KENJI 16

9 1 0
                                    

Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah mampir dan memberikan vote serta komennya.

Happy reading

Alfarizi mengedikan bahunya bertanda tidak tau atau belum tau. Ia baru tau kalau pelaku penculikan Alvina atas suruhan orang lain bukan inisiatifnya sendiri.

"Udah deh, gak usah bahas itu. Yang penting itu, di mana sialan itu bawa istriku?!" tanya Kenji yang semakin tidak tenang terhadap istrinya setelah ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Dan ia belum mengetahui di mana sang istri berada.

"Nah ini yang benar. Papa udah tau?" ucap Gavin menyetujui ucapan Kenji dengan ia bertanya pada Alfarizi.

"Udah. Tapi kayaknya kita ke sananya besok aja," sahut Alfarizi. Tapi setelah ia melihat waktu yang tidak memungkinkan untuk menyelamatkan Alvina ia memberikan saran untuk besok saja.

"Kenapa gak sekarang? Kalau besok, bisa aja pelakunya udah berbuat yang tidak-tidak sama Alvina?" tanya Gavin mengerutkan dahinya pas mendengar saran dari Papanya yang menyuruh mereka untuk besok saja ke sana, menyelamatkan istrinya Kenji. Ia berfikir pelaku akan melakukan yang tidak diinginkan kepada Alvina kalau mereka ke sananya besok.

"Ini udah malam. Bisa aja pelakunya berjaga lebih ketat," jawab Alfarizi yang mengetahui keadaan sekitar di mana Alvina disekap.

"Loh, bukannya kalau pas tengah malam, pelakunya akan lengah?" tanya Gavin yang setau dia, setiap penjahat yang menculik seseorang, akan tidur pada malam harinya dan berjaga disiang hari.

"Iya, itu biasanya. Tapi pelaku ini, agak lain. Pelakunya suka jaga malam," jelas Alfarizi yang mendapatkan info kalau pelaku ini beda dari yang lain.

"Berarti pagi dan malam dong," ucap Gavin yang sadar dengan ucapan Alfarizi yang bilang pelaku penculikan Alvina berjaga pada malam hari. Secara otomatis, si penjahat akan berjaga di siang dan malam hari.

"Mungkin," sahut Alfarizi yang belum mengetahui pelakunya akan berjaga disiang hari juga atau tidak. Soalnya tempat penyekapan Alvina itu agak ramai, jadi secara otomatis, penjahat akan berjaga siang hari atau tidak?

"Terus kita ke sananya kapan?" tanya Kenji mengerutkan dahinya setelah mendengar jawab Alfarizi yang ragu dari pertanyaan pelaku akan berjaga siang hari juga atau tidak.

"Sekitar jam 9." Alfarizi juga sudah berkordinasi dengan pihak polisi dan polisi itu memberitahu mereka akan ke sananya jam 9 pagi.

"Om udah cari cara menyelamatkannya?" tanya Kenji yang takut Alfarizi belum tau cara menyelamatkan istri tercinta.

"Om bukan udah cari caranya aja, tapi jam, tempat, kelemahannya dan berapa orang yang jaga pas kita ke sana bahkan Om udah minta batuan sama warga sekitar," jelas Alfarizi yang memang sudah sejauh itu untuk menyelamatkan Alvina.

"Sejauh itu?" tanya Gavin yang tidak percaya dengan kerja sang Papa yang sudah sangat jauh.

"Kenapa rupanya?" tantang Alfarizi menaikkan sebelah alisnya di saat sang anak tidak percaya akan kerjanya.

"Papa memang hebat," puji Gavin mengacungkan dua jempolnya ke arah Alfarizi, mengapresiasi kerja sang Papa.

Alfarizi duduk dengan tegak dan merapikan pakaiannya yang ia kenakan di saat dapat pujian dari sang anak, Gavin serta tersenyum bangga dan menaik-turunkan alisnya.

"Kalau kita besok, apa Alvina gak diapain?" tanya Kenji yang berfikir akan bahaya kalau menyelamatkan Alvina besok. Dan itu membuat Alfarizi melemaskan tubuhnya di saat Kenji bertanya.

PANGERAN SURGA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang