Lina menggantikan Gina mengantarkan berkas penting ke apartemennya Dito di malam hari. Ternyata alamatnya dekat kontrakannya. Soalnya Gina harus mengantar ibunya yang membantu sepupunya yang akan melahirkan ke rumah sakit. Di kepalanya terjadi banyak skenario dan berusaha untuk membuat rencana serapi mungkin agar tidak terjadi hal memalukan. Ia akan berusaha seprofesional mungkin. Berharap bibirnya tidak mengungkit masa lalu.
Pipinya tiba-tiba menghangat. Entah karena lorong apartemen yang bersih, terang dan bahkan tampak seperti lorong hotel bintang lima. Ataukah sesuatu yang lain, yang sangat takut ia tebak.
Kini ia berdiri di depan pintu bertuliskan sejumlah nomor. Menunggu dengan degub jantung berdetak dua kali selepas menekan bel.
Begitu pintu terbuka, ia justru menemukan wanita dengan rambut berantakan dan kancing baju terbuka dua di atasnya.
Lalu di susul kemunculan Dito yang seperti habis mandi. Hanya mengenakan celana adidas tanpa baju. Tangannya yang tadi menggosok-gosok rambut dengan handuk berhenti dan kini menatap Lina yang berdiri kaku di depan pintu.
"Ada keperluan apa?" tanya wanita yang membukakan pintu. Atau yang baru siang tadi disebut Gina sebagai Fiana.
Harusnya ia menjawab seperti skenario di kepalanya.
Saya Lina. Saya menggantikan Gina, salah satu karyawan di bawah naungan Bapak untuk menyerahkan berkas penting ini, yang akan dibawa Pak Dito untuk ke Shanghai subuh nanti. Maaf atas keteledoran teman saya, Pak.
Seharusnya seperti itu. Tapi, diantara skenario di kepala tidak ada adegan yang seperti di depannya.
Terkejut dan kelu. Lina tidak bisa menguasai dirinya. Ia langsung memberikan berkas pada wanita itu, membungkuk memberi salam penghormatan lalu undur diri secepatnya. Dengan langkah cepat. Ia bahkan masih dapat mendengar tanda tanya wanita bernama Fiana itu yang heran akan sikapnya seperti melihat hantu.
Sialnya, ia mengutuk hatinya yang masih sempat berharap Dito mengejarnya dan menjelaskan situasi barusan. Jangankan mengejar memanggilnya saja tidak.
Dadanya mendadak sesak. Trotoar jalan menjadi saksi air matanya yang jatuh dan menderas.
***
16224
Ayo tekan bintang dan komennya (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
Di karyakarsa sudah bab 28
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Yang Tertinggal Di Wajahmu (Tamat)
Romance*Seluruh hak cipta karya ini dilindungi undang-undang Lima tahun yang lalu, Dito adalah siswa miskin di kelasnya dan Lina adalah anak berkecukupan. Masalahnya, Dito sudah memendam lama perasaannya pada Lina. Berkat suruhan Gina -temannya- dan kasiha...