part 47

655 72 4
                                    

Lelah sekali rasanya badan Sarah saat ini. Ini adalah hari terakhir mengajar murid-muridnya renang, karena setelah ini Sarah benar-benar resmi berhenti untuk mengerjakan perkejaan sampingannya itu.

Kesibukan mendekati hari H adalah alasan utama Sarah berani mengambil keputusan ini. Lagipun tidak mungkin setelah menikah nanti Sarah tetap mengajar renang.

Cukup mengajar disekolah saja dari pagi hingga siang. Setelahnya Sarah harus berperan menjadi ibu rumah tangga dirumahnya dan suaminya nanti.

Tidak terasa setengah bulan lagi dia akan menyandang status sebagai istri orang. Semua persiapan sudah matang hanya tinggal eksekusi saja saat sudah waktunya nanti. Undangan pun sudah disebar.

Sarah mengambil perlengkapan mandi untuk membersihkan dirinya setelah seharian berkutat dengan dunia luar.

Tapi sebelum dia benar-benar keluar, handphonenya tiba-tiba berbunyi dan nama calon suaminya tertera disana.

Senyum Sarah mengembang, apapun yang menyangkut tentang Randi memang selalu menjadi kebahagiaan tersendiri untuk Sarah.

"Halo Mas." Sapa Sarah pada orang di sebrang sana.

"Sudah pulang? Atau mau saya jemput?"

Sarah terkekeh, akhir-akhir ini calon suami Sarah itu sibuk dengan pekerjaannya tapi selalu menyempatkan jika untuk sekedar mengantar jemput Sarah pulang.

"Aku udah di kost kok. Mas sendiri gimana? Masih kerja ya?"

Terdengar hembusan nafas dari sebrang.

"Ya mau gimana lagi, ini kan juga demi kamu."

Ah Sarah malu jika harus mengingatnya. Benar yang Randi katakan, sibuknya Randi belakang ini tentu saja demi mereka berdua.

Rencananya, Randi ingin ambil libur lebih lama saat acara nanti. Karena setelah acara pernikahan mereka digelar, Randi ingin mengajak Sarah untuk berbulan madu.

Sarah sama sekali tidak menuntut untuk itu, baginya bulan madu bukanlah hal yang wajib dilakukan. Tapi Randi bersikeras, katanya ini sebagai reward untuk Sarah sekaligus refreshing dari kesibukan masing-masing. Sarah bisa apa selain menerima?

"Semangat ya Mas, jangan lupa makan. Jangan sampai tumbang nanti pas acara."

Sarah memperingati. Randi terkekeh disebrang sana.

"Saya pulang jam 6, nanti langsung saya jemput ke kost kamu ya? Makan berdua."

"Boleh. Aku tunggu."

Panggilan di akhiri. Sarah tersenyum penuh kebahagiaan. Sesibuk-sibuknya Randi tetap saja dia selalu meluangkan waktu untuk sekedar bertemu Sarah setiap harinya.

Awalnya Sarah juga heran dengan sikap Randi yang satu ini. Pernah sekali Sarah bertanya, dan jawaban yang diberikan Randi sukses membuat Sarah bersemu. Katanya, kalau sehari saja tidak melihat Sarah Randi merasa uring-uringan.

Nah, siapa yang tidak baper mendapat perlakuan seperti itu. Mengingatnya saja sudah sukses membuat Sarah tersipu sambil senyum-senyum tidak jelas.

Sarah menepuk pipinya, menyadarkan diri. Setelahnya dia pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke luar, kembali ke tujuan awalnya untuk mandi.

• • •

Sarah sudah seperti ABG saja saat ini. Padahal mereka hanya akan melakukan makan malam seperti biasa, tapi lihatlah persiapan yang dilakukan Sarah.

Sarah memilih baju terbaiknya, yang cantik tapi terlihat casual dan tidak berlebihan sama sekali. Sarah memoleskan lipstik berwarna nude ke bibirnya, cantik sekali.

Back or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang