ALVINA 19

17 2 0
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

"Kamu potong sayurannya saja. Biar aku kupas bawangnya." Kenji meletakkan sayuran di depan Alvina dan menyerahkan pisaunya.

Kenji mulai mengupas bawangnya sedangkan Alvina memotong sayuran.

Sedang asik memotong sayuran, Alvina teringat sesuatu. Ia menyenggol lengan Kenji untuk memanggil.

"Apaan?" tanya Kenji ketika tangannya disenggol Alvina.

Alvina menggerakkan kedua tangannya untuk berbicara dengan suaminya.

"Keinginan mas apa?" tanya Alvina mengerutkan dahinya.

"Keinginan? Emm, bisa dengar suara kamu," jawab Kenji yang berkeinginan bisa dengar suara asli sang istri.

Alvin yang mendengar jawaban dari suaminya yang ingin dengar suaranya, menghembuskan nafas panjang.

"Kalau kamu?" tanya Kenji ingin tau keinginan istrinya. Kalau memang ia bisa wujudkan, akan ia wujudkan keinginan Alvina. Apapun itu.

Alvina sempat berfikir ia ingin apa. Ketika sudah dapat, Alvina menggerakkan kedua tangannya yang bikin Kenji memejamkan mata.

"Aku mau menua bareng mas. Kita gendong anak kita, atau kalau bisa gendong cucu."

Kenji tidak akan bisa mewujudkan keinginan Alvina yang satu ini. Karena mengingat penyakit yang ia derita semakin lama semakin parah. ia jadi teringat perkataan dokter mengenai penyakit yang ia derita. Ia takut kalau sang istri tau dirinya punya sakit keras, pasti Alvina akan sedih dan murung. Dan yang lebih di takutkan adalah Alvina tidak mau hidup bersama dengan lagi.

Waktu itu kejadiannya ketika Kenji dan Gavin sehabis makan di restoran, Gavin mengajak Kenji untuk mengobati lukanya yang ada di keningnya di rumah sakit.

Tapi pas dokter mau menjelaskan kalau ia ada sakit lain, Gavin ada telpon dan mengharuskan Gavin pergi terlebih dahulu. Di saat Gavin keluar–dokter yang sempat pamit ketika Gavin angkat telpon–pun masuk dan duduk di depan Kenji.

"Loh, itu Abangnya pergi?" tanya dokter bingung melihat Gavin pergi meninggalkan pasiennya.

"Iya dok. Ada urusan," jawab Kenji menganggukkan kepalanya.

"Ya udah, dok. Apa yang mau dijelaskan?" tanya Kenji yang tidak sabar mendengarkan penjelasan dari dokter mengenai dirinya.

"Jadi gini. Akibat benturan keras pada kepala kamu dan benturannya beberapa kali, kamu mengalami sakit hemofilia," jelas dokter yang membuat tubuh Kenji membeku.

Kenji tidak mengangkat kalau ia mengidap Hemofilia. "Kenapa saya bisa mengidap itu, dok?" tanya Kenji dengan mata berkaca-kaca.

"Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengganggu proses pembekuan darah," jelas dokter itu.

"Hemofilia terjadi akibat mutasi genetik yang menyebabkan darah kekurangan faktor pembekuan VIII dan IX. Kekurangan faktor tersebut menyebabkan darah sukar membeku sehingga perdarahan sulit berhenti.
Mutasi genetik yang terjadi pada hemofilia mempengaruhi kromosom X. Kelainan pada kromosom X kemudian diturunkan oleh ayah, ibu, atau kedua orang tua kepada anak.
Hemofilia yang bergejala biasanya terjadi pada laki-laki. Anak perempuan lebih sering menjadi pembawa (carrier) gen abnormal yang berpotensi untuk diwariskan kepada keturunannya," lanjut dokter itu kenapa Kenji bisa sakit semacam itu.

PANGERAN SURGA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang