13 - New Rules

1.8K 208 10
                                    

Setelah kejadian peretasan yang terjadi di perusahaan Soya hubungan keempat saudari tersebut semakin membaik. Kecurigaan Lavisa terhadap Xavier karyawan Soya pun terbukti. Randy telah melakukan penyidikkan diam-diam dan terungkap bahwa Xavier bekerja sama dengan Darmawan Company untuk menghancurkan Soya. Xavier dijanjikan uang serta jabatan yang layak di Darmawan Company jika berhasil melakukan peretasan tersebut.

Tapi takdir berkata lain, setelah kejadian itu Perusahaan Darmawan Company harus siap-siap gulung tikar. Pemegang saham menarik sahamnya satu per satu karena tidak percaya lagi dengan keamanan yang ada di Darmawan Company dan Xavier juga dipecat oleh Soya serta diblacklist di beberapa perusahaan yang bernaung di Ranindra Company. Lavisa belajar kalau ternyata jika sudah berkaitan dengan materi semuanya akan dibutakan dan bisa melakukan apapun untuk kelancaran hidup. Di sini ia sadar bahwa idupnya beruntung karena dilahirkan dari keluarga yang berkecukupan.

Soya yang melihat tingkah laku Lavisa di rumah semakin baik setelah ketiganya bergantian untuk ada di rumah pun semakin senang. Berbeda dengan Lavisa yang dulu, sekarang ia mau diatur walaupun yang lebih tua harus bersabar karena keras kepala si bungsu memang sangat membuat mereka lelah. Saat ini, ketiga kakak Lavisa berada di ruang tamu karena si bungsu sedang di sekolah. Mereka memang sengaja mengambil cuti untuk hari ini dan beberapa hari kedepan. Seperti rencana mereka, setelah Jennie diangkat sebagai direktur. Mereka akan memberitahu Lavisa tentang ketiga kakaknya yang sudah mengetahui tingkah lakunya.

Ketiganya sudah menyiapkan segala aturan baru yang akan ada di rumahnya. Selagi menunggu, mereka mendapatkan chat dari si bungsu kalau dirinya akan langsung pulang tapi ia ingin meminta izin untuk belajar di luar bersama teman-temannya setelah jam makan malam. Ketiga kakaknya memang sepercaya itu kepada Lavisa dan mereka pun mengizinkan asal Lavisa datang ke rumahnya terlebih dulu.

"Lavisa pulang" si bungsu langsung masuk ke ruang tamu dan sedikit bingung karena ketiga kakaknya sangat lengkap

"Langsung mandi sana, baru boleh makan setelah udah bersih" Jennie langsung mengeluarkan suaranya. Ia seperti mengusir adiknya sendiri dan dengan cepat Lavisa langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan dirinya terlebih dulu.

Selesai membersihkan badannya, Lavisa langsung menghampiri ke ruang makan yang sudah lengkap dengan ketiga kakaknya. Ia tidak merasakan suasana yang berbeda namun ketiga kakaknya memang terlihat lebih diam dan tegas.

"Kak Niniii.. Sayurnya jangan banyak-banyak" Lavisa memberanikan diri di sata suasananya sedang hening

"Kalau kamu protes, akan aku tambahin lagi" si bungsu hanya menghela nafasnya di saat mendengar perintah Jennie.

Si bungsu berusaha dengan benar dan baik untuk menghabiskan makanannya. Untungnya ada daging serta nasi yang bisa menutupi rasa sayurnya. Ketiga kakak Lavisa hanya mengamati si bungsu untuk makan yang benar dan berakhir dengan Lavisa menghabiskan semuanya. Itu juga karena Lavisa yang sedang sangat lapar, sekolah hanya dibawakan bekal dan uang jajan yang sedikit membuat dirinya ingin pulang lebih cepat karena lapar.

Selesai memakan makanannya, Lavisa langsung diperintahkan oleh Soya untuk tidur siang terlebih dulu karena malamnya ia kan pergi belajar bersama. Lavisa pun hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh ketiga kakaknya. Tanpa diketahui Lavisa kalau ketiga kakaknya sedang di ruang tamu untuk mempersiapkan aturan-aturan baru untuk Lavisa yang mungkin akan diungkapkan esok hari. Jenne bahkan sudah meminta izin kepada gurunya kalau Lavisa akan tidak masuk untuk beberapa hari.

Selesai Lavisa tidur siang, ia langsung bersiap-siap untuk makan malam dan menggunakan baju yang rapi. Di makan malam pun Lavisa hanya menuruti ketiga kakaknya saja untuk makan bersama.

"Kamu beneran pergi belajar kan? Gak aneh-aneh kan?" tanya Soya menggunakan nada tegasnya

"Iya kakak, aku cuman mau belajar bersama aja kok. Gak aneh-aneh beneran. Nanti aku juga dijemput sama Ares" jawab Lavisa dengan jelas

The DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang