19

2.8K 130 0
                                    

Ternyata Dhani tidak berbohong ketika mengatakan kalau mantannya menikah.

Buktinya lelaki itu membawa dirinya ke sebuah hotel mewah yang mana tempat acara resepsi diadakan.

Sepertinya mantan Dhani cukup kaya raya karena acaranya di helat di salah satu ballroom hotel mewah di kota mereka. 

Yang hadir pun banyak sekali datang mengenakan pakaian indah dan di antar mobil mewah. 

Setelah memberikan mobil kepada petugas valet, mereka pun masuk dengan memperlihatkan kartu undangan.

Pesta itu menyenangkan.

Ballroom di penuhi dengan bunga yang wangi bertema Dior garden berwarna pink dengan Maroccan Accent yang indah.

Habis berapa duit untuk menghias ruangan ini seperti taman bunga yang indah?

Entahlah. 

Dia kesini untuk menikmati kondangan bersama Dhani bukan untuk melihat berapa uang yang habis untuk mendekor ruangan besar ini. 

Pestanya begitu meriah dengan makanan enak tersedia melimpah-limpah dan minuman tersebar dimana-mana. 

Dhani rupanya memanfaatkan dirinya sampai ke titik darah penghabisan. 

Lelaki itu bahkan repot-repot  mengenalkannya kepada semua temannya di kampus dan di tongkrongan sehingga dia lelah tersenyum lebar dan habis digoda anak-anak muda yang berumur 21 tahun. 

Mereka pikir dirinya adalah pacar lelaki itu dan Dhani sangat beruntung dapat perempuan hot.

Mereka pikir dia suka sama berondong yang jago bohong itu? Tentu saja tidak.

Dia lebih suka pada lelaki matang yang entah sedang apa saat ini.

"Capek ya?" 

Dhani memberikan dirinya segelas es krim dan langsung dimakan oleh Naleah. Kebetulan dia lelah sekali jalan kesana kemari di boyong lelaki itu. Saat Dhani asik ngobrol dengan temannya, dia minta waktu ke toilet namun menghilang sejenak untuk mencari ketenangan.

"Pusing"

"kenapa?"

"Aku dikirain tante girang penyuka berondong kayak kamu"

Lelaki itu terkekeh pelan. Nampak tidak menyesali perbuatannya. Lelaki itu malah duduk di sampingnya dan menamaninya disana.

"Teman-teman gue pada iri sama gue"

"Kenapa?"

"Soalnya pasangan gue hot"

"Memangnya kompor?"

"Lo ngapain sedih di malam yang indah ini? Ada begitu banyak orang disini dan lo memilih duduk sendirian di meja membosankan ini"

"Kepikiran Papa"

"Kenapa?"

"Kok makin kurus banget ya"

"Lembur mulu"

"Kok bisa?"

"Kan perang dingin ama nyokap. Masa lo ngakk tau"

"Memangnya gue kelihatan tau apa yang terjadi ama rumah tangga mereka?"

"Gue heran sama lo"

"Kenapa?"

"Lo cantik, masih muda, badan juga bagus, kenapa ngakk jebak Papa aja?"

"Maksudnya?"

"Pakai dong body lo itu untuk menjerat Papa. Gitu aja ngakk ngerti."

"Kamu gila? Memangnya Papa otak mesum kayak kamu?"

BELUM SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang