"untuk saat ini aku pokus pada anakku,belum kepikiran untuk menikah." Ujar Adinda pada Riani sahabatnya, mereka mengobrol lewat panggilan telepon, Adinda mengutarakan tentang Arif yang mengajaknya untuk menikah,sontak saja Riani tertawa tidak percaya bahwa Arif bisa mengajak adinda untuk menikah ,hanya Riani sahabat dekatnya,jadi lebih percaya curhat pada Riani
"Serius Arif ngajak kamu nikah .?' tanya Riani ,ia tertawa terbahak bahak, membuat suaminya heran melihat tingkahnya
"Mmm,iya,tapi tolong rahasiakan." Adinda tersipu malu layaknya ABG yang baru mengenal cinta
"Palingan aku ceritain sama suamiku, kebetulan suamiku sahabatan sama Arif , tapi kayaknya Arif gak pernah cerita soal urusan pribadinya,aku kaget loh ternyata Arif naksir sama kamu,aku pikir Arif gak mau nikah lagi karena istrinya sempat meninggal dunia."
Pria itu memang misterius,Arif juga anti mengumbar urusan pribadinya,namun Arif sesekali bercerita pada Aryan, karena menurutnya Aryan adalah sosok sahabat yang baik dan bisa menyimak juga mendengarkan keluh kesahnya
....
"Habis telponan sama siapa,seru banget kayaknya." Sindir Aryan ,dari tadi ia melihat tingkah istrinya yang cekikikan sambil berbincang dengan seseorang lewat panggilan telepon,namun ia tidak menyimak perbicangan mereka
"Sama Adinda ." Riani kembali tertawa mengingat perbincangannya dengan Adinda tadi lewat panggilan telepon
"Ngomongin apa sih sampe cekikikan gitu .?" Aryan penasaran
"Tadi Adinda curhat , katanya Arif ngajak nikah ."
Aryan ikut tertawa." Serius .?" Setahunya Arif susah untuk membuka hati pada wanita, terakhir istrinya yang sudah meninggal dunia Yaitu ibunya Alwi
"Coba deh tanyain langsung sama orang yang bersangkutan, seneng deh akhirnya Arif bisa melupakan masa lalunya."
"Walaupun dia sering curhat,tapi gak pernah tuh curhat soal niatnya untuk menikahi Adinda." Arya termenung,jujur ia senang Adinda diajak berkomitmen dengan sahabatnya,Arif orang baik,yakin bisa jadi suami dan ayah yang baik,cocok untuk Adinda, tapi ada sedikit rasa sesak , Adinda yang notabene adalah perempuan yang sempat menjadi istri idamannya kini sedang diincar oleh sahabatnya,Arya memang sudah melupakan rasa Sukanya pada Adinda,namun masih saja ada rasa kagum pada ibu Satu anak itu
....
"Saya sudah jujur sama ibu saya, soal niat untuk menikahi kamu,ibu saya merestui hubungan kita." Ungkap Arif, pagi-pagi sudah nangkring di teras rumah kontrakan yang ditempati oleh Adinda dan cahaya,ditemani oleh secangkir teh hangat dan kue keringAdinda menyimak,lalu mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun,jujur canggung berduaan dengan Arif , Cahaya sudah berangkat sekolah,Alwi tidak dibawa , mereka hanya berdua di teras kontrakan,sudah lama mengenal Arif ,namun kok rasanya jadi canggung gini
"Apa jawabanmu atas ajakan Saya untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.?"
Adinda masih bingung, Cahaya tidak keberatan jika dirinya menikah kembali,tapi hatinya yang belum legowo, trauma akan pernikahan pertamanya yang tidak berjalan mulus, hingga akhirnya berakhir di meja persidangan
"Saya masih butuh waktu untuk berpikir." JawabnyaArif tersenyum."saya akan kembali menunggu." Hatinya bertekad untuk menunggu kapanpun Adinda siap menikah dengannya, Adinda yang pernah gagal dalam berumah tangga pasti ada rasa trauma untuk kembali berumah tangga
"Pak bos, pagi-pagi udah disini , ngapain lagi bisnis apa sama Adinda." Sapa seorang wanita penghuni kontrakan yang lainnya
Wanita itu menganggu dua insan yang sedang belajar merakit cinta"Saya masuk dulu ya." Adinda masuk ke dalam rumah,tak ingin hubungannya dengan Arif diperbincangkan oleh para penghuni kontrakan
"Dia menggangu saja." Gerutu Arif, padahal ingin sekali berlama-lama mengobrol dengan Adinda,ya semoga saja dengan seringnya bertemu akan menjadi lebih dekat dan secepatnya menikah
"Pak bos,aku pikir-pikir pak bos kok sering banget ngobrol sama Adinda,dari sekian banyaknya wanita kenapa harus si janda yang dipilih untuk menjadi teman mengobrol.?" Wanita itu kembali berucap
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata cinta
Ficción Generalsudah dua tahun menikah karena perjodohan,sang suami tidak serta mencintainya. Mereka menikah karena perjodohan sehingga suaminya tidak menganggapnya seperti kebanyakan suami pada istrinya. Adinda ,menikah karena perjodohan tapi hingga dua tahun pe...