menikah

252 4 0
                                    

"selamat ya Adinda,Arif , semoga bahagia selalu dan secepatnya diberikan momongan."

Dua sejoli itu berbahagia, berdampingan di pelaminan, Sederat doa dan harapan dipanjatkan

Adinda tampil cantik dengan balutan kebaya putih, kepalannya dibalut oleh hijab ,wajah cantiknya semakin cantik dengan polesan make up,pria disebelahnya tampak gagah dengan jas berwarna hitam,tangan saling menggenggam,bibir selalu tersenyum

Berawal dari pertemuan yang tak disengaja,hingga seringnya bertemu membawa mereka ke pelaminan

Sama-sama lajang, sama-sama saling membutuhkan, berharap kebahagiaan akan menanti keduanya

Adinda butuh sosok ayah untuk Cahaya,sama juga dengan Arif yang butuh sosok ibu untuk anaknya

"Selamat ya." Riani memeluk Adinda, sahabatnya itu kini resmi dipersunting pangeran yang jatuh dari langit dikirimkan untuknya

Tidak ada pesta mewah,hanya ada ijab Kabul lalu resepsi pernikahan yang sederhana, sesuatu yang berlebih-lebihan tidak baik , lebih baik sederhana asal bahagia hingga akhirat kelak,

Adinda tidak pernah berharap apapun kecuali kebahagian bersama putrinya,tidak pernah meminta suami yang kaya raya,hanya meminta yang bisa mencintainya hingga tua nanti,tidak perlu kemewahan asal bahagia

Di sisi lain,Arya menghela nafas panjang, melihat betapa bahagianya Adinda, sedangkan dirinya hanya bisa diam menyaksikan pernikahan mereka, Eveline,wanita yang amat dicintainya memilih pergi lantaran dirinya bangkrut
Andai waktu bisa berputar kembali,ia ingin sekali memperbaiki rumah tangganya dengan Adinda, semuanya terlambat karena kini wanita itu telah menjadi milik orang lain , penyesalan selalu datang belakangan..

Tidak tahan menyaksikan pernikahan mereka,Arya memilih pergi ,pergi ke makam mendiang ibunya,meminta maaf atas segala kesalahannya,
amat menyesal karena tidak mengindahkan ucapan mendiang ibunya waktu masih hidup , ibunya yang memilih Adinda sebagai istrinya,tapi bodohnya dirinya dibutakan oleh cinta pertamanya yaitu Eveline , ibunya sudah memilih Adinda sebagai istrinya tapi dirinya yang terlalu bodoh,lebih memilih Eveline,wanita yang dipilihnya adalah wanita ular yang berbisa yang sewaktu-waktu bisa membunuhnya

.
.
.
.
.
.

"Din , tidurlah duluan, soalnya Alwi rewel ,nangis terus dari tadi ." Arif menggendong anaknya yang menangis tanpa henti, terpaksa mereka harus menunda rencana malam pertama mereka,bukan malam pertama, karena keduanya sudah berpengalaman dalam melakukan hubungan intim, tapi ini adalah malam pertama mereka sebagai pasangan suami istri

"Sini gantian aku yang gendong." Adinda mengambil alih untuk menggendong Alwi , menepuk pundaknya, berusaha menghentikan tangisannya

Kedua pasangan pengantin baru itu sibuk menenangkan anak mereka yang rewel ,malam pertama ditunda

Ah iya malam ini mereka menginap di hotel ,hotel yang disiapkan untuk pasangan pengantin baru agar mereka bisa menikmati malam pengantin dengan indahnya, tapi sayangnya Alwi seakan tak mengizinkan pasangan suami itu untuk memadu kasih

Akhirnya Alwi tertidur di gendongan ibunya Yaitu Adinda, Adinda juga ikut tertidur di sofa sambil menggendong anaknya, mereka sama-sama tertidur pulas di sofa,tanpa sadar Adinda ketiduran di sofa , tadinya pegel berdiri menggendong Alwi ,jadi duduk sembari menggendong anaknya,eh malah ketiduran dua-duanya,Arif bingung harus melakukan apa,harus membangunkan istrinya atau membiarkan saja istrinya tertidur pulas di sofa sambil menggendong anaknya,pasti adinda pegel berdiri menggendong Alwi
































Ternyata cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang