03 - Care

1.8K 179 24
                                    

Selesai pertandingan balapan mobil, Lavisa pun langsung mengendarai mobil kesayangannya menuju rumahnya. Sesampai di dalam parkiran, ia tidak melihat mobil kakaknya yang sulung. Padahal ini sudah pukul 00.00 dini hari tapi kakaknya masih belum ada di rumah. Di satu sisi ini keberuntungan buat Lavisa karena ia tidak akan dimarahi karena pulang dini hari namun di satu sisi, ia juga merasa bahwa rumahnya sangat sepi hanya ada dia dan juga para maid serta sopir yang tinggal di dalam rumah.

Menurut Lavisa, rumah hantu mungkin lebih ramai daripada rumahnya sendiri. Rumahnya yang besar jadi membuat dirinya makin merasa hampa karena tidak ada keluarganya sama sekali. Ia pun langsung masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan dirinya terlebih dulu sebelum tidur. Dalam beberapa puluh menit, dirinya pun sudah siap masuk ke dalam mimpi.

Setelah setengah jam Lavisa menutup mata, mobil Soya pun masuk ke dalam parkiran. Ia melihat mobil sang adik yang sudah ada di rumah. Soya tahu kalau Jennie kemungkinan tidak akan pulang karena ia sudah menghubungi sang kakak untuk memberi kabar ada operasi dadakan yang harus ia kerjakan. Hubungan Jennie dan Soya memang tidak sejauh itu, mereka akan terus berkabar walaupun sikap Soya yang sedikit dingin dan cuek kepada adik-adiknya.

Si sulung pun sebelum masuk ke dalam kamarnya, ia mengechek kamar si bungsu terlebih dulu. Ia melihat sang adik sedang tertidur pulas dengan tangan yang terangkat dan berada di atas kepalanya. Sikap Lavisa tidur memang tidak pernah berubah sedari dulu. Soya pun langsung membenarkan selimutnya sampai ke dada agar adiknya tidak kedinginan. Adiknya yang satu ini memang tidak bisa terlalu dingin, makanya suhu AC di kamarnya pun berbeda dengan ketiga kakaknya. Soya berusaha agar tidak membangunkan Lavisa dan masuk ke dalam kamar pribadinya.

Di dalam kamarnya, ia langsung bergegas membersihkan diri dan memakai skin care pada wajahnya. Walaupun sibuk, ia tetap menjaga penamilan pada wajah serta badannya. Menurutnya, CEO bukan hanya dilihat dari namanya saja, tapi dari penampilan serta pakaian yang digunakan. Jadi inilah alasan Soya untuk menjaga badannya meskipun dia bukan artis seperti Rose. Setelah memakain skin care, ia mengecheck tabnya terlebih dulu untuk melihat email yang masuk dan jadwal yang akan dia ikuti hari ini. Namun pandangannya terfokus dengan email yang dikirimkan oleh bodyguardnya.

Soya memang mempunyai bodyguard khusus Lavisa sendiri. Mereka tidak banyak, hanya dua orang yang ditugaskan Soya untuk menjaga adiknya itu. Mereka harus menjaga Lavisa dalam jarak jauh serta melaporkan apa saja yang dilakukan si bungsu kepada kakaknya. Soya sudah tahu kalau Lavisa sering balapan, minum alkohol bahkan merokok. Tapi ia tidak pernah menegur sang adik, karena ia bingung harus seperti apa. Hubungan dirinya dan si bungsu setelah kedua orang tuanya meninggal memang sangat memburuk. Jadi ia tidak bisa menegur keras sang adik.

Perdebatan setiap pagi ia lakukan karena ia hanya ingin adiknya ada di jalan yang benar. Soya ingin saja menghukum si bungsu namun ia berfikir lagi apakah itu cara yang baik atau nantinya hanya membuat Lavisa makin membenci Soya. Ia pun berkutat dengan email yang dikirimkan sang bodyguard sambil memijit kepalanya. Laporan dari bodyguad yang ia terima membuat kepalanya pusing sejenak dan Soyaa pun memiih untuk menutup tabnya serta tidur.

Alarm pagi Soya pun sudah berbunyi dan ia langsung bersiap-siap untuk ke kantor karena hari ini ada meeting. Jadi ia harus mempersiapkannya dari pagi. Setelah dirinya siap untuk ke kantor, ia langsung ke ruang makan karena ia selalu membiasakan diri untuk sarapan di rumah terlebih dulu sebelum ke kantor. Di ruang makan sudah ada adiknya yang kedua sedang memakai baju piyama sambil menyiapkan sarapan.

"Kamu pulang jam berapa?" suara Soya membuyarkan lamunan Jennie yang sedang menyiapkan sarapan

"Jam setengah 3 pagi kak. Kemarin ada operasi dadakan dan harus ada yang aku pantau karena operasi besar jadi pas udah aman baru aku pulang" jelas Jennie yang direspon anggukkan kepala oleh Soya

The DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang