30 - Chick

1K 175 16
                                    

Saat ini sudah satu bulan Lavisa masa dalam penyembuhan matanya. Tidak ada lagi jam bebas untuk sekedar menonton bahkan bermain games. Yang dikatakan oleh Dokter Jessica, langsung dilakukan oleh ketiga kakak Lavisa. Jennie mengurus segala obat-obatan, makanan dan minuman Lavisa. Sedangkan, kedua kakak Lavisa yang lain mengawasi aktivitas si bungsu yang tidak boleh terkena banyak radiasi serta kegiatan yang membuat matanya lelah.

Dalam satu bulan ini Lavisa juga hanya bisa menuruti kata ketiga kakaknya. Pernah dalam satu hari ia melanggar perintah sang kakak malah akhirnya ia benar-benar dihukum hanya boleh di kamar dan tidak boleh melakukan aktivitas selain tidur, makan, mandi dan mendengar cerita dari ketiga kakaknya.

Mungkin kalian bingung kenapa Lavisa saat ini mempunyai kegiatan untuk mendegar cerita dari ketiga kakaknya. Ini semua karena Lavisa yang tidak boleh membiarkan matanya lelah. Ketiga kakak Lavisa mencari cara untuk bagaimana si bungsu tidak terlalu bosan. Salah satunya yaitu mendengarkan musik atau mendengar cerita dari ketiga kakaknya. Yang diceritakan bisa saja mengenai sejarah, dongeng bahkan cerita sehari-hari mereka agar si bungsu tidak bosan.

---Flashback---

"La, kamu udah minum obatnya?" tanya Jennie yang saat ini melihat sang adik berada di ruang tamu setelah memakan makanan yang ia sediakan di ruang makan

"Udah kak Nini. Liat aja itu udah gaada kan obatnya di meja makan" jawab Lavisa dengan nada sebalnya dan membuat Jennie langsung mengecheck meja makan. Ia selalu memberikan obat Lavisa di dekat gelas minum Lavisa supaya si bungsu selalu ingat untuk meminum obat setelah makan.

"Kenapa nadanya harus kayak gitu?" Jennie yang sadar bahwa adiknya ini sedang kesal pun langsung mengampiri si bungsu di ruang tamu

"Lala cuman kesel kalo kak Nini ga percaya sama Lala" menyadari kalau perasaan Lala sedang tidak baik-baik saja. Sang kakak hanya memeluk Lavisa dari samping

"Maaf kalau kakak terlihat ga percaya sama Lala. Tapi, Nini gamau kecolongan lagi sama kesehatan Lala" mendengar ucapan Jennie yang lembut membuat Lala mengerti dan merasa bersalah

"Gapapa, kak Nini ga salah. Lala hari ini lagi bosan dan ga mood aja. Jadi mood Lala naik turun" Jennie hanya melirik adiknya yang saat ini sedang memeluknya kembali dan kepalanya berada di lehernya

"Kamu ga mood karena bosan?" tanya Jennie yang hanya diangguki kepala oleh Lavisa

"Biar kamu ga bosan kita harus berbuat apa?" Lavisa yang mendengar kakaknya bertanya pun langsung membinarkan matanya

"Nonton film yuk. Lala udah 2 minggu ga nonton bahkan main games aja udah ga pernah. Satu film aja kak Nini" Jennie yang mendengar permintaan Lavisa pun langsung menjauhkan Lavisa dari pelukkannya.

Pasalnya, setelah mereka melakukan check up. Lavisa memang diminta untuk tidak menonton film bahkan memainkan games. Supaya ia tidak terkena radiasi. Itu adalah aturan dari ketiga kakaknya walaupun sang dokter masih mengizinkan Lavisa untuk menonton atau memainkan games walau hanya sebentar.

Mereka menggantikan kegiatan tersebut dengan menceritakan Lavisa cerita atau mendengar musik bersama. Walaupun itu terdengar seru namun untuk Lavisa yang sudah terbiasa dengan menonton film serta bermain games, akan jadi hal yang membosankan. Ia beberapa kali pun meminta izin kepada ketiga kakaknya untuk menonton film, namun tidak pernah berhasil sama sekali.

"Coba liat kak Nini sekarang. Apa kamu udah lupa sama aturan sekarang? Kakak udah bilang kan kalau mata kamu ga boleh kena radiasi banyak-banyak. Kenapa selalu ngerengek kayak gitu?" Jennie sedikit menaikkan nadanya dan memegang kedua bahu Lavisa yang membuat si bungsu hanya menunduk sambil mencemberutkan bibirnya

"Jangan cemberut gitu, kalau misal ada sesuatu ngomong. Kakak akan coba dengerin apa pendapat kamu" Jennie membiarkan Lavisa untuk berbicara namun si bungsu hanya bisa terdiam

The DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang