdinda membuka matanya,kaget saat melihat suaminya tepat berada di depan wajahnya,Arif memundurkan tubuhnya setelah istrinya itu terbangun
"Tidurlah di tempat tidur." Suruh Arif
"Ah iya maaf aku ketiduran." Adinda bangkit dari sofa,lalu memindahkan Alwi ke tempat tidur
"Ayo tidur." Arif membaringkan tubuhnya di sebelah anaknya yang sudah tertidur
Adinda juga ikut membaringkan tubuhnya ke ranjang lalu tertidur dengan posisi membelakangi,Alwi tidur di tengah-tengah mereka
.....
Matahari sudah menampakkan diri, menyinari bumi,pasangan pengantin baru sibuk dengan urusan masing-masing, Adinda memandikan Alwi ,Arif sibuk dengan laptopnya entah sedang apa, Alwi agak susah diajak mandi , namanya juga anak-anak harus dibujuk dulu , untungnya Cahaya sudah mandiri,sudah bisa melakukan apapun sendiri,"Habis ini kita langsung pulang ke rumah "
"Rumah ibu .?" Tanya Adinda, tangannya sibuk mengancingkan baju anaknya ,setelah banyaknya drama memandikan anaknya yang susah diajak mandi
"Rumah saya." Arif sudah menyiapkan sebuah rumah yang akan ditempati bersama anak dan istrinya,rumah yang sederhana tapi insyaallah nyaman
Alwi berlari padahal ia belum selesai di dandani oleh Adinda, anak itu sedang aktif aktifnya, Adinda harus banyak bersabar dalam mengurus bocah itu." Alwi,sini dulu , rambutnya belum disisir,ayo sini ."
"Maaf Alwi merepotkan." Ujar Arif ,merasa bersalah karena anaknya itu menyusahkan adinda,tapi sesungguhnya Adinda tidak masalah
"Alwi samasekali tidak merepotkan, namanya juga anak-anak."
"......"
Mereka menuju sebuah rumah,Arif mengemudikan mobil,Alwi duduk di pangkuan Adinda, Cahaya duduk di kursi belakang, Cahaya menikmati perjalanan dengan melihat jalanan yang ramai oleh kendaraan
"Kita sudah sampai." Tidak terasa ,mobil berhenti di depan sebuah rumah, mereka sama-sama turun dari mobil, mengamati rumah tersebut,rumah satu lantai yang dihiasi dengan berbagai macam tanaman,rumah dengan cat tembok berwarna putih
"Ayo kita masuk ke dalam." Ajak Arif
Pintu dibuka olehnya"Wah rumahnya bagus " Cahaya girang
"Ayo kita ke kamar kakak ." Arif menggenggam tangan Cahaya menuju sebuah kamar,"ini kamar kakak ." Tersuguh sebuah kamar dengan dekorasi serba berwarna pink
"Wah kamarnya juga bagus, Makasih ya ayah ." Saking senengnya, Cahaya memeluk Arif , ayahnya itu mengelus rambutnya sebagai bentuk kasih sayang seorang ayah pada putrinya, walaupun Cahaya bukan anak kandungnya
...."
"Ini kamar kita ." Ujarnya pada istrinyaDi rumah tersebut ada empat kamar,kamar Cahaya, kamar mereka berdua,kamar untuk Alwi , satu lagi kamar tamu
Adinda mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar,ada Poto pernikahan mereka di tembok,entah kapan suaminya itu mencetak Poto pernikahan mereka
"Kemarin saya langsung mencetak Poto pernikahan kita." Ungkap Arif ,siapa tau Adinda penasaran
Adinda membereskan Pakaian ke dalam lemari, mumpung Alwi tidur jadi bisa beberes
....
"Kita semua gak Sudi punya ibu kayak dia.!"Eveline,mantan istrinya Arya itu dibawa oleh pacarnya ke rumah mewah milik pacarnya, kebetulan anak anaknya sedang berada di rumah, Eveline memiliki pacar yang sudah tidak muda lagi. Eveline dikenalkan pada anak anak dari pacarnya,namun diluar dugaan mereka semua tidak merestui hubungan antara ayah dan wanita itu, mereka menolak mentah-mentah hubungan mereka, menurut mereka ayahnya tidak cocok dengan wanita murahan itu, mereka yakin Eveline bukan wanita baik-baik ,pasti Eveline hanya mengincar harta ayahnya
"Dia baik , tidak seperti yang kalian bayangkan.!" Protes seorang pria paruh baya, tapi wajahnya masih terlihat segar
"Dia pasti hanya mengincar harta ayah." Protes anaknya
Eveline tertunduk malu,anak anak dari pacarnya itu bukan orang bodoh ,jelas pasti tahu mana wanita baik-baik dan wanita yang hanya mengincar kekayaan keluarganya
"Pergi kamu,jangan pernah menjalin hubungan dengan ayahku.!" Usir Adrian -anak dari pacarnya Eveline
"Sayang.!" Eveline tak terima diusir,ia meminta perlindungan kepada kekasihnya,tapi sayangnya kekasihnya hanya diam kalah dengan anaknya, Eveline berharap kekasihnya membelanya lagi
"Pulanglah,nanti aku hubungi.!" Perintah kekasihnya, jelas membuat Eveline kesal
"Tapi ..."
"Pulanglah.!"
Dengan kesal , Eveline pergi dari rumah mewah itu
Eveline adalah mantan istrinya Arya )
...
Regan Wijaya adalah anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya adalah almarhum istrinya Arif yang sudah meninggal dunia,Regan tak terima sosok almarhum kakaknya digantikan oleh wanita yang menurutnya tidak cocok menggantikan posisi kakaknya
"Sekian banyaknya wanita kenapa harus wanita itu yang dipilih sebagai pengganti sosok almarhum kakakku.!"
Arif menggenggam tangan istrinya."saya yakin dia bisa jadi ibu sekaligus istri yang baik."
"Kau yakin dia bisa menggantikan posisi kakakku? Dari penampilan saja jauh berbeda.!" Regan tersenyum sinis, matanya menelisik penampilan Adinda, penampilan wanita itu jauh berbeda dengan almarhum kakaknya, kakaknya adalah sosok wanita yang sangat mengutamakan penampilan
"Regan dia ibunya Alwi sekarang,tolong hormati.!" Arif tak suka Regan seperti menilai penampilan istrinya
"Aku yakin wanita itu hanya mengincar hartamu.!" Regan menunjuk Adinda
Ingin marah tapi Arif berusaha menahannya
...
Setelah kepergian Regan , mereka masih sama-sama bungkam beberapa saat." Aku tidak pernah mengincar kekayaan seseorang." Adinda mengeluarkan unek-uneknya, teringat ucapan Regan yang menyebutnya mengincar kekayaan suaminya"Aku bukan orang kaya, sudahlah jangan dihiraukan."
Tetap saja Adinda merasa terhina karena disebut mengincar kekayaan suaminya sendiri,
"Bu,Alwi nakal ." Teriak Cahaya, adiknya itu menggangunya yang sedang menggambar di buku gambar
Adinda bangkit ke kamar Cahaya,Alwi mengacak-ngacak buku gambar milik Cahaya,Alwi kadang memang ngeselin, tapi namanya juga anak-anak orang tuanya harus banyak bersabar."adek ,jangan digangguin kakaknya." Sambil cekikikan, Adinda menggendong Alwi yang tengah mengacak-acak buku gambar milik Cahaya
Alwi langsung menangis saat Adinda menjauhkannya dari buku gambar, bisa-bisa rusak buku gambar milik Cahaya jadi Adinda harus menjauhkan anak itu agar aman
"Nanti kita beli buku gambar khusus buat adek ." Bujuk Adinda
Entah mengapa Adinda sangat menyayangi Alwi , walaupun Alwi hanya anak sambungnya ,dan suaminya tidak salah memilihnya
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata cinta
Fiction généralesudah dua tahun menikah karena perjodohan,sang suami tidak serta mencintainya. Mereka menikah karena perjodohan sehingga suaminya tidak menganggapnya seperti kebanyakan suami pada istrinya. Adinda ,menikah karena perjodohan tapi hingga dua tahun pe...