part 32

904 76 10
                                    

"Papa Tante Sarah kenapa belum pulang?" Pertanyaan yang sudah beberapa kali Randi dengar dari orang yang sama, siapa lagi jika bukan putri tercintanya.

"Kan Papa udah bilang, Tante Sarah masih ada kerjaan." Jawaban yang sama seperti yang selalu Randi berikan saat Leta mulai rewel karena tidak melihat keberadaan Sarah.

Randi juga penasaran sebenarnya dimana Sarah berada, waktu sudah hampir beranjak magrib dan Sarah sama sekali belum memunculkan batang hidungnya.

Ingin Randi menjemput Sarah, tapi setelah ditelepon beberapa kali juga rupanya Sarah sedang tidak online. Tidak mungkin juga jika masih berada disekolah pada jam seperti ini.

Jadilah yang bisa dilakukan Randi hanya diam dan menunggu, hingga tidak lama kemudian suara motor berhenti tepat didepan gerbang.

Randi dan Leta yang memang sedang berada di teras, serempak menoleh ke arah gerbang dan disana terlihat Sarah yang tengah turun dari ojek online.

"Tante Sarah." Seru Leta dengan kencang. Anak itu berlari menuju Sarah sembari merentangkan kedua tangannya.

Langsung disambut oleh Sarah, kedua manusia berjenis kelamin perempuan tapi beda generasi itupun saling berpelukan.

Sarah mengangkat tubuh Leta yang tidak lagi kecil ke dalam gendongannya. Lalu dia membawanya menuju tempat Randi berada.

"Dari mana?" Randi tidak bermaksud mengintimidasi tapi dia hanya sekedar bertanya saja.

"Maaf ya Mas aku pulangnya agak malem, masih ada kerjaan soalnya." Sarah berucap dengan rasa bersalahnya. Apalagi saat melihat dua orang ini tengah menunggunya.

Tidak tau juga sih, Randi dan Leta menunggunya atau tidak. Itu hanya pendapat Sarah saja. Hehehe.

Semenjak tragedi Randi menjemputnya, Sarah memang tidak pernah lagi pulang hingga langit berubah petang. Sarah selalu pulang tepat waktu, paling ya jam empat setidaknya dia sudah berada dirumah.

Tapi untuk hari ini dia harus pulang terlambat sedikit, karena ada masalah dengan murid renangnya hari ini.

"Mau ada acara disekolah sampai harus lembur?"

Ketiga orang itu memasuki rumah. Randi dan Sarah jalan berdampingan, sedangkan Leta tetap berada di gendongan Sarah.

Tuh kan sudah seperti keluarga sungguhan kan mereka ini. Ibu saja yang tidak sengaja melihat menjadi senyum-senyum sendiri.

"Enggak." Jawab Sarah diiringi dengan gelengan pelan.

"Terus? Habis nyari kost lagi?" Entah kenapa rasa penasaran Randi tidak juga hilang. Biasanya Randi akan cuek terhadap hal-hal tidak penting, tapi menurutnya apapun yang berkaitan dengan Sarah adalah sesuatu yang penting.

"Sebenarnya selain ngajar disekolah aku juga ngajar les gitu Mas." Awalnya Sarah tidak ada niat untuk menceritakan tentang pekerjaan sampingan yang dilakukan dirinya. Tapi melihat Randi yang terus bertanya, mau tidak mau dia akhirnya menjawab dengan jujur.

"Oh iya? Les apa?"

"Les renang, dari kecil aku emang udah suka renang pernah ikut lomba juga beberapa kali."

"Wah hebat ya kamu." Randi menatap dengan kagum ke arah Sarah. Ternyata sehebat itu wanita disampingnya. Randi sama sekali tidak pernah mengira.

"Tante Sarah jago renang?" Leta yang sejak tadi hanya diam, kini ikut menimpali.

"Bukan jago tapi bisa." Koreksi Sarah, dia belum merasa se-mahir itu hingga bisa disebut jago. Diluaran sana masih banyak orang lebih baik dari pada Sarah.

Back or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang