Waktu yang ditunggu Lavisa pun akhirnya tiba. Hari ini adalah weekend pertama dimana Lavisa boleh pergi keluar kamar bahkan keluar rumah bersama ketiga kakaknya. Ia sangat merindukan tempat yang penuh dengan keramaian orang. Si bungsu sangat tidak sabar untuk hangout bersama ketiga kakaknya.
Lavisa yang bangun lebih awal pun langsung masuk ke kamarnya untuk mandi terlebih dulu karena ia sudah membangunkan Rose namun kakaknya yang satu itu sangat susah untuk bangun. Karena ia sudah tidak sabar, maka Lavisa memutuskan untuk bebersih terlebih dulu sebelum kedua kakaknya yang lain terbangun.
Setelah ia membersihkan diri dan menggunakan pakaian santai untuk berpergian. Lavisa pun langsung masuk ke kamar Rose. Masih dengan pemandangan yang sama, Lavisa melihat Rose masih tertidur lelap. Mungkin karena Rose do weekdays masih bekerja sampai malam jadi ia menggunakan weekendnya untuk bangun sedikit siang.
"Kak Osi, ayok bangun. Bentar lagi kita sarapan dan kita hari ini mau jalan-jalan. Ayok" Rose yang mendengar suara Lavisa hanya bisa menutup telinganya dengan bantal karena dirinya masih sangat ngantuk
"Kita juga masih dihukum harus bareng-bareng terus. Jadi ayok kak Osi bangun, aku juga laper banget" Lavisa langsung mengambil bantal yang menutupi telinga Rose dan melihat wajah Rose yang cemberut
"La, kakak capek banget dari kemarin selalu bangun pagi dan tidurnya kurang. Boleh ga minta setengah jam lagi? Kakak janji bakal bangun dan sarapan" balas Rose dengan suara seraknya
"Aku takut kalau aku ke bawah dan kak Chu lihat kita ga pegangan tangan nanti yang ada aku gaboleh sarapan" jawab Lavisa dengan polos
"Kak Chu sama Kak Nini gaakan setega itu sama kamu. Bilang sama mereka kakak butuh waktu tidur lebih lama, karena beberapa hari ini kakak cuman tidur 3 jam sehari. Kakak mohon kamu bisa maklumin ya. Kalau nanti kakak ga bangun, kamu pergi sama kak Chu dan kak Nini aja, gausah nungguin kakak" jelas Rose yang membuat Lavisa hanya menghelakan nafasnya
"Kalau ga sarapan bareng aku masih maklumin kakak. Tapi boleh ga kalau kita hari ini pergi keluar bareng? Gapapa kita perginya siangan aja, biar kakak bisa tidur dulu" bujuk Lavisa yang ingin untuk pergi bersama secara lengkap. Karena baru kali ini mereka pergi berempat setelah sekian lama
"Oke oke, gausah nunjukkin wajah sedih kayak gitu. Izinin kakak untuk skip sarapan dulu, tolong jelasin juga sama kak Chu dan kak Nini ya. Nanti kita pergi bareng, kakak cuman butuh waktu tidur sebentar lagi" Rose kini mengalah, ia tidak ingin membuat adiknya sedih
"Terima kasih kak Osi" Lavisa langsung tersenyum lebar dan memeluk sang kakak yang masih dalam posisi tiduran di kasur
"Sama-sama La" Rose hanya membalas pelukkan Lavisa dan melanjutkan tidurnya lai setelah Lavisa keluar dari kamarnya.
Si bungsu langsung menuju ke ruang makan dan melihat kakak pertamanya sudah ada di ruang makan. Sedangkan Jennie berada di dapur untuk membantu Bi Ijah membuat sarapan pada pagi ini.
"Kok kamu sendiri? Kemana kak Osi? Mau ditambah lagi hukumannya karena ga pegangan tangan sama kak Osi?" baru saja Lavisa menginjak lantai terakhir setelah menyusuri tangga untuk ke ruang makan, ia sudah ditanyai bertubi-tubi oleh kakaknya
"Kak Osi udah aku bangunin tapi dia masih ngantuk dan izin skip sarapan. Katanya udah dari kemarin kak Osi tidur cuman 3 jam sehari, makanya pas weekend dia mau tidur lebih lama dulu kak. Nanti kak Osi bakal ikut kita pergi tapi dia mau tidur lebih lama dulu" jelas Lavisa yang membuat Soya menganggukkan kepala.
Namun Jennie yang di dalam dapur mengeryitkan dahinya sambil mendengar kata-kata si bungsu. Ia sangat suka dengan karya Rose yang banyak disukai oleh semua orang. Namun kesehatan sang adik harus ia jaga juga. Jennie tidak suka kalau kualitas tidur sang adik terganggu. Sudah dari lama Jennie mengawasi jam makan dan tidur Rose. Tapi, karena saat ini fokusnya sedang ke adiknya yang bungsu. Ia lupa mengingatkan hal tersebut kepada asisten serta manager Rose.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Different
FanfictionKeluarga dianggap rumah untuk setiap manusia di bumi, dijadikan tempat untuk pulang dan beristirahat di saat lelah. Tapi berbeda dengan Lavisa yang menjadikan keluarganya sebagai tempat kost-kostan aja. Tempat untuk tidur, makan dan mandi saja tapi...