2013
"Wih, gelang kamu bagus banget," teriak Gina heboh. Matanya menatap kagum pada gelang yang melingkar di tangan Putri.
"Iya, dong. Cowok aku yang belikan," ujar Putri bangga sambil menunjukkan gelangnya pada ketiga cewek di depannya. Senyumnya terkembang lebar sedikit jumawa.
Ketiga cewek itu kompak mengangguk. Viona yang nggak mau kalah saing berseru cepat.
"Nanti aku minta cowok aku beli gelang yang kayak kamu, bila perlu lebih bagus lagi.""Beli saja, gelang ini cuma dijual terbatas. Aku mendapatkan yang terakhir. Nggak ada gelang yang paling bagus dan mahal selain punya aku. Gelang ini juga didesain mirip dengan kalung yang di pakai Go Hye Sun di drama Boy Before Flower. Geun Jamdi tau, kan?" sahut Putri tak mau kalah, ia tidak ingin ada yang menandinginya. Wajahnya sedikit mengerut kesal melihat tingkah Viona yang selalu saja tak mau kalah darinya.
Lina yang sedari tadi ada di antara mereka hanya diam dan mengamati. Mau bagaimana lagi, di antara mereka hanya dirinya yang tidak punya pacar atau tidak pernah pacaran.
Dia menatap Putri dan Viona yang berdebat, memang mereka berdua sering bertengkar dan itu sering terjadi. Gina akan melerai dan kedua temannya akan kembali ke bangku masing-masing. Pertemanan yang aneh. Hanya Gina yang dekat dengan dirinya.
Dia tidak cocok dengan mereka berdua. Karena mereka sering mengejeknya. Gina juga kadang-kadang mengungkit statusnya sih, walau tidak sesering yang dilakukan Viona dan Putri.
Waktu istirahat menjadi momok yang sering dihindarinya. Karena ketiga teman-temannya akan makan dengan pacar mereka, sedangkan dirinya akan berteman dengan sendirian. Ia kesal saat pandangan ketiga temannya menatapnya kasihan saat dirinya menyuap sarapan di meja kantin sendirian.
Lina mencengkeram sendok di tangannya. Ia bergegas cepat menghabiskan sarapannya.
Tidak punya pacar bukanlah kehendaknya. Masalahnya tidak ada seorang pria pun yang menyatakan cintanya hingga sekarang. Apa dia terlalu jelek? Tetapi, kata Gina ia standar untuk ukuran wanita. Jadi, bagian mana yang salah? Apa dia tidak menarik perhatian kaum adam?Arrrgghhh... tidak tau
Saat menyuap sendok terakhirnya, seseorang menunduki bangku di meja yang sama ia gunakan. Lina melirik siswa yang ada di depannya.
Pria itu tersenyum gugup sambil meletakan bekalnya dengan gerakan kaku. Ia berkata, "A-anu, boleh aku duduk di sini?"
***
7 1 24
Ayo tekan bintang dan komennya (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Yang Tertinggal Di Wajahmu (Tamat)
Romance*Seluruh hak cipta karya ini dilindungi undang-undang Lima tahun yang lalu, Dito adalah siswa miskin di kelasnya dan Lina adalah anak berkecukupan. Masalahnya, Dito sudah memendam lama perasaannya pada Lina. Berkat suruhan Gina -temannya- dan kasiha...