part 37

216 8 0
                                    

Keesokan harinya

"Adinda di panggil pak Aryan ."

"Baiklah."

Adinda beranjak menuju ruangan atasannya yaitu Aryan __

Tok tok tok...

Ia mengetuk pintu yang tertutup dan sunyi senyap

."masuk.!" Teriak seseorang dari dalam ruangan

Adinda membuka pintu lalu memasuki ruangan tersebut,di dalam ruangan itu sudah ada Aryan yang duduk di kursi kebesarannya

"Ada apa pak ." Ucapnya sambil mengangguk memberi hormat

"Aku tau hari ini adalah hari ulang tahunmu,bukan .?" Ungkap Aryan

Kenapa pula Aryan mengetahui hari ulang tahunnya?

"Benar pak ." Ucapnya singkat

"Aku ada hadiah untukmu." Jawab Aryan

Aryan memberikan sebuah kotak kado berukuran lumayan besar, Adinda bingung harus menerimanya atau tidak? Bagaimanapun orang di depannya adalah atasannya

"Ambil. !" Ucap Aryan mengangetkan nya

Adinda dengan ragu mengambil kotak kado yang diberikan oleh Aryan

"Terimakasih banyak pak,saya permisi." Ucapnya sambil bersiap pergi

"Adinda tunggu.!" Ucap Aryan membuat Adinda menoleh

Adinda mengernyitkan dahinya

"Aku merasakan kau tak bahagia menikah dengan saudara kembarku,maka bercerai lah dengannya,masih banyak pria yang bisa membahagiakan kamu.!" ungkapnya

"Maaf saya permisi." Ucap Adinda sambil berlalu pergi dengan tergesa-gesa

Arya tersenyum kecut Ketika Adinda berlalu pergi begitu saja, padahal ia ingin mengetahui tentang masalah rumah tangga Adinda

Adinda Kembali bekerja,ia merasa Aryan terlalu ikut campur urusannya,ya memang Aryan saudara kembarnya Arya tapi Aryan tak berhak mengatur ngatur hidupnya,segala keputusan ada di tangannya,ia takkan mengikuti kata orang lain,ia akan mengikuti kata hatinya,untuk saat ini ia akan bertahan menjadi istrinya Arya, sampai Arya sendiri yang menceraikannya

"Jangan melamun.!" Ucap seorang wanita sambil terkekeh melihat Adinda yang melamun

•••••
"Adinda ayo pulang bersamaku.!" Ucap Aryan

Seperti biasa pasti Aryan akan menawarinya tumpangan

"Maaf pak saya sudah memesan ojek online,bapak duluan saja." Ucapnya pada atasannya itu

Adinda merasa tak enak hati hampir setiap hari Aryan mengantarkannya pulang, padahal Aryan adalah bos nya,ia tak mau orang orang mencurigainya

"Tapi Adinda.!"

"Baiklah."

Adinda akhirnya ikut ke mobil milik Aryan, terpaksa!

"Pak ini bukan jalan ke rumah saya.?!" Ucap Adinda merasa heran ketika Aryan mengemudikan mobilnya ke arah yang berlawanan bukan arah rumahnnya

"Aku ada pertemuan di sebuah villa, karena kau adalah karyawan di perusahaan milikku jadi kau harus menemaniku meeting." Ucap Aryan

"Tapi harusnya yang menemani  adalah tugas asisten.!" Protes Adinda

"Diamlah,saya ini atasanmu."!, Bentak Aryan membuat Adinda diam seketika

Adinda memilih diam daripada harus berdebat dengan atasannya,ia tak mau sampai dipecat karena berdebat dengan atasannya yang galak ini

Mobil melaju entah kemana, Adinda hanya pasrah menerima keadaan, sesekali ia melirik ke arah jalanan

Setelah sekian lama akhirnya mobil berhenti di sebuah villa

"Ayo turun."

Adinda turun dari mobil Aryan,Aryan mengajaknya masuk ke dalam villa , Adinda mengikuti langkah Aryan

"Pak Aryan ."

Di sebuah kursi sudah ada seorang pria yang mungkin menunggu kedatangan Aryan

Aryan berjabat tangan dengan pria tersebut

"Ini istrimu.?" Ucap pria yang memakai jas itu

"Ini pegawai ku ."jawab Aryan

"Dia cantik ,apa boleh jadi Istriku." Ucap pria itu sambil terus menatap wajah Adinda

Adinda merasa risih di tatap oleh pria yang tak dia kenal

"Dia adalah istri Arya saudara kembarku.!" Ucap Aryan

"Aku akan menunggu mereka bercerai, ha-ha-ha."

"Adinda dia adalah sahabatku namanya Arif ." Ucap Aryan

Adinda hanya mengangguk

Mereka terus berbincang-bincang, sedangkan Adinda hanya diam seribu bahasa

"Ayo minum." Ucap Arif   sambil menuangkan minuman keras

Arif memang sahabat Aryan tapi Arif dan Aryan berbeda,Aryan tak pernah menyentuh barang barang haram seperti minuman keras, berbeda dengan Arif yang kecanduan minuman keras

Aryan menggeleng." Aku tidak pernah meminum minuman keras,maaf ." Ucap Aryan menolak keinginan sahabatnya itu

"Ahhh aku lupa ,maaf bro." Ucap Arif

"Pak ayo pulang." Ucap Adinda

"Sebentar lagi." Ucap Aryan

"Aku ke toilet dulu ." Ucap Aryan sambil berlalu pergi

Kini Adinda duduk bersama Arif yang sedang meminum minuman keras, Adinda merasa risih jadi memutuskan untuk pergi

"Sayang."

Arif mencekal lengan Adinda, Adinda masih ingat saat Arya merenggut kesuciannya secara paksa,ia tak mau itu semua terulang kembali,ia tak mau !!!!

Plak

Adinda menampar pipi Arif
Arif memegangi pipinya yang ditampar oleh Adinda

Setelah itu Adinda berlalu pergi dengan tergesa-gesa,ia tak mau harus berdampingan dengan orang yang sedang meminum minuman keras,cukup sudah kejadian enam tahun yang lalu jangan terulang lagi

Adinda memesan ojek online---

&&&&
Sementara Aryan

"Dimana Adinda.?" Tanyanya sambil celingukan mencari Adinda

"Dia pulang,." Ucap Arif

"Pulang ? Dengan siapa ,.?"

"Awas .!!
Arif berjalan sempoyongan karena mabuk akibat minuman keras yang diminumnya,ia sampai hampir menubruk tubuh Aryan

Aryan hanya geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu,dari dulu hingga sekarang Arif tak pernah berubah,masih saja kecanduan minuman keras,andai ada seseorang yang mau merubah kebiasaan sahabatnya itu












Ternyata cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang