"Gimana? Kamu suka?" Randi bertanya saat dia telah selesai membimbing Sarah untuk meninjau langsung kostan miliknya.
Sarah mengangguk-angguk, kostan ini terlihat nyaman. Dan yang paling penting adalah kost khusus untuk wanita.
Tapi, ada satu yang berat di hari Sarah. Melihat dari interior yang digunakan, Sarah tidak yakin bahwa kost ini akan cocok dengan budgetnya.
"Suka, tapi mengenai harganya berapa ya kira-kira?" Sarah bertanya dengan pelan.
Sebenarnya bisa saja dia menolak, tapi jika tanpa alasan maka akan terlihat sangat tidak sopan sekali.
"Kamu tidak perlu memusingkan tentang harga. Kalau kamu suka kamu bisa tinggal saja disini."
Jawaban Randi membuat Sarah terkejut, Sarah menatap Randi dengan pancaran matanya yang bingung.
Randi mengulurkan tangannya, mengelus rambut Sarah pelan.
"Saya serius." Randi berucap sembari menganggukkan kepalanya.
"Tidak bisa seperti ini mas. Aku tau mas Randi suka sama aku, tapi ya tetap aku harus bayar kalau mau kost disini juga."
Randi terkekeh mendengar jawaban yang keluar dari mulut Sarah. Sarah bingung dong, lalu sedetik kemudian dia sadar bahwa telah dengan gamblang mengatakan Randi menyukainya.
Aih Sarah malu sendiri jika mengingatnya. Dia takut dikira terlalu percaya diri, meskipun yang dikatakan benar adanya.
"Ya itu kamu tau, anggap saja ini salah satu cara saya untuk memikat kamu."
Sarah tetap menggeleng, tidak setuju. Dia tidak mau diperlakukan dengan istimewa oleh pemilik kost ini.
Bisa-bisa jika sampai penghuni kost lain tau, Sarah bisa dikira wanita simpanan Randi.
"Kalau kayak gitu, mending aku cari kost lain aja lah mas."
Saat Sarah akan melangkah pergi, Randi segera mencekal tangannya yang otomatis membuat Sarah membalikkan badannya menghadap Randi kembali.
"Disini saja." Randi tidak setuju dengan usulan Sarah. Jika ada tempat untuk wanitanya kenapa harus mencari tempat lain?
Wanitanya? Entah kenapa kata itu terdengar indah sekali ditelinga.
"Ehmm gini mas." Sarah ingin membuka mulutnya tentang apa sebenarnya yang menjadi alasan utama dia tidak bisa tinggal di kost milik Randi ini.
Randi diam, bersiap untuk mendengarkan penjelasan yang akan Sarah berikan.
"Aku rasa budget aku tidak sesuai sama harga kostan ini. Jadi itu kenapa lebih baik aku cari kost lain saja."
"Begini saja, kamu bebas bayar berapapun yang kamu mau. Saya akan terima." Terdengar sangat menguntungkan untuk Sarah. Kapan lagi kan bisa dapat kost bagus dengan harga yang murah?
Tapi sayang, seribu sayang. Sarah bukanlah orang yang suka ambil kesempatan dalam kesempitan.
"Jangan mas, malah akunya yang gak enak kalau gitu."
Randi bisa apa jika Sarah sudah menolak tawarannya. Yang bisa Randi lakukan hanyalah mengangguk dan menghargai keputusan yang diberikan Sarah.
"Ya sudah senyamannya kamu aja." Randi pasrah akhirnya.
"Mau kemana setelah ini?" Randi melontarkan pertanyannya, bagaimanapun Sarah datang bersama dengannya dan sudah menjadi tugas Randi untuk memastikan Sarah aman hingga tiba di tempat tinggalnya.
Beberapa detik pertanyaan itu mengambang seperti angin lalu. Sarah tidak menjawabnya, dan Randi tentu saja merasa heran.
Ya bagaimana Sarah mau menjawab jika dia sendiri saja tidak tau akan pulang kemana malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back or Go
RomanceSarah dihadapkan pada dua keadaan, dimana dia diharuskan untuk memilih. Kembali ke masa lalu dan memulai hidup dengan laki-laki dari masa lalunya, taukah Sarah harus pergi dan memulai hubungan baru dengan orang yang baru hadir dalam hidupnya? Sarah...