11.a

209 27 0
                                    

Sudah dua minggu penuh Dito tidak sekolah. Setelah hari pemakaman ibunya, Dito masih ke sekolah untuk berberapa hari. Namun, setelah itu dia tidak datang lagi. Tak ada yang tau kabarnya. Wali kelas sampai turun tangan ke rumah Dito dan hasilnya. Dito tidak ingin melanjutkan sekolah. Keputusan itu sangat di sayangkan. Tapi wali kelas tidak bisa berbuat banyak jika Dito yang memilih berhenti. Karena ingin membiayai sekolah adiknya dan hidup mereka yang sudah sebatang kara.

Namun, di akhir kelulusan. Ada kabar bahwa Dito akan melanjutkan lagi sekolahnya. Mengulang kelas tiga karena  wali kelas mereka yang tidak berhenti datang ke rumahnya, entah sekedar bertamu atau memberi semangat. Kata Beliau sayang putus di akhir dan berinisiatif akan membiayai Dito sampai lulus. Pak wali kelas mencoba segala macam cara agar Dito bisa kembali ke sekolah, mulai dari biaya, pengurusan berkas, dan lain-lain.

Saat pulang dari acara kelulusan. Lina melihat Dito dari kejauhan di warung Bude, tempat biasa dia nongkrong dengan Farhan.

"Woi, Lina!" panggil Farhan yang mendapati Lina memandang ke arah mereka terus.

Lina yang terpergok berusaha tetap tenang dan santai di tempat dirinya berdiri. Ia juga melihat Dito yang ikut menoleh juga menatapnya. Laki-laki itu tidak banyak berubah. Dengan kaus garis-garis biru-putih dan celana kain coklat.

"Apa?" Balasnya tak kalah berteriak.

"Kesini sebentar!" Farhan melambai-lambaikan tangannya.

Lina melihat ke sampingnya, Viona dan Putri sudah pulang.

"Apaan?" Setelah Lina mendekat. Farhan justru mendorong bahu Dito sampai pemiliknya hampir terjungkal.

"Katanya Dito ada yang mau di sampaikan sebagai ucapan terakhir....sama mantan," kata Farhan cengengesan di ujung kalimatnya.

Lina bertatapan dengan Dito yang juga memandangnya setelah memberi tatapan mendelik pada Farhan. Laki-laki itu berdehem sebentar menyingkirkan kegugupan dari suaranya lalu berkata pada Lina yang diam.

"Ikut aku."

Lina mengikuti Dito. Mereka mengambil tempat yang agak jauh dari tempat tongkrongan. Di samping rumah warga yang memiliki halaman luas. Di bawah pohon perdu dan tertutupi parkiran mobil.

"Ada yang ingin ku tanyakan. Kenapa kamu menerimaku waktu itu?"

***
10224
Ayo tekan bintang dan komennya (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
Di karyakarsa sudah sampai bab 24

Rembulan Yang Tertinggal Di Wajahmu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang