part 34

527 67 4
                                    

Hampir aja kelupaan buat update, haha. Maafin ya emang sering lupa aku orangnya.

Happy reading and enjoy.

Jangan lupa vote dan komennya.

"Makasih ya Mas udah mau aku repotin." Sarah berucap sebelum Randi pamit untuk pulang.

Setelah mengantar Sarah pindahan, Leta rupanya ngotot tidak ingin pulang. Katanya masih mau bantu-bantu Sarah, dan akhirnya Randi mengizinkan untuk Leta tinggal hingga malam.

Lihatlah princess bapak Randi itu yang kini sudah tepar akibat kelelahan, padahal yang dilakukannya hanyalah berceloteh tidak jelas mengenai barang-barang yang dimiliki Sarah.

Randi mengambil Leta dari gendongan Sarah, dan membawanya untuk segera masuk kedalam mobil.

Dibantu oleh Sarah untuk membukakan pintu, setelahnya Randi menaruh Leta di kursi depan dengan beberapa penyangga agar tidur anaknya nyaman.

"Kalau butuh sesuatu kamu bisa hubungi saya saja." Sarah mengangguk, lalu setelah itu Randi pamit untuk pulang.

Sarah melambaikan tangannya mengiringi kepergian mobil Randi. Setelah mobil menjauh, Sarah berbalik badan dan melangkah menuju kamarnya.

Ditengah perjalan menuju kamar, handphone Sarah tiba-tiba berdering. Sarah menatap kearah layar yang ternyata tengah memperlihatkan adanya panggilan vidio dari Leni.

"Halo Leni, tumben banget VC." Sarah berucap sembari melanjutkan langkahnya.

"Gue mau kasih lihat sesuatu sama Lo." Ucap Leni buru-buru, setelah itu kamera pun beralih dan memperlihatkan Leni yang tengah berada di keramaian. Sepertinya sih, sedang berada di pusat perbelanjaan.

"Mau nunjukin apa Len? Mau pamer kalo lagi belanja ditemenin gebetan?" Sarah mengejek, dia mendorong pintu dan masuk kedalam kamar kostnya.

Sarah menghempaskan dirinya diatas kasur yang empuk ini.

"Bukan itu, coba Lo perhatikan cowok yang pake baju putih yang lagi sama cewek itu." Leni memberikan interuksi pada Sarah untuk fokus pada satu objek yang dari tadi disorotnya.

Sarah mengikuti interuksi sesuai perintah Leni. Setelah beberapa detik mengamati Sarah akhirnya mengingat siapa laki-laki yang berada disana.

"Irham." Gumam Sarah dengan refleks, saat laki-laki menoleh dan wajahnya terpampang dengan nyata di layar handphone.

"Iya kan, awalnya gue biasa aja sih ngeliat mereka tapi kok lama-lama kayak ada yang janggal gitu. Makanya gue cepet-cepet mau ngasih tau Lo."

Sarah mengabaikan penjelasan Leni, dia terus mengamati kedua orang berbeda jenis kelamin itu.

Tampak wanita sedang memilih pakaian dan sesekali meminta pendapat laki-lakinya. Tidak lama, karena setelah itu Irham dan perempuan yang tidak dikenal Sarah itupun pergi.

"Gue gak bermaksud apa-apa Sar, gue cuma mau ngasih tau Lo aja. Lo paham kan maksud gue?"

"Iya thank ya, udah kasih tau gue." Panggilan Vidio antar keduanya pun terputus.

Sarah menjadi penasaran akan hal ini, akhirnya untuk memastikan sendiri tanpa berpikir panjang, Sarah mendial nomor yang sudah lama diabaikannya.

Panggilan pertama, berkahir tidak terjawab. Dan beberapa menit setelahnya, terdengar panggilan balik dari Irham.

"Halo Sarah."

"Ada dimana, Ham?" Sarah bertanya tanpa adanya basa-basi.

"Ada dirumah kenapa? Mau ketemu sekarang?"

Sarah sedikit terkejut dengan jawaban yang diberikan Irham. Jelas-jelas Sarah tadi melihat Irham berada di pusat berbelanja, dan sekarang laki-laki itu malah mengatakan ada dirumah?

Orang berbohong pasti didasarkan oleh suatu alasan bukan? Lalu apa alasan Irham?

Jujur setelah bertemu kembali dengan Irham, Sarah tidak lagi mengetahui apa-apa tentang laki-laki itu.

Tidak saat ini Sarah bukan sedang cemburu, hanya saja bagaimana ya menjelaskannya, Sarah juga bingung.

Tidak ingin berlarut-larut dengan rasa penasarannya, Sarah membuka sosial media yang jarang untuk dikunjunginya.

Dia mengetikkan nama Irham dikolom pencarian dan ketemu. Beruntungnya karena akun Irham tidak private, Sarah bisa men-stalkingnya dengan leluasa.

Tidak menemukan sesuatu yang berarti dari postingan Irham, Sarah beralih pada orang-orang yang menandai Irham dalam postingannya.

Cukup lama Sarah men-scroll hingga akhirnya pandangannya tertuju pada suatu postingan yang memperhatikan Irham dengan perempuan, jika tidak salah mengenali, perempuan itu adalah perempuan yang sama dengan yang dilihatnya lewat handphone Leni tadi.

Sarah membaca caption yang tertera disana, dan nafasnya tercekat. Tangan Sarah bergetar membuat handphone yang dipegangnya pun terjatuh disampingnya.

Tunangan?
Irham sudah bertunangan dengan orang lain? Dan dari yang Sarah lihat foto itu sudah lumayan lama di post dan mendapatkan banyak sekali like dan juga ucapan selamat pada keduanya.

Jadi itu artinya, Sarah hanya menjadi selingan Irham selama ini. Hati Sarah sakit, panas tapi bukan didasarkan oleh rasa cemburunya. Melainkan merasa bersalah dengan tunangan Irham.

Seharusnya sebelum memutuskan untuk kembali memiliki hubungan dengan Irham, Sarah lebih dulu mencari tau tentang laki-laki itu. Sekalinya brengsek memang akan terus seperti itu.

Sudah dua kali Sarah dibuat sakit oleh orang yang sama. Sarah menggeleng tidak percaya dengan kebodohannya sendiri.

Entah setelah ini dia bisa kembali percaya dengan Irham atau tidak. Tapi yang jelas mulai detik ini, Sarah tidak ingin lagi kembali bertemu dengan laki-laki itu.

Sarah bersyukur karena dia mengetahuinya sekarang. Dan yang lebih Sarah Syukri lagi adalah karena hadirnya Randi ditengah hubungannya dengan Irham yang lagi dekat-dekatnya. Ingatkan Sarah untuk berterimakasih kepada Leni nanti.

Sarah tidak bisa membayangkan jika saat itu Randi tidak hadir, pasti Sarah kini telah kembali jatuh cinta sedalam-dalamnya pada Irham.

Sarah mengusap rambutnya frustasi, dia merasa jahat. Meskipun ini bukan salahnya, tapi tetap saja sebagai sesama perempuan Sarah tau bagaimana rasanya dikhianati oleh pasangan sendiri. Meksipun Sarah belum pernah mengalaminya secara langsung sih, dan semoga saja tidak akan pernah mengalaminya.

Keputusan Sarah sudah bulat, dia harus benar-benar mengakhiri semuanya dengan Irham. Dan fokus pada hubungannya dengan Randi, ya Sarah kini memutuskan untuk tidak lagi ragu pada niat baik Randi padanya.

Pastinya Ibu Sarah sendiri juga ingin melihat anaknya memiliki pasangan, sudah pernah beberapa kali ini Ibu Sarah menyinggung dan mengatakan bahwa ada beberapa laki-laki di kampung halamannya yang menanyakan Sarah.

Ibu sudah ada niat untuk menjodohkan Sarah tapi Sarah selalu mengelak hal itu dengan dalih ingin fokus pada pekerjannya.

Sekarang tidak apa kan jika Sarah ingin kembali merasakan rasanya dicintai. Semoga saja tidak susah untuk dirinya nanti membalas perasaan Randi padanya.

Sarah mengangguk mantap dengan keputusan terbaik yang diambilnya malam ini, dia pun menarik selimut dan bersiap menuju alam mimpinya.

Tapi sebelum itu, sebuah notifikasi pesan masuk berasal dari Randi.

Sarah tersenyum tipis dan membuka pesan berisi sebuah foto Leta yang kini tengah terlelap dengan nyaman di kasur princess nya.

Entah mendapat bisikan dari mana, Sarah pun mengetikkan balasan yang berisi godaan untuk Papa Leta tersebut.

'Papa nya Leta belum tidur juga?'

Ah malu sekali rasanya Sarah saat membaca ulang pesan tersebut. Ingin menghapus tapi sudah terlanjur dibaca oleh penerimanya.

To be continued

Back or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang