Putriku Cahayaku

338 5 0
                                    

...
9️⃣ (Sembilan Bulan kemudian )

Usia kandungan ku sudah menginjak usia sembilan bulan tinggal menunggu waktu lahiran, beruntung kandunganku tumbuh dengan sehat, walaupun anak ini tak diakui oleh ayahnya,tapi untungnya bayi ini semangat untuk hidup di dalam perutku.

××××

Bayiku berjenis kelamin perempuan,ia lahir dengan sehat , selamat,dan normal segalanya,bayi cantikku kuberi nama" Cahaya ia seperti cahaya yang menyinari hidupku,dari awal kehadirannya ia adalah cahaya bagiku, penyemangatku, putriku kamu adalah Cahayaku"

Walaupun ayahmu hingga kini tak mau mengakui kehadiranmu,tapi ada ibu yang akan menyayangimu dan menjadikanmu cahaya hidupku.

Dari awal kehamilan hingga lahirnya anakku, suamiku tak mau mengakui anaknya,ia tetap kukuh bahwa anakku bukan darah dagingnya, padahal sudah jelas jelas aku hamil benihnya.

Saat bayiku lahir, suamiku tak Sudi menemaniku selama proses persalinan,aku melahirkan tanpa dukungan dari siapapun termasuk suamiku,aku berjuang hidup dan mati melahirkan anak pertama ku tapi suamiku tak mendampingiku, kebanyakan orang pasti menemani istrinya selama proses persalinan,tapi berbeda dengan diriku,aku berjuang sendirian tanpa dukungan dari siapapun.

Entah hingga kapan suamiku tak mengakui putrinya sendiri,aku hanya berharap suatu saat pintu hatinya terbuka,lalu menerima bahwa anakku adalah darah dagingnya,itu harapanku.

Beruntung suamiku tak menceraikan ku hingga sekarang,entah apa yang akan terjadi andai aku diceraikan oleh suamiku,aku tak memiliki kelurga ataupun sanak saudara.

"Selamat ya Bu , bayinya sehat selamat dan normal segalanya,tidak kekurangan apapun, bayinya cantik mirip ibunya." Ucap seorang dokter sambil menyerahkan bayi yang sudah dibersihkan

"Dokter ,apa saya boleh minta tolong kepada perawat laki laki,tolong kumandangkan adzan di telinga anak saya,saya minta tolong." Ucapku sambil memohon, karena tak mungkin suamiku mau mengumandangkan adzan di telinga anakku,itu sangat tak mungkin

"Memangnya Suami ibu kemana, kenapa tidak menemani proses melahirkan." Ucap dokter tersebut terlihat seperti heran tak melihat keberadaan suaminya itu

"Suami saya sedang sibuk ,saya minta tolong dokter ."

"Baiklah, sebentar saya panggilkan perawat laki laki.", Ucap dokter sambil berlalu pergi

Dokter tadi itu perempuan,aku memilih melahirkan oleh dokter perempuan

Tak lama datanglah seorang perawat laki laki,aku menyerahkan bayiku,lalu perawat itu mengumandangkan adzan di telinga anakku,aku meneteskan air mata,aku sedih karena anakku kurang beruntung,saat ia dilahirkan ke dunia,ia tak bisa disambut hangat oleh ayahnya

~~~

Di lain tempat lebih tepatnya di sebuah kamar hotel

"Sayang ,aku hamil ,dan kamu harus tanggung jawab." Ucap Eveline sambil menyerahkan testpack bergaris dua

"Apa hamil ? Akhirnya, makasih ya sayang,aku akan bertanggung jawab,aku akan menikahimu." Ucap Arya sambil memeluk Eveline

Eveline bersorak kegirangan,sudah lama ia menantikan posisi ini, akhirnya ia bisa mengandung anak Arya,dan itu artinya Arya akan segera menikahnya .

____
Balik lagi ke Adinda

Ia masih di rumah sakit,dokter belum mengijinkannya untuk pulang. Beruntung ia mempunyai kartu kesehatan,jadi biaya persalinan gratis ,ia tak perlu memikirkan biaya persalinan, karena memiliki kartu BPJS kesehatan)

"Adinda,apa kabar,ya Allah cucuku, maafkan ibu baru menjenguk,ibu baru tau tentang persalinan mu, maafkan ibu ya.', ucap ibu mertua,alias ibunya Arya

"Iya Bu ,tidak apa apa, ayo gendong cucu ibu." Ucapku sambil menyerahkan bayiku ke gendongan ibu mertua ku

Ibu mertua lekas menggendong bayi ku,lalu mencium kening bayiku. Beruntung bayiku tidak perlu dimasukkan ke ruang inkubator.

"Siapa nama cucuku, cantiknya cucuku."

"Namanya cahaya,ia seperti cahaya hidupku, putriku Cahayaku. "

"Masya Allah cahaya , cantik cucu ibu .",

✨✨✨















Ternyata cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang