ALVINA 9

27 2 0
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

Sudah tiga hari Kenji dan Alvina tidak berbicara. Lebih tepatnya Alvina yang memilih mendiamkan Kenji sedangkan Kenji berusaha ngomong dengan sang istri walaupun tidak ada tanggapannya sama sekali.

Kali ini Kenji sedang di kamarnya sendirian. Sebenarnya tadi ada Alvina tapi keluar setelah Kenji masuk. Kenji tau Alvina keluar kamar setelah ia masuk.

Untuk makan aja mereka harus berganti-gantian. Pertama Kenji, selesai Kenji baru Alvina makan.

Kenji sudah pusing memikirkan nasib kedepannya pernikahan mereka. Untuk saat ini kedua orang tuanya Alvina belum mengetahui permasalahan mereka. Itu semua atas permintaan sang istri. Alvina tidak mau Kendra dan Qonita pusing memikirkan pernikahan Alvina.

Kenji sudah meminta Gavin untuk mencaritahu kenapa ia bisa berada di kamar itu dan lebih parahnya lagi ia tidak menggunakan pakaian bersama Aldin di sana.

Namun sampai saat ini, Gavin belum mendapatkan kenapa ia ada di kamar tersebut. CCTV di depan kamar itu sengaja dimatikan oleh sang pelaku untuk memastikan kejahatan mereka tidak diketahui oleh Kenji.

Kenji tetap melanjutkan sekolahnya walaupun dengan homeschooling. Untuk sekarang sekolah libur karena hari Minggu.

"Siapa coba yang jebak gue?" gumam Kenji dengan jari di dagunya.

"Apa jangan-jangan Om Rabin?" tebak Kenji mengingat semua perlakuannya terhadap dirinya dan Rabin serta Nova juga yang mencoba membatalkan pernikahannya.

"Tapi dari mana dia tau gue sama Alvina tinggal di sini?" lanjutnya bergumam ketika ia mengingat Kenji tidak pernah memberitahu rumahnya kepada Rabin ataupun Nova.

"Ah, pusing gue," ucap Kenji mengacak rambutnya.

"Yang penting bagaimana Alvina gak marahan lagi," gumam Kenji mengetuk-ngetuk dagunya.

"Huh, apa Alvina marah karena gak jadi gue aja ke Jepang?" Kenji tiba-tiba teringat ia pernah berjanji akan membawa Alvina bulan madu ke Jepang. Kenji juga berjanji ingin membuatkan cincin penerjemah bahasa isyarat.

"Tapi kalau diajak sekarang mana mau," lirih Kenji menremaskan bahunya.

"Ya udah deh gue pesan aja cincinnya," lanjut Kenji sambil mengambil ponselnya di saku celananya dan menelpon seseorang.

"Halo," sapa Kenji.

"…"

"Tolong buatkan satu cincin penerjemah bahasa isyarat," suruh Kenji sambil mencari sesuatu di laci meja.

"…"

"Iya secepatnya. Kalau bisa Minggu depan udah ada," kata Kenji memutar-mutar sebuah cincin di tangannya yang diambilnya dari laci.

Malam, Kenji menyuruh Alvina ke taman belakang rumah. Kenji mau menjelaskan semuanya. Alhamdulillah Alvina mau menuruti kemauan Kenji.

Saat ini Kenji sedang menunggu Alvina di ayunan halaman belakang rumahnya ditemani oleh langit malam penuh dengan bintang.

"Semoga Alvina mau dengarkan penjelasan gue," harap Kenji mendongakkan kepalanya menatap langit malam. Walaupun ia tidak bisa melihat, ia yakin langit malam kali ini cerah.

Alvina melihat Kenji yang sudah duduk di ayunan sambil melihat langit malam. Ia pun mendekati sang suami dan duduk di samping Kenji.

Merasa ada orang yang duduk di sampingnya Kenji menghadapkan dirinya sang istri.

PANGERAN SURGA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang