part 19

973 73 1
                                    

'Sudah sampai rumah?'

Pesan itu masuk pada nomor Sarah, tepat setelah Sarah baru saja membuka handle pintu.

Pesan yang berasal dari bapak anak satu, yang tidak lain adalah Randi. Laki-laki itu sepertinya sedang mengkhawatirkan Sarah, karena pulang hanya berduaan dengan laki-laki. Maka dari itu Randi berinisiatif untuk menanyakan keberadaan Sarah.

Sarah mengetikkan balasan untuk Randi, lalu mengirimnya. Tidak lama kemudian, kembali muncul pesan dari orang yang sama.

'Nanti kalau kamu tidak capek, telepon saya ya. Leta mau bicara katanya.'

Hah? Bagaimana? Kenapa anak bapak Randi ini malah jadi ketagihan sleep call dengan Sarah.

Sarah sendiri sampai dibuat bingung dibuatnya.

'Tapi saya capek pak, mau langsung tidur aja.'

Begitu balasan yang kembali dikirimkan oleh Sarah. Bukannya dia tidak mau berbicara dengan Leta, hanya saja Sarah terlalu merasa lelah dengan apa yang terjadi malam ini.

'sebentar saja.'

Isi pesan tersebut terlihat seperti orang yang tengah memohon. Sarah merasa jahat jika tidak mengabulkan.

Jadi baiklah, Sarah mendudukkan dirinya di atas kasur lalu mendial nomor Randi. Tidak membutuhkan waktu yang lama, panggilan telepon diantara mereka pun tersambung.

"Assalamualaikum Tante Sarah." Bukan suara laki-laki dewasa, melainkan suara anak kecil yang kalian sudah pasti tau pemiliknya.

"Waalaikumsalam Leta cantik." Terdengar tawa kecil yang berasal dari Leta.

Dan kalian tau apa yang terjadi setelahnya? Sarah juga tidak menyangka hingga membuatnya sangat-sangat terkejut, untung saja Sarah tidak memiliki riwayat penyakit jantung, jika tidak.

Halah lupakan, Sarah memang agak sedikit lebay.

Kalian pasti penasaran kan. Ok, baiklah.

Dari yang Sarah dengar Leta berbicara dengan seseorang disampingnya, yang Sarah anggap itu adalah nenek Leta atau ibu dari Randi sendiri. Terbukti dengan perkataan Leta, yang mengatakan demikian.

"Kata Tante Sarah, Leta cantik Nek." Begitulah anak itu mengadu pada orang yang dipanggilnya nek. Dan Sarah juga bisa mendengar balasan dari lawan bicara Leta.

"Iya cucu nenek emang cantik."

Suara dentingan dari handphone Sarah, menandakan bahwa ada pesan masuk. Sarah langsung membukanya dan pesan dari Irham muncul disana.

'teleponan sama siapa?' meksipun hanya sekedar pesan, tapi nada interogasinya tidak bisa hilang dari otak Sarah.

Balas tidak ya? Sarah bimbang harus membalas kah atau malah mengabaikannya. Tapi jika terus diabaikan, Sarah yakin jika laki-laki itu tidak akan diam saja.

Pasti setelahnya, Irham akan melakukan spam pesan sampai Sarah membalasnya. Dari pada hal itu terjadi, dan handphone Sarah menjadi lag lebih baik Sarah membalasnya dari awal.

'Ibu.' Sarah membalas. Memilih untuk tidak jujur, meminimalisir perdebatan yang akan terjadi di antara mereka.

Lagipula Sarah tidak sepenuhnya berbohong kok. Kan memang benar, Sarah sedang bertelepon dengan ibu, tapi ibu Randi maksudnya bukan ibu Sarah.

Tolong maafkan Sarah.

Eh tapi tunggu dulu, Kenapa seperti ada yang janggal. Suara Leta sedari tadi sudah tidak terdengar lagi, kini berganti dengan suara wanita yang terdengar sangat lembut.

Back or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang