Keluarga dianggap rumah untuk setiap manusia di bumi, dijadikan tempat untuk pulang dan beristirahat di saat lelah. Tapi berbeda dengan Lavisa yang menjadikan keluarganya sebagai tempat kost-kostan aja. Tempat untuk tidur, makan dan mandi saja tapi tidak dijadikan untuk bersandar ataupun bercerita. Ia mempunyai ketiga kakak yang cantik dan terkenal di bidangnya masing-masing.
Kakak pertamanya bernama Soya yang biasanya dipanggil adik-adiknya kak Chu.
Soya awalnya mempunyai sifat yang sangat penyayang, jahil, humoris untuk adik-adiknya. Namun sifatnya saat ini berbeda setelah kedua orang tuanya meninggal di saat ia berumur 24 tahun. Ia yang awalnya sedang dibimbing untuk menjadi penerus keluarganya harus rela meninggalkan masa mudanya untuk bekerja dan mempertahankan perusahaan kedua orang tuanya. Soya sangat beruntung mempunyai otak yang pintar dan sifat leadership yang tinggi. Jadi, ia mampu untuk mempertahankan perusahaan kedua orang tuanya sampai sekarang saat ini. Ia bisa bertahan sampai 3 tahun ini untuk mempertahankan perusahaannya namun hubungan dengan saudaranya sangat berbeda.
Awalnya ia sangat akrab dengan Lavisa dan suka memanjakan ketiga adiknya namun sifatnya saat ini berbeda jauh. Ia sangat terkenal tegas dan dingin jika bersikap kepada ketiga adiknya. Ia tidak mau jika ketiga adiknya melakukan hal-hal yang aneh. Ia juga sangat keras kepada adik keduanya yaitu Jennie atau sering dipanggil Nini oleh adik dan kakaknya.
Soya sangat ingin Jennie juga bisa mencontohkan hal yang baik kepada kedua adiknya. Dan itu bisa dibuktikan saat Jennie menjadi dokter bedah ternama di usia mudanya. Jennie dan Soya memang hanya berbeda satu tahun dan saat ini ia berumur 26 tahun menjadi dokter yang sukses.
Walaupun Jennie sangat sibuk, ia sedikit menyempatkan waktunya untuk bermain ataupun berbincang dengan kedua adiknya. Apalagi adiknya yang pertama yaitu Rose yang sering dipanggil Osi adalah seorang artis ternama di Indonesia.
Ia sebagai penyanyi, aktris dan model untuk brand terkenal pun membuat Jennie posesif dengan kesehatan adiknya yang satu ini. Sifat Osi pun sangat lembut daripada yang lain. Ia sangat dekat dengan Lavisa, adik satu-satunya ini memang mempunyai sifat yang lebih dingin dan cuek setelah kedua orang tuanya meninggal. Jika dulu Lavisa adalah happy pils untuk keluarganya karena sifatnya yang ceria, lucu dan manja. Saat ini, Lavisa hanyalah remaja bersifat cuek dan mudah marah apalagi jika berbincang dengan kakak pertamanya.
Jika dulu mereka mempunyai hubungan yang dekat seperti nadi, tapi saat ini berbeda. Hubungan mereka seperti matahari dan bumi, sangat jauh. Mereka selalu berdebat dan beertengkar jika membicarakan sesuatu hal. Bagi Lavisa, ia tidak perlu materi yang banyak dan yang ia butuhkan hanya kehadiran serta pelukkan dari kakaknya. Tapi bagi Soya, ia hanya ingin adik-adiknya hidup benar karena sampai saat ini ia melakukan hal yang benar dan tidak aneh-aneh agar adiknya juga benar serta menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya.
Lavisa saat ini berumur 16 tahun, di saat ketiga kakaknya menikmari dua puluh tahun lebih rasa kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Dia hanya menikmati 13 tahun yang menurutnya tidak adil. Bahkan setelah kedua orang tuanya meninggal, ketiga kakaknya tidak bisa memenuhi rasa kasih sayang yang ia ingin dapatkan. Jennie dan Rose memang memperhatikan Lavisa secukupnya, karena mereka juga harus melakukan sesuatu yang besar di karirnya agak tidak mendapatkan tekanan dari kakak pertamanya.
Sudah menjadi hal biasa bagi Lavisa jika ia hanya makan sendri bahkan jika berlibur sekolah, ia bermain dengan teman-temannya. Tapi, jika teman-temannya sedang berlibur dengan keluarganya, ia hanya di rumah dan menikmati fasilitas yang sudah disediakan oleh ketiga kakaknya. Setidaknya, Osi dan Jennie suka mengajak Lavisa pergi ke mall atau cafe untuk mengetahui keadaan Lavisa seperti apa. Hal tersebut yang memang Lavisa tunggu-tunggu, ia suka berbincang dengan kedua kakaknya walalupun nantinya ia akan berdebat dengan kakaknya pertama di rumah.
Lavisa memang suka mencari keributan di luar sekolah ataupun di sekolah. Ia hanya ingin mengekspresikan keamarahan, kekesalan dan kesepiannya ke orang lain. Jika ada yang menyenggolnya, minimal ia akan membuat orang tersebut masuk ke UKS. itulah yang membuat Soya sangat geram dengan sifat si bungsu. Seringkali mereka berdebat akan kenakalan Lavisa tanpa Soya tahu, Lavisa hanya ingin perhatian yang lebih dari dirinya dan kedua kakaknya.
Perbedaan inilah yang membuat hari-hari keluarga mereka mempunyai cerita dan warna yang berbeda. Dengan kejadian yang mereka alami, apakah bisa mereka semua bisa hangat seperti dulu?
----------------------------------------------------------------
kedua orang tua Soya, Jennie, Rose dan Lavisa
semoga cerita ini banyak yang suka ya! jangan lupa klik vote dan follow ya! kalo pada mau comment boleh juga lho! hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Different
FanfictionKeluarga dianggap rumah untuk setiap manusia di bumi, dijadikan tempat untuk pulang dan beristirahat di saat lelah. Tapi berbeda dengan Lavisa yang menjadikan keluarganya sebagai tempat kost-kostan aja. Tempat untuk tidur, makan dan mandi saja tapi...