part 48

877 78 8
                                    

Sarah berjalan keluar dari sekolahnya dengan buru-buru, karena di depan sana sudah ada Randi yang menunggu sedari tadi.

Melihat mobil calon suaminya yang sudah terparkir dengan rapi di depan, Sarah langsung membuka pintu dan masuk kedalamnya.

"Assalamualaikum Mas." Salam Sarah, Randi menjawab salam itu dan segera menghidupkan kembali mobilnya.

Mereka harus segera tiba di tempat secepatnya, karena sudah ditunggu oleh orang-orang. Hari ini ada agenda yang mendadak, karena tiba-tiba saja catering yang akan digunakan oleh mereka tiba-tiba membatalkan secara sepihak.

Ada beberapa masalah dengan catering yang lama hingga mereka harus cepat mendapatkan catering yang baru. Untungnya saja, pihak catering sebelumnya bertanggung jawab dan membantu Sarah dan Randi untuk mencarikan yang baru.

Hingga kini disinilah mereka berada, Sarah dan Randi kini telah sampai didepan sebuah bakery tempat mereka bertemu janji dengan pemilik catering baru.

Semoga saja ini bisa segera deal, jika tidak bisa pusing tujuh keliling mereka ini. Apalagi mengingat tanggal pernikahan yang semakin hari semakin dekat saja.

Mereka berdua masuk, dan sudah disambut oleh pemilik toko sekaligus pemilik catering. Beramah-tamah adalah hal yang wajib dilakukan terlebih dahulu.

Hingga mereka pun dipersilahkan untuk memasuki ruangan yang terkesan private untuk membahas perihal kedatangan keduanya.

"Sebelumnya kami telah dihubungi oleh pihak sebelumnya, untuk menggantikan mereka dalam acara kalian."

"Kami telah menyiapkan beberapa hidangan untuk dicicipi terlebih dahulu. Mau langsung saja atau masih ada yang ingin dibahas?"

Jujur saja Sarah bersyukur karena orang yang menangani mereka ini bersikap luwes dan tidak kaku dalam menangani clientnya.

"Langsung saja." Jawab Randi. Jelas sekali laki-laki ini buru-buru karena pekerjaan dikantornya masih menunggu.

Sarah sudah menawarkan diri untuk datang sendiri saja, tapi Randi menolaknya. Katanya dia juga ingin terlibat dalam segala persiapan yang akan dilakukan dalam pernikahan mereka.

Hah, calon suami idaman sekali bukan?

"Baik, mari ikuti saya." Ketiganya berdiri, dan dipimpin oleh pemilik catering yang belum diketahui namanya.

Menuntun Sarah dan Randi untuk menuju rak yang sudah terpajang beberapa kue-kue yang tampak menggiurkan.

"Ini ada beberapa jenis kue yang sudah kita persiapkan, silahkan di cicipi."

"Mau coba yang mana Mas?" Sarah meminta pendapat Randi terlebih dahulu. Kalau dia sih sejujurnya sudah punya incaran tersendiri, tapi bisalah dicoba nanti.

"Terserah kamu saja." Sarah mengangguk angguk diapun mengambil satu jenis kue yang menjadi fokus pertamanya saat melihat jajaran kue didepannya.

Sarah mencicipinya, lalu dia juga menyuapkan untuk Randi. Sejujurnya Sarah tidak berekspresi lebih dengan respon yang akan diberikan Randi, mengingat calon suaminya itu tidak terlalu menggemari makanan manis sepertinya.

"Enak?" Sarah meminta pendapat yang langsung diangguki oleh Randi.

"Ini apa namanya Mbak?" Sarah bertanya-tanya seputar kue yang dicobanya.

Yang ditanya, menjelaskan dengan rinci tentang kue-kue yang dimilikinya.

Hampir setengah jam berlalu dan Sarah kini telah menentukan mana saja makanan yang harus ada di pernikahan mereka nanti.

Setalah melihat portofolio tentang catering tersebut Sarah lega rasanya. Jasa meraka sudah sering kali dipakai untuk acara-acara dan pastinya untuk rasa, Sarah yakin tidak akan mengecewakan.

Back or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang