Setelah kejadian di hari itu, Rose dan Lavisa menjalani hukumannya dengan terpaksa. Hari-hari Rose juga begitu terasa seperti neraka. Pasalnya setiap ia bekerja harus melihat para staff serta rekan artis lainnya yang memakan makanan berbumbu dan fast food. Sedangkan ia harus menerima salad sayur atau sup yang dituangkan nasi agar ia kenyang. Rose bisa saja mengganti menu makanannya namun asisten bahkan managernya sudah diperingatkan oleh Jennie untuk tidak membantu Rose.
Jika kakak keduanya sudah berbuat, Rose bisa apa. Ia hanya bisa menerima dan menjalani hukumannya saja. Bukan hanya ia yang tersiksa, bahkan Lavisa pun saat ini sudah bosan dengan rasa sayur yang masih aneh menurutnya. Menurutnya, hukuman kali ini sangat paket lengkap. Tidak boleh keluar rumah, tidak boleh menggunakan gadget dan makanan pun harus diatur. Biasanya dalah sehari ia bisa menghabiskan waktunya di luar rumah. Sekarang ia hanya bisa berkegiatan di dalam kamar. Terkadang ia senang karena ketiga kakaknya memberikan rasa perhatian yang ia mau selama ini. Namun, setelah ia merasakan seperti ini. Lavisa sedikit bosan dan jenuh.
"Namanya juga manusia, tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada"
Seperti saat ini, Lavisa sedang ada di dalam kamar setelah memakan makanan siangnya bersama kedua kakaknya. Sekarang ini, Soya dan Jennie memang lebih sering di rumah. Sesekali mereka ke kantor atau ke rumah sakit namun tidak lama. Setelah mereka menyelesaikan pekerjaannya, mereka langsung ke rumah untuk menemani Lavisa. Karena jadwal Rose yang tidak pasti, maka Rose hanya menyempatkan waktu untuk makan pagi dan makan malam bersama. Hal tersebut tidak masalah bagi Jennie dan Soya karena mereka mengerti resiko pekerjaan seorang artis dan penyanyi.
Lavisa pun juga tidak masalah jika kakak ketiganya ada di luar. Karena jika ada Rose di rumah, ia akan merasa kesal karena sikap jahil Rose yang sangat membuatnya muak. Jadi lebih baik Rose memang sibuk saja daripada di rumah hanya membuat Lavisa kesal. Walaupun begitu, perasaan sayang Lavisa ke Rose serta Rose ke Lavisa memang tidak pernah pudar. Rasa sayang mereka memang lebih sering diungkapkan dengan bergelut.
Dikarenakan saat ini Rose juga tidak ada di rumah, Lavisa benar-benar bosan di kamar yang ditemani dengan televisi. Untungnya, Soya membolehkan Lavisa untuk menonton televisi di dalam kamarnya. Meskipun ia harus tetap meminta izin mengenai film yang ditonton, menurut Lavisa itu tidak masalah. Yang terpenting ia di dalam kamar bisa menonton dan hanya tidak tiduran saja.
Sudah banyak film serta series yang menemani Lavisa di saat hukuman berlangsung. Ia sampai bingung menonton film apalagi. Saat ini ia sedang menggulingkan badannya ke kiri dan kanan untuk menghilangkan rasa bosannya. Tanpa ia sadar kedua kakaknya sudah masuk ke dalam kamar dan melihat tingkah laku si bungsu.
"Kamu ngapain bolak balik gitu? awas sakit badannya" Jennie mengeluarkan suaranya dan membuat Lavisa kaget
"Haish bikin kaget aja" jawab Lavisa dengan cepat sambil mendudukkan dirinya di kasur
"Ngapain guling-gulingan kayak gitu? Bukannya tidur jam segini" tanya Soya sambil memperlihatkan jam yang saat ini pukul dua sore
"Aku bosan kakak. Bener-bener bosan, aku mau tidur juga ga bisa. Aku belum ngantuk" Lavisa saat ini mengeluarkan nada rengekkannya.
Ya, akhir-akhir ini Lavisa memang suka mengeluarkan nada rengeknya seperti anak berumur lima tahun. Entah kenapa sifat manjanya yang ia pendam bisa keluar begitu saja.
"Terus kalo bosan kamu mau ngapain? Anak seumuran kamu tuh harusnya tidur siang" Jennie mendudukkan dirinya di sebelah Lavisa yang masih menatap kedua kakaknya
"Seumuran aku seharusnya sekarang ini ada di luar lagi jalan sama teman-temannya kak" ucapan Lavisa membuat Soya dan Jennie menghela nafasnya dengan lembut agar adiknya tidak tersinggung. Mereka memang harus extra sabar menghadapi kelakuan si bungsu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Different
FanficKeluarga dianggap rumah untuk setiap manusia di bumi, dijadikan tempat untuk pulang dan beristirahat di saat lelah. Tapi berbeda dengan Lavisa yang menjadikan keluarganya sebagai tempat kost-kostan aja. Tempat untuk tidur, makan dan mandi saja tapi...