part 28

972 71 1
                                    

Sebagai tamu yang sedang menumpang di rumah ini, Sarah tentu harus tau diri. Pagi-pagi sekali Sarah sudah bangun dan membantu ibu Randi untuk menyiapkan sarapan untuk para penghuni rumah.

"Sarah bantu ya Bu." Sarah muncul dari belakang punggung ibu Randi, dia mengambil sayur yang telah dikupas kulitnya dan mencucinya.

"Gak usah nak, mending kamu dikamar aja siap-siap kan mau kerja."

"Kerja kan nanti Bu, sekarang bantu ibu masak dulu." Sarah menampilkan senyuman.

"Oh iya mau masak apa pagi ini?"

"Yang gampang aja, nasi goreng tapi Ibu mau buat bakwan juga buat lauknya."

"Enak tuh Bu, tiba-tiba jadi lapar."

Ibu Randi tertawa menimpali godaan Sarah. Pisau ditangannya dia lepas lalu beralih membuat adonan tepung untuk dicampur dengan sayur-sayuran nantinya.

"Kamu pulang kerja jam berapa nanti?" Sembari memanaskan minyak, ibu Randi bertanya.

"Pulang siang Bu, sekitar jam satu gitu." Sarah libur dulu untuk mengajar renang. Dia harus mencari kost-kostan baru ditemani oleh Leni siang ini, sepulang bekerja. Semoga saja bisa langsung dapat hari ini juga.

"Nenek." Suara anak kecil terdengar tengah memasuki dapur, orang yang dipanggil nenek dan juga Sarah dengan refleks menoleh.

Leta datang dengan sebelah tangannya yang mengucek matanya, memaksa untuk terbuka. Beberapa detik Leta terdiam saat melihat dua perempuan dewasa yang berada didepannya, lalu setelah bisa mencerna keadaan, kesadarannya penuh kembali Leta pun menjerit kesenangan.

"Tante Sarah." Leta berlari menghampiri Sarah dan langsung memeluk Sarah. Sarah sedikit oleng saat mendapat pelukan dadakan itu, tapi untungnya saja sayur yang berada ditangannya tidak sampai jatuh.

Satu tangan Sarah ter-ulur mengusap rambut Leta.

"Tante Sarah kenapa bisa ada disini? Kenapa Leta sampai gak tau?"

"Kenapa ya? Leta tidur sih tadi malam kan jadinya gak tau kalau Tante ada disini." Pelukan dari Leta yang hanya sebatas pinggangnya membuat Sarah kesusahan untuk bergerak.

"Sebentar ya, Tante bantu nenek dulu." Leta mengerti, dia pun melepas pelukannya pada pinggang Sarah. Dengan pintar, Leta mendudukkan dirinya di atas kursi yang berada di pojok ruangan.

Leta menariknya, membawanya agar mendekat ke arah Sarah yang sedang menggoreng bakwan.

"Nenek." Leta memanggil neneknya lagi yang tadi sempat dilupakan.

"Nek, mau susu." Pinta Leta karena neneknya melupakan kebiasannya yang satu ini. Bukan lupa sih, lebih tepatnya belum sempat untuk membuatkan.

"Sebentar." Ibu tengah sibuk mengaduk-aduk nasi yang berada di atas wajah.

Saat ibu akan meninggalkan kegiatannya, Sarah segera mencegahnya.

"Biar aku aja Bu." Sarah meninggalkan bakwan yang masih dalam tahap memasak. Akan boring sekali jika dia menunggunya begitu saja. Lebih baik dia membuatkan susu untuk Leta lebih dulu.

"Tolong ya nak, susunya ada disebelah sana." Ibu menunjuk ke arah laci sebelah kiri yang berada diatas.

Sarah membuka laci itu dan benar saja, susu bubuk yang sering Leta minum memang berada disana.

Dengan cekatan, Sarah mulai membuat susu Leta.

"Tante Sarah nginap disini nek?" Terdengar Leta mengajak neneknya untuk mengobrol, yang langsung diiyakan oleh Ibu.

"Oh kenapa gak bilang-bilang Leta, kan Leta pingin tidur sama Tante Sarah." Gerutu Leta kesal. Entah apa alasan anak ini ingin sekali tidur bersama Sarah.

Back or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang