part selanjutnya

170 4 1
                                    

"Adrian dipenjara?"

Salsa menceritakan kepada para sahabatnya,tidak malu memperlihatkan kebejatan suaminya, justru ia hanya sekedar ingin curhat pada sahabatnya

"Iya,15 tahun penjara." Jawabnya

"Gila,laki loh kejam banget ampe adik ipar sendiri diembat."

Salsa juga sahabatnya Riani istrinya Aryan , Harini Riani juga ikut nongkrong

Salsa hebat ditengah kepelikan hidupnya,ia masih bisa nongkrong sama para sahabatnya,mungkin itu salah satu cara untuk melupakan sejenak masalah hidupnya yang seakan tak pernah berhenti dari masalah, pertama masalah tentang adegan ciuman suaminya,lalu masalah tentang perselingkuhan suaminya, tentang kehamilan kekasih suaminya,dan masih banyak lagi masalah yang ia hadapi

"Sabar ya sal,terus gimana soal kehamilan adikmu." Riani menepuk bahu sahabatnya

"Adikku akan tinggal di pesantren, karena warga desa tidak menerima wanita yang hamil di luar nikah." Jawab Salsa,waktu itu pak lurah kerumahnya dan menyuruh Diana untuk meninggalkan desa tersebut karena hamil diluar nikah,warga desa tidak mau menampung wanita yang hamil di luar nikah, menurut mereka wanita yang hamil di luar nikah akan membawa sial untuk mereka

"Aku juga akan meminta talak pada Adrian,aku sudah tidak tahan dengan kelakuannya."

"Memang benar keputusan mu,lebih baik pisah saja .", para sahabatnya juga mendukung rencananya untuk berpisah dengan Adrian

                               ....
Baru-baru ini Adinda jadi lebih dekat dengan Arif ,mungkin karena Arif pemilik toko kue tempatnya bekerja,
Arif sering membawa anaknya ke toko kue,lalu menyuruhnya untuk mengasuh anaknya,oleh karena itu hubungan mereka jauh lebih dekat

Apa pekerjaan Arif ? Arif bukan orang kaya,hanya memiliki kontrakan,tapi kontrakannya bukan sedikit,kurang lebih ada 200 kamar kontrakan,belum lagi di daerah jakarta dan sekitarnya,oleh karena itu Arif sering disebut sebagai juragan kontrakan
Kini Arif juga meneruskan usaha ibunya yaitu toko kue, sesekali ia datang ke toko kue dan sering bertemu dengan Adinda,mungkin karena itu hubungan mereka jauh lebih dekat
Hanya sekedar Antara atasan dan bawahan,tidak lebih dari itu, karena Adinda sadar diri ia hanya orang miskin

"Jaga Alwi ,saya ada urusan,kamu tidak kerepotan ngurus anak saya.?" Arif menitipkan anaknya pada Adinda, ibunya sudah tua kadang kerepotan ngurus anak berusia satu tahun itu ,anak usia satu tahun sedang masa aktif aktifnya

"Tidak masalah, malahan saya seneng ngasuh Alwi,anak saya juga seneng karena ada temennya." Jawab Adinda

"Baguslah,ayah berangkat ya . " Arif memberikan anaknya pada gendongan Adinda

Entah kenapa Arif tidak percaya menitipkan anaknya pada baby sitter,ia lebih percaya pada Adinda, apalagi ia pernah melihat baby sitter yang lalai dalam menjaga anaknya,waktu itu anaknya pernah terluka karena baby sitter lalai dalam menjaga anaknya

"Cahaya,lihat ada Alwi,sini nak ." Teriaknya

Cahaya keluar dari kamarnya,anak itu jadi sering di kamar , katanya sibuk belajar karena ingin menjadi orang sukses, ada-ada saja Cahaya anaknya Bu Adinda

"Yey ada Alwi,ganteng ya Bu ,tapi gak mirip sama ayahnya." Ujar Cahaya, menelisik wajah bayi di gendongan ibunya, Cahaya tidak menemukan kemiripan dengan ayahnya yaitu Arif ,Alwi memang lebih mirip dengan almarhum ibunya

"Jangan ngomong kayak gitu di depan om Arif ,nanti om Arif sedih karena anaknya lebih mirip dengan almarhumah istrinya." Ujar Adinda

"Gitu ya Bu ." Cahaya sedang bawel bawelnya

"Sini ajak main dek Alwi ." Adinda menurunkan Alwi dari gendongannya, lalu mendudukkannya di karpet,Alwi bermain bersama Cahaya

Melihat balita itu anteng bermain bersama Cahaya, Adinda jadi teringat pada Aryan dan Riani,pasangan suami istri sangat menginginkan kehadiran anak

Malam harinya

Arif menjemput anaknya di kontrakan yang ditempati oleh Adinda,Alwi sudah tertidur pulas jadi Arif tidak tega membawanya pulang dengan keadaan sudah tertidur pulas." Biarkan dia menginap ,besok jemput lagi ." Ujar Adinda

"Takut kebangunan tengah malam, terus nyariin ayahnya,itu kebiasaan Alwi ." Jawab Arif , anaknya itu memang agak unik

"Yasudah kamu juga ikut menginap , supaya saat Alwi terbangun tidak nyariin ayahnya."

"Ah iya aku baru ingat ,inikan kontrakan milikku." Arif terkekeh

Tapi kontrakan penuh,sudah di isi oleh para penghuni kontrakan

"Ayo masuk,kamu tidur di karpet saja ." Titah Adinda

"Aku pemilik kontrakan,tapi tidur di karpet ." Gerutu Arif

"Yang penting tidak tidur di teras ." Timpal Adinda

Lucu juga mereka,mmm,kalian setuju tidak seandainya Adinda dan Arya berjodoh

















Ternyata cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang