"Sudah sehat, Li?"
Hari ini Naleah memutuskan untuk masuk kerja dan datang jauh lebih awal dari jam biasanya dia hadir.
Dia memutuskan untuk menghadapi semuanya dengan berani seperti biasa.
Biar saja orang mencapnya pelakor. Itu memang kenyataan. Cerainya Hans dan Jenaka bukan hanya karena kehadiran dirinya di tengah mereka, tapi karena rumah tangga mereka yang sudah tidak baik dari awal.
Lagian perempuan mana yang tidak suka pada Hans?
Udah tampan, mapan, uangnya banyak, kaya raya, keren lagi.
Mungkin banyak perempuan yang suka laki-laki itu dan dia salah satu penggemar beratnya.
Mungkin akan ada banyak perempuan di luar sana yang suka pada lelaki muda atau sepantaran namun menurutnya lelaki yang lebih tua jauh lebih baik.
Lebih mengayomi, lebih sabar meskipun cuek minta ampun.
Dia akan tetap bekerja dan bodo amat sama orang lain. Mau mereka merundungnya, mendiamkannya, mengejeknya, mencaci makinya, mengutuknya, dia tidak akan peduli lagi.Kalau sampai dia di pukul, dia akan lapor ke management. Makanya setelah dua hari tidak datang, dia memutuskan untuk kembali bekerja. Memulai semuanya kembali dari awal.
Rupanya Ben juga datang cepat dan masuk ke dapur saat dirinya sedang mengeluarkan empat macam roti untuk di pakai sarapan pagi ini.
Melihat dirinya masuk ke dalam dapur jauh lebih cepat dari yang lain membuat Ben bisa berbincang dengan dirinya lebih dulu. Hanya mereka berdua jadi Naleah merasakan aman.
"Sudah, Chef"
Dia berterimakasih kepada Ben yang menceritakan kejadian memalukan itu pada Hans dan Hans meminta cuti sakit untuk dirinya sehingga dia bisa menyendiri sebentar.
Berada di rumah dan di bawa ke pantai jalan-jalan membuat dirinya jauh lebih tenang juga tetap waras. Perbincangan dengan Hans pun terasa bagai angin yang melegakan.
Semua berkat bantuan lelaki baik ini.
"Baguslah. Kamu bisa langsung kerja. Kita akan sibuk hari ini"
"Baik, Chef"
Mereka berdua langsung bubar saat pekerja yang lain mulai datang. Naleah memutuskan untuk berdiri di kakinya sendiri dengan mulai semuanya dari sikapnya menghadapi tekan kerjanya.
Dia tidak mau lagi menunduk saat rekan kerjanya melihatnya atau melewati mereka. Dia akan mengangkat dagunya lalu tersenyum.
Biarlah di gosipin. Lagian siapa sih disini yang tidak pernah di gosipi mereka? Tidak ada.
Yang rajin kerja di gosipin, yang diam juga di gosipin. Yang jago ngambil hati bos digosipkan, yang tidak peduli sama politik kantor juga di gosipkan. Terserah lah. Semua orang punya sisi busuk masing-masing kok, yang penting tidak menusuk mereka dari belakang.
Mereka hanya lihat sedikit cuplikan masalah saja, bukan seluruhnya. Untuk apa dia sibuk memikirkan perasaan mereka sementara mereka mencemooh dirinya karena ingin mengenyangkan diri sendiri saja.
Sama-sama tau lah.
Meskipun pekerjaan hari ini masih berat, respon temannya masih sama saja seperti beberapa hari yang lalu namun dia yakin dia bisa.
Naleah mengambil keputusan untuk menggoda Hans meskipun lelaki itu masih menjadi suami Jenaka dan sudah tau konsekuensinya.
Meskipun orang tidak tau alasan dibalik perbuatannya itu, perbuatannya tetap salah di mata manusia. Dan dia tau.