Segar yang dirasakan Sarah. Setelah beraktivitas seharian penuh, akhirnya Sarah bisa dengan tenang bersantai di atas ranjang setelah membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Besok dia masih harus mengajar di sekolah. Maka dari itu Sarah memutuskan untuk tidur lebih cepat, dia ingin besok bangun dalam keadaan fresh.
Jika biasanya Sarah kurang tidur maka malam ini tidak lagi. Selain mengajar disekolah Sarah juga memiliki pekerjaan lain, yaitu mengajar les renang di sebuah tempat kursus. Gaji yang ditawarkan dari les tersebut terbilang lumayan, Makanya Sarah menerima tawaran itu saat temannya menawari.
Gaji dari hasil mengajar hanya cukup untuk bertahan hidup di ibu kota ini, sedangkan Sarah harus menabung untuk masa depannya nanti. Apalagi mengingat ibu yang berada di kampung, membuat Sarah harus menyisihkan sebagian gajinya untuk dikirimkan ke ibu nantinya. Ini salah satu bentuk bakti Sarah pada wanita yang telah melahirkannya itu.
Baru saja Sarah akan memejamkan matanya, tapi diurungkan karena mendengar handphonenya berdering. Sarah meraih handphone yang diletakkan disamping bantal dan Sarah melihat nomor tidak dikenal yang tertera disana.
Sarah memutuskan untuk mengangkatnya saja, barang kali ada urusan penting.
"Halo."
Tiga detik berlalu, tapi tidak ada suara yang menyahut di sebrang sana. Sarah mengerutkan dahinya bingung.
"Halo." Sarah mengulangi lagi, tapi tetap tidak ada suara yang menyahut, entah kenapa tiba-tiba saja suasana berubah menjadi horor begini.
"Halo." Sekali lagi, dengan suara pelannya Sarah berusaha menyapa orang disebrang sana.
Jika kali ini tidak mendapat jawaban, maka Sarah akan langsung memutus panggilan tersebut.
Lima detik berlalu, baru saja Sarah akan mengakhiri panggilan telepon, tiba-tiba saja terdengar suara dari benda pipih itu.
"Kita bertemu besok." Ujar suara tersebut.
Suara seorang laki-laki yang tidak Sarah kenali, tapi terdengar familiar di telinganya. Setelah mengatakan itu panggilan benar-benar diakhiri sepihak oleh sang penelepon.
Sarah merinding dan ketakutan sendiri. Apa maksud penelepon itu? Sarah kan jadi over thinking semalaman.
Yang Sarah takutkan adalah orang itu adalah psikopat yang sedang mengincarnya. Tolonglah jangan, Sarah masih ingin hidup dengan tenang di dunia ini.
Sedangkan ditempat lain, Irham tersenyum dengan puas setelah berhasil mematikan panggilan telepon. Awalnya dia ingin berlama-lama ngobrol dengan Sarah, tapi Irham sadar bahwa itu tidak akan berjalan baik, mengingat sifat Sarah yang terkesan formal padanya tadi. Seolah mereka tidak pernah mengenal sebelumnya.
Irham tau bahwa saat ini Sarah masih berusaha menghindar darinya. Irham berpikir lebih baik mereka berbicara secara langsung saja.
Dan tidak akan Irham biarkan besok Sarah menghindar darinya lagi.
Meksipun hanya sepatah kata yang dikeluarkan Sarah tadi, tapi suara lembutnya sudah bisa membuat Irham puas, dan bisa tertidur dengan tenang.
Bersiaplah untuk besok Sarah, kau akan terjebak dengan buaya darat satu ini.
Irham mengakui bahwa dirinya ini bisa disebut sebagai buaya darat. Ingat ya hanya buaya saja, tidak sampai tahap brengsek. Mungkin belum.
• • . • •
Sudah sedari dua jam Irham menunggu didalam mobilnya. Seperti yang sudah kalian bisa simpulkan, siang ini Irham sudah berada di depan gerbang sekolah tempat Sarah mengajar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back or Go
RomanceSarah dihadapkan pada dua keadaan, dimana dia diharuskan untuk memilih. Kembali ke masa lalu dan memulai hidup dengan laki-laki dari masa lalunya, taukah Sarah harus pergi dan memulai hubungan baru dengan orang yang baru hadir dalam hidupnya? Sarah...