KENJI 2

61 12 1
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

Setelah pengenalan, kini Kenji sudah duduk di ruangan sendirian tanpa di temani siapapun.

Kenji sudah menyuruh Gavin untuk membuatkan foto sang Papa untuk diletakkan di atas meja kerjanya.

Kenji saat ini lagi memegangi sebuah foto Rangga yang sudah dicetak oleh Gavin. Di saat melihat wajah sang Papa, Kenji Mengingat pertanda Rangga kecelakan. Dulu juga foto sang Papa pernah jatuh dari tempatnya.

Ternyata foto Rangga jatuh bertanda kalau Rangga kecelakan.

Saat itu Kenji berada di teras rumahnya sedang bermain-main mobil-mobilan sendirian.

Sedang asik bermain, Kenji dikejutkan dengan pecahan foto dari dalam rumah. Kenji memutuskan untuk melihatnya.

Pyaar

Kenji melihat sebuah foto yang tergeletak di lantai. Kenji membalikkan foto itu, ternyata foto sang Papa.

"Astaghfirullah, Papa," gumam Kenji sambil memeluk foto sang Papa dengan air mata yang tiba-tiba jatuh.

"Semoga Papa gak apa-apa, ya Allah," harap Kenji sambil mendongakkan kepalanya.

Tidka lama kemudian, datang seorang pria paruh baya dengan berlari tergopoh-gopoh.

"Permisi, Kenji," salam pria paruh baya itu sambil dengan nafas memburu.

Kenji pun menghampiri pria itu. "Ya ada apa, pak?" tanya Kenji dengan kerutan di dahi.

"Itu Papa kamu," ucap pria paruh baya itu dengan nafas ngos-ngosan.

"Papa kenapa pak?" tanya Kenji bertambah khawatir.

"Ayo ikut bapak aja. Biar kamu lihat sendiri," aja bapak itu sambil menarik tangan Kenji tidak lupa kenji menutup pintunya terlebih dahulu.

Ternyata Kenji dibawa ke rumah sakit oleh pria paruh baya itu. Perasaan Kenji pun semakin tidak enak.

Sesampainya di depan UGD Kenji dan bapak itu berhenti sambil menunggu sesuatu. Membuat Kenji mengerutkan dahinya.

"Kok kita di sini, pak?" tanya Kenji sambil melihat ke arah pintu UGD tersebut.

"Kita tunggu sebentar, ya," ucap bapak itu.

Tidak lama, keluar seorang pria menggunakan setelan jas putih khas seorang dokter dengan keringat yang membasahi dahinya.

"Dok, gimana keadaan pasien?" tanya bapak itu setelah ia mendatangi dokter itu tidak lupa menarik tangan Kenji.

Dokter itu nampak menghela nafasnya. "Maaf. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi pasien atas nama Rangga tidak tertolong. Beliau sudah meninggal dunia," jelas dokter itu. Setelah berkata demikian, dokter itu meninggalkan Kenji dan bapak yang bersama Kenji.

Kenji pun menangis mendengar penjelasan dokter itu kalau Papanya meninggal dunia.

"Pak, gak mungkinkan hiks...," lirih Kenji dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Bapak itu pun tidak menjawab pertanyaan dari Kenji melainkan menarik tangan Kenji untuk melihat ke dalam.

Setiba di dalam UGD, Kenji bisa melihat seorang pria yang terbujur kaku di atas brankar tersebut.

PANGERAN SURGA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang