PEREMPUAN DIMANA-MANA SAMA SAJA.
Ditinggal sebentar pasti berulah. Meleng dikit sudah bikin pusing kepala.
Banyak yang tidak bisa di percaya, bermulut manis dan ujung-ujungnya selalu menyakiti.
Dimarahi sedikit, balas mengamuk. Sudah tau salah dan terpojok tiba-tiba menangis sesenggukan seperti mau di mutilasi.
Kenapa sih dia selalu berurusan dengan perempuan seperti itu? Menyebalkan.
Dia pikir dia sudah selesai berurusan dengan dua mantan istrinya dan sudah menemukan perempuan baru yang lebih baik.
Namun belum ada beberapa hari di tinggal, perempuan yang dia pikir baik ini malah bertingkah tidak menyenangkan. Ini mengesalkan sekali.
Sialan.
Apa selama ini dia punya kesalahan sehingga terus di timpa ujian berurusan dengan perempuan-perempuan menyebalkan?
Kepala Hans penuh dengan amarah dan makian sementara mulutnya tertutup rapat. Tengah menyeret Naleah keluar dari klab malam itu dengan sekuat tenaga karena perempuan teler itu tidak bisa berjalan dengan baik.
Untungnya dia memarkirkan mobil di dekat pintu keluar parkiran sehingga dia bisa membawa perempuan itu dengan mudah. Kalau tidak, dia akan membiarkan perempuan menyebalkan ini di pinggir jalan dan tidur disana,
Hans membuka pintu mobil lalu mendorong Naleah masuk ke dalam tanpa peduli perempuan itu akan jatuh, terjerembap lalu kesakitan karena terantuk dasbor mobil atau tidak.
Ia menutup pintu keras-keras, membanting benda itu seakan ingin meruntuhkannya demi menyalurkan rasa marah yang membakar dadanya.
Bisa saja dia menjambak perempuan teler ini dan membenturkan kepala cantiknya ke dasbor supaya sadar, namun dia bukan lelaki seperti itu.
Atau bisa saja dia kembali ke dalam, menyeret Josh keluar untuk menghajar lelaki buaya darat itu habis-habisan demi meluapkan emosi juga kekecewaan yang dia rasakan.
Sekali lagi, dia bukan tipe lelaki yang suka menggunakan kekerasan demi menyelesaikan masalah, makanya dia lebih memilih diam lalu pergi.
Tapi meninju wajah Josh tidak akan pernah dia sesali, lelaki itu pantas mendapatkan bogem itu. Selama Hans sibuk dengan urusannya, dia menitipkan perempuan ini kepada lelaki itu. Malah lelaki itu yang mencari keuntungan dari perempuan yang ingin dia lindungi. Menyebalkan. Padahal Hans sudah begitu sering menekankan Josh untuk tidak mengganggu Naleah, karena perempuan ini miliknya.
Namun entah kenapa lelaki itu tega menusuknya seperti ini. Lagian bodohnya, dia menitipkan orang yang dia sayangi kepada lelaki itu. Yang mana hubungan mereka malah semakin dekat. Padahal dulu Hans melihat kalau Naleah nampak berjarak dengan Josh, namun entah kenapa sekarang mereka sedekat itu.
Yah, Hans mau mendumel soal apa?
Josh tampan, mapan dan pandai memperlakukan perempuan seperti ratu. Wajar kalau perempuan manapun pasrti tertarik dengan lelaki itu, apalagi Lili.
Hans menganggap remeh kedekatan antara Josh dan Naleah, karena berfikir Josh tidak akan menyukai perempuan seperti Naleah. Namun lelaki itu tidak pandang bulu dan baru sadar akhir-akhir ini.
Hans mengelilingi mobil lalu duduk di depan kemudi. Menarik sabuk pengaman dan memasangkannya kepada Naleah yang sudah terlelap tak beraturan seperti boneka kayu yang benangnya di lepas.
Meninggalkan tempat itu cepat-cepat dengan gigi gemeretuk. Mencengkeram kemudi dengan tatapan fokus ke jalan raya.
Selama ini dia tidak mau menemui perempuan ini demi Naleah sendiri. Untuk fokus menyelesaikan kasus perceraiannya dengan Jenaka dan menyelesaikan masalah gono gini yang juga terseret di dalamnya.